Latar Belakang Pengalaman Ibu Primipara Suku Batak Simalungun Saat Persalinan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Bobak 2005 persalinan itu merupakan akhir pertumbuhan dan perkembangan janin dalm kandungan dan titik dimulainya kehidupan diluar rahim. Menurut Manuaba 1998 persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan uri yang telah cukup lama bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalu jalan lahir. Dan menurut Varney 2008 persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Persalinan merupakan hubungan saling memengaruhi yang rumit antara dorongan psikologis dan fisiologis dalam diri wanita dengan pengaruh dorongan tersebut pada proses kelahiran dan bayi. Dorongan ini menghasilkan kelahiran bayi. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Sedangkan menurut Saifudin 2008 kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang dinantikan oleh ibu dan keluarga selama 9 bulan. Menurut Swasono 1998 konteks persalinan setiap suku memiliki ciri-ciri budaya mereka sendiri untuk memahami dan menanggapi terhadap peristiwa persalinan tersebut, dan sudah dipraktikan jauh sebelum masuknya biomedikal dilingkungan komuniti mereka. Selain itu berbagai masyarakat juga memiliki cara- cara mereka saat menghadapi wanita bersalin. Kelahiran bayi merupakan suatu fenomena yang wajar dalam kelangsungan kehidupan manusia, namun berbagai kelmpok masyarakat dengan kebudayaannya di seluruh dunia memiliki aneka persepsi; interpretasi dan respons perilaku dalam menghadapinya, dengan berbagai implikasinya terhadap kesehatan. Menurut Simkin 2007 berbagai budaya di dunia menganggap kelahiran sebagai peristiwa kehidupan yang menggembirakan dan Universitas Sumatera Utara dikelilingi dengan berbagai ritual yang berhubungan dengan harapan, janji, dan kehidupan baru. Pada kenyataannya keadaan ini tidak hanya dapat mencakup dari aspek biologis saja tetapi juga sosiokultural. Fenomena ini terjadi pada masyarakat multikultural seperti di Indonesia. Perbedaan akan variasi saling mempengaruhi pilihan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan misalnya dalam melakukan praktik perawatan kesehatan Potter Perry, 2005. Hal ini terbukti dari penelitian yang telah dilakukan pada budaya Suku Dayak, mengisyaratkan perlunya sejumlah persiapan termasuk persiapan perlengkapan suku dayak menjelang persalinan. Pada proses jelang melahirkan bayi atau Awau, sang calon ibu dibaringkan pada sebuah dipan kecil dengan posisi miring terbuat dari kayu yang disebut Sangguhan dengan motif ukiran Dayak di masing-masing sisi. Kemudian saat melahirkan, disiapkan pula Botol Mau sebagai tempat untuk menungku perut ibu agar darah kotor cepat keluar. Selain sebagai perlengkapan suku dayak menjelang persalinan Botol Mau ini juga digunakan untuk menyiman air panas. Selanjutnya, keluarga yang melahirkan juga perlu menyiapkan Kain Bahalai Jarik dalam bahasa Jawa dengan lapisan yang berbeda. Tujuh lapis kain bahalai saat menyambut bayi laki-laki dan lima lapis kain bahalai untuk bayi dengan jenis kelamin perempuan. Walaupun sebagai peralatan penunjang, keberadaannya dalam persiapan prosesi persalinan menurut budaya Suku Dayak mutlak diperlukan dayakpost, 2010. Sedangkan menurut Alwi 2010 ada perbedaan halnya dengan masyarakat Mimika yang memiliki kebiasaan ibu-ibu melahirkan di hutan luar kampung atau pasir pantai dan tradisi pantang makanan tertentu. Universitas Sumatera Utara Kehamilan dan kelahiran merupakan suatu hal yang penting bagi setiap wanita terutama bagi kehamilan pertama. Tidak diragukan lagi bahwa wanita menginginkan keselamatan dalm melahirkan anaknya yang sehat setelah kehamilan dan kelahiran sehat yang beresiko rendah. Melahirkan anak merupakan salah satu peristiwa penting dan senantiasa diingat dalam kehidupan wanita. Setiap wanita memiliki persepsi tersendiri terhadap persalinan yang dapat di ceritakan kepada orang lain. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada aspek budaya. Suku batak simalungun merupakan bagian dari kekayaan budaya indonesia, suku batak simalungun merupakan salah satu dari suku batak yang banyak ditemukan di Sumatera Utara. Sepanjang penelusuran yang peneliti lakukan belum banyak penelitian dan informasi yang memaparkan tentang persalinan menurut persepsi budaya, oleh karena itu penulis tertarik utuk melakukan penelitian tentang ‘pengalaman ibu primipara suku batak simalungun saat persalinan’.

B. Pertanyaan Penelitian