Keanekaragaman Makanan Tradisional di Medan

BAB IV KEANEKARAGAMAN DI KOTA MEDAN

4.1. Keanekaragaman Makanan Tradisional di Medan

Penduduk kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman plural adat - istiadat. Hal ini memunculkan karakter sebagian besar penduduk kota Medan bersifat terbuka open- minded. Keanekaragaman ini dapat kita rasakan dan lihat dengan beragamnya bahasa yang digunakan masyarakat di Medan apabila mereka berbincang-bincang dengan orang yang satu suku ataupun mereka yang tahu bahasa dari lawan bicaranya. Keberagaman budaya dan dan etnis masyarakatnya itu tercermin dari sajian makanan yang beranekaragam. Kelebihan ini memberikan dampak positif karena citarasa makanan yang khasnya dapat dinikmati oleh lidah setiap orang, sekalipun mereka adalah masyarakat pendatang. Anugerah ini dimanfaatkan betul oleh masyarakat kota Medan. Hampir di setiap sudut kota ditemui tempat-tempat jajanan yang dengan konsep-konsep yang menarik dan istimewa, serta telah dijadikan suatu ajang usaha yang begitu menggiurkan. Istilah multikulturalisme menjadi perbincangan yang hangat akhir-akhir ini. Bagi sebagian orang, konsep ini diharapkan menjadi oase di tengah hubungan antar komponen masyarakat Indonesia yang kurang harmonis. Bahkan ada yang 20 Universitas Sumatera Utara menjadikannya obat mujarab dalam menyembuhkan penyakit disintegrasi yang sedang menggerogoti batang tubuh bangsa. Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran fertilitas dan tingkat kematian mortalitas, meningkatnya arus perpindahan antar daerah migrasi dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik commuters, mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan. Berikut adalah komposisi dari etnis suku yang ada di Medan sekalipun tidak up-to-date terkini lagi, yaitu : Komposisi Etnis Kota Medan N o. Et n is Ta h u n 1 9 3 0 Ta h u n 1 9 8 0 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Jawa Bat ak Toba Cina Mandailing Sipirok Minangkabau Melayu K a r o Aceh Sunda Sim alungun Dairi 24, 90 10, 70 35, 63 6, 43 7, 30 7, 06 0, 19 - 1, 58 - 2, 34 29, 41 14, 11 12, 80 11, 91 10, 93 8, 57 3, 99 2, 19 1, 90 0, 67 0, 24 21 Universitas Sumatera Utara 12. 13. Nias Lain- lain - 14,28 0, 18 3,04 Jum lah 100, 00 100, 00 Sum ber : Pelly, 1983 Tabel 4.1.1 Berdasarkan keterangan tabel di atas, kita sudah tahu bahwa ada beragam suku yang menetap di kota Medan dalam segala profesi yang digambarkan dalam persentase. Namun, apabila kita memperhatikan dengan seksama bahwa suku Melayu yang merupakan suku asli kota Medan selalu berada diurutan keenam dalam jumlah. Padahal kita semua tahu bahwa orang-orang Melayulah yang pertama kalinya menginjakkan kakinya di tanah Deli sekarang Medan. Suku Melayu sangat memiliki keunggulan yang lebih dibandingkan suku lainnya. Mengapa? Karena dulunya sesuai dengan peninggalan sejarah bahwa bahasa persatuan kita, bahasa Indonesia lahir dari bahasa Melayu tua Proto-Malay. Menyinggung dari suku-suku lainnya seperti :Minangkabau, Manado, dan Bugis hanyalah sebagian saja mereka menetap di kota Medan. Kebanyakan mereka hanya menanamkan modalnya di berbagai perusahaan. Sudah lama diberitakan bahwa makanan di kota Medan enak-enak. Tergantung selera, tinggal sebut kita bisa dapatkan segala jenis makanan di berbagai tempat di Medan. Hebatnya lagi kota Medan memang seolah menegaskan kekuatannya di wisata kulinernya, yang tampak pada banyakanya ragam makanan tradisional yang ada di kota terbesar ketiga Indonesia ini. 22 Universitas Sumatera Utara Berikut adalah sebagian dari contoh makanan khas daerah ataupun makanan tradisional yang banyak sekali dijual di Medan dengan harga yang terjangkau, yaitu : • Suku Jawa nasi uduk, pecel lele, es dawet, pecel sayur, ayam penyet, sate Madura, dan sebagainya. • Suku Batak ikan arsik, babisapi panggang, ikan mas diasaminaniura, dsb.. • Suku Aceh mie goreng Aceh. • Suku Padang sate padang. Semua jenis makanan tersebut dapat ditemui di sepanjang jalan kota Medan. Banyak tempat makan yang tersebar di pelosok kota mulai dari kelas café, restoran, maupun yang kelas kaki lima, namun terjamin kebersihannya. Beberapa diantaranya sangat mirip dengan negara Singapura dan Malaysia. Tidak heran mengingat posisi mereka sangat berdekatan yang mana apabila ditempuh dengan pesawat hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 jam saja. Nah, bagi Anda yang beragama Muslim tidak perlu khawatir karena ada banyak sekali makanan tradisional Indonesia tersedia secara halal dan bersih. Bagi yang Kristiani, dapat menikmati semua jenis makanan tradisional dari setiap suku karena tidak adanya pantangan. Demikian juga secara demografis kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barangjasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007 diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor 23 Universitas Sumatera Utara tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regionalnasional.

4.2. Keunggulan dan Potensi Pariwisata Kota Medan