Sejarah Singkat Kabupaten Deli Serdang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

1. Sejarah Singkat Kabupaten Deli Serdang

Sebelum Perang Dunia II atau tegasnya sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Kabupaten Deli Serdang adalah merupakan daerah Kesultanan Deli dan Serdang. Kesultanan Deli berkedudukan di Medan dan Kesultanan Serdang berkedudukan di Perbaungan. Kedua wilayah tersebut dalam masa penjajahan adalah merupakan Keresidenan Sumatera Timur.Sejak Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, kekuasaan kesultanan berakhir dan struktur pemerintah disesuaikan dengan Pemerintah Indonesia dan Kesultanan Deli dan Serdang dijadikan daerah Kabupaten Deli Serdang. Daerah Kabupaten Deli Serdang juga merupakan daerah yang cukup terkenal di kawasan nusantara, terutama karena devisa negara yang berasal dari hasil bumi Kabupaten Deli Serdang yang sangat potensial seperti karet, tembakau, dan kelapa sawit. Peranan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Orde Baru dalam pembangunan sangat menonjol. Melalui pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Orde Baru telah kelihatan meningkatnya pertumbuhan ekonomi diberbagai sektor di Deli Serdang, dimana sektor pertanian dan perkebunan menjadi peranan utama dalam meningkatkan pendapatan para petani di Kabupaten Deli Serdang. BPS Kab. Deli Serdang, 2005. Universitas Sumatera Utara Pada Desember 2003, sesuai dengan dikeluarkannya UU No. 36 tahun 2003, wilayah Deli Serdang telah dimekarkan menjadi dua wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Pemekaran ini membawa dampak bagi Kabupaten Deli Serdang, antara lain terhadap perubahan-perubahan pada:  Luas wilayah, jumlah kecamatan dan desa  Jumlah Penduduk, potensi ekonomi dan sumber daya  Masalah-masalah pembangunan  Struktur dan tata organisasi Birokrasi Pemerintah  Anggaran dan sumber anggaran pembangunan daerah Selain dari pada itu dampak dari pemekaran ini mengakibatkan beberapa aset tetap yang dulunya dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang beralih menjadi milik Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. Berdasarkan Laporan Keuangan tahun 2007 yang diterbitkan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang disebutkan bahwa nilai aset tetap di Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang tidak termasuk aset yang berada di Kabupaten Serdabg Bedagai. Berdasarkan data dari Bagian Perlengkapan dan Perawatan nilai aset tetap yang diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara TABEL 4.1 Jumlah Aset Tetap Yang Diserahkan Ke Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai No Jenis Aset Tetap Jumlah 1 Tanah Rp. 28.835.890.000,00 2 Bangunan 12.082.045.461,00 3 Peralatan dan Mesin 900.164.000,00 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 34.449.596.071,00 5 Aset Tetap Lainnya 5.518.267.595,00 Total Rp. 52.978.909.017,00 Nilai aset tetap yang diserahkan tidak dimasukkan dalam neraca tetapi dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan. Jika telah ada persetujuan penghapusan dari DPRD maka aset tersebut akan dihapuskan dari daftar barang milik daerah Kabupaten Deli Serdang. Hal ini sesuai dengan Kepmendagri No.42 tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyerahan Barang dan Hutang Piutang pada daerah yang baru dibentuk maka setiap penyerahan barang dan hutang piutang serta penghapusannya harus melalui persetujuan DPRD dan berdasarkan Peremendagri No.17 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik daerah. Permasalahan pembangunan di Kabupaten Deli Serdang adalah berkenaan dengan masih rendahnya kualitas SDM rakyat dan pemerintahan. Hal ini berlangsung di seluruh sektor kehidupan, sehingga memperlambat upaya-upaya meningkatkan dan mensejahterakan taraf hidup rakyat. Untuk periode Tahun 2004 sampai dengan tahun 2009, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang mengarahkan prioritas pembangunan terutama pada Sektor Pendidikan dan Kesehatan, yang merupakan kebutuhan dasar dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia Universitas Sumatera Utara SDM, dengan tidak meninggalkan sektor Pertanian, Industri, dan Pariwisata yang selama ini merupakan sektor unggulan, dan sektor pembangunan lainnya.

2. Letak Geografis