2. Persalinan dalam Konteks Budaya
Masa kelahiran juga dianggap sebagai masa krisis yang berbahaya, baik bagi janin atau bayi maupun bagi ibunya. Karena itu sejak bayi masih dikandungan
ibunya hingga sesudah kelahiranya, para kerabat dan handai-tolan mengadakan serangkaian upacara, dengan tujuan mencari keselamatan bagi diri wanita itu serta
bayinya, saat lahirnya. Dalam konteks kehamilan dan kelahiran bayi, setiap masyarakat memiliki cara-cara budaya mereka sendiri untuk memahami dan
menanggapi peristiwa pertumbuhan janin dan kelahiran bayi, yang sudah dipraktekkan jauh sebelum masuknya sistem medis biomedikal di lingkungan
komuniti mereka. Berbagai kelompok masyarakat juga mempunyai cara-cara tertentu dalam mengatur aktivitas-aktivitas mereka saat menghadapi wanita bersalin.
3. Persalinan dalam Suku Batak Simalungun
Kelahiran merupakan awal kehidupan di dunia ini. Oleh karena itu kelahiran mendapat perhatian yang amat besar pada masyarakat simalungun. Orang
simalungun menganggap bahwa persalinan itu sangatlah penting, oleh karena itu banyak kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan oleh suku Simalungun saat
persalinan seperti meminum perasan air daun bunga raya yang dianggap dapat mempercepat proses persalinan. Selain itu juga seorang ibu yang hendak melahirkan
disuruh untuk memukul-mukul dinding.
E. Metode Penelitian Kualitatif Fenomenologi
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dengan cara
mendeskripsikannya secara kata-kata dan bahasa dengan menggunakan metode alamiah misalnya wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen untuk
mengumpulkan fakta dan menghasilkan suatu temuan yang tidak bisa ditetapkan
Universitas Sumatera Utara
sebelumnya. Penelitian kualitatif digunakan untuk memahami suatu masalah penelitian dari sudut pandangperspektif populasi penelitian yang terlibat Saryono,
2010, hal. 1. Bogdan dan Taylor 1975, dalam Moleong, 2007, hal. 40 mengemukakan
bahawa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Menurut Denzin dan Lincoln 1987 dalam Moleong, 2006, hal. 5 menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar
alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dari segi pengertian ini, latar alamiah
dengan maksud agar hasilnya dapat digunakan untuk dapat menafsirkan fenomena dan yang dimanfaatkan untuk penelitian kualitatif adalah berbagai macam metode
penelitian, dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandakan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah,
sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebaga instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball,
teknik pengumpulan dengan trianggulasi gabungan, analisi data bersifat
Universitas Sumatera Utara
induktifkualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi Sugiono, 2009.
Bogdan dan biklen 1982, dalam Sugiono,2009, hal.21 mengemukakan bahwa penelitian kualitatif memiliki karakteristik, yaitu dilakukan pada kondisi yang
alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen, langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci, penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, data
yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif. Penelitian
kualitatif lebih menekankan makna data dibalik yang teramati. Metode kualitatif sangat cocok digunakan untuk meneliti ketia masal belum jelas, dilakukan pada
situasi sosial yang tidak begitu luas, sehingga hasil penelitian lebih mendalam dan bermakna Saryono, 2010, hal. 2.
Fenomenologi adalah suatu ilmu yang memiliki tujuan untuk menjelaskan fenomena, penampilan dari sesuatu yang khusus. Penelitian ini dilakukan dalam
situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell 1998 dalam Saryono, 2010, hal. 57
pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami samapi ditemukan dasar tertentu. Menurut Moleong 2006 penelitian fenomenologi
diartikan sebagai : 1 Pengalaman subjektif atau pengalaman fenomenalogikal: 2 Suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang. Ada beberapa
ciri pokok fenomenalogi yang dilakukan oleh peneliti fenomenologis, yaitu : fenomenalogis cenderung mempertentangkannya dengan naturalisme yaitu yang
disebut objektivisme dan positivisme. Secara pasti, fenomenalogis cenderung memastikan kognisi yang mengacu pada apa yang dinamakan kesadaran tentang
sesuatu benda itu sendiri secara jelas dan berbeda dengan yang lainnya dan
Universitas Sumatera Utara
mencakup dari segala segi. Fenomelogi cenderung percaya bahwa bukan hanya sesuatu benda yang ada dalam dunia alam nyata dan budaya.
F. Tingkat Keabsahan Data