Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022
| II-50
2.3.2.4 Urusan pemberdayan perempuan dan Perlindungan Anak
Peningkatan partisipasi perempuan dalam pembangunan dapat digambarkan dalam pemberdayaan perempuan dan kondisi
ketenagakerjaan di provinsi Banten. Meningkatkan ketahanan keluarga dan penegakan hukum terkait ketentuan persyaratan
pernikahaan mempengaruhi pembentukan kebijakan pemerintah daerah yang family friendly dan responsif gender, khususnya untuk
memberikan akses kepada perempuan untuk lebih berperan dalam pembangunan
bangsa, baik
secara sosial,
budaya, dan
politik. Sedangkan pembangunan
keluarga bertujuan
untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman,
tenteram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin
2.3.2.5 Urusan Pertanahan
Akhir tahun 2015, wilayah administrasi Provinsi Banten terdiri dari empat wilayah kabupaten dan empat kota, berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri no. 6 Tahun 2008 luas daratan masing-masing kabupatenkota, yaitu: Kabupaten Pandeglang 2.746,89 km
2
, Kabupaten Lebak 3.426,56 km
2
, Kabupaten Tangerang 1.011,86 km
2
, Kabupaten Serang 1.734,28 km
2
, Kota Tangerang 153,93 km
2
, Kota Cilegon 175,50 km
2
, Kota Serang 266,71 km
2
, serta Kota Tangerang Selatan 147,19 km
2
. Penataan dan pemanfaatan ruang serta legalisasi pertanahan menjadi
hal yang penting dalam pengembangan pembangunan daerah. Tabel dibawah ini menggambarkan kondisi pertanahan di banten :
Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022
| II-51 Tabel 2.62
Rekapitulasi Produksi Sertifikat Tanah oleh Badan Pertanahan Nasional BPN Menurut KabupatenKota
di Provinsi Banten, 2015
No kabupatenkota
Hak milik Hak guna usaha
Hak guna bangunan
Bidang Luas area
Bidang Luas
Bidang Luas
Kabupaten
1 Pandeglang
151 984 19 984
54 5.406
1667 2
Lebak 161 400
161 400 86
164 492 427 7 731
35 071 088 3
Tangerang 303 282
303 828 199 187
205 112 013 4
Serang 201 037
201 937 113
7 731167 72 680
142 983 157
Kota
1 Tangerang
232 576 122 823 306
64 575 83 197 295
2 Cilegon
91 669 56 147 368
11 911 50 835 693
3 Serang
4 Tangerang Selatan
182 393 55 473 491
77 062 72 776 856
PROVINSI BANTEN 1 324 887
949 202 055 253
172 224 594 438 634
589 977 769
No Kabupaten Kota
Hak Pakai Hak Pengelolaan
Bidang Luas
Bidang Luas
Kabupaten
1 Pandeglang
1.132 1
2 Lebak
736 50.190.736
6 1.146
3 Tangerang
441 37
4 Serang
1.126 12.757.545
143 4.257.205
Kota
1 Tangerang
881 6.115.307
20 20.054.658
2 Cilegon
571 2.658.511
16 8.786.533
3 Serang
4 Tangerang selatan
372 6.848.796
4 19.773
PROVINSI BANTEN 5.529
78.610.896 227
33.119.315
No KabupatenKota
Hak Sarusun Wakaf Tanah
Bidang Luas
Bidang Luas
Kabupaten
1 Pandeglang
543 1.272
160.579 2
Lebak 1.146
307.396 3
Tangerang 3.494
14 4
Serang 122
190.082
Kota
1 Tangerang
9.233 24.625.791
179 99.225
2 Cilegon
932 879.609
3 Serang
4 Tangerang Selatan
52 17.258
PROVINSI BANTEN 13.27
24.625.791 3.727
1.654.142
Sumber : BPS
Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022
| II-52 Tabel 2.63
Jumlah Pejabat Pembuat Akte Tanah PPAT dan Penerbitan Akta Menurut KabupatenKota di Provinsi Banten, 2015
No Kabupaten Kota
Jumlah PPAT Total PPAT Jenis aktaProduksi jumlah akta
PPAT sementara
PPAT notaris
jual beli hibah
pembagian hak bersama
tukar menukar
Kabupaten
1 Pandeglang
20 35
2.57 68
92 13
2 Lebak
21 28
2.368 44
85 836
3 Tangerang
35 163
13.245 371
558 25
4 Serang
34 136
7.488 228
365
Kota
1 Tangerang
35 163
6.148 179
252 34
2 Cilegon
8 25
1.572 38
51 6
3 Serang
4 Tangerang Selatan
29 286
13.937 396
577 45
Banten
182 836
46.278 1.324
1.98 167
No KabupatenKota
Jenis AktaProduksiJumlah Akta
pelepasan hak APDB APHT SK.MHT
Jumlah total
Kabupaten
1 Pandeglang
11 17
79 348
3.198 2
Lebak 8
14 68
311 2.906
3 Tangerang
66 94
449 1.944
16.763 4
Serang 38
51 273
1 210 9.628
Kota
1 Tangerang
28 44
905 905
7.792 2
Cilegon 7
12 48
212 1.946
3 Serang
4 Tangerang Selatan
67 95
465 2.018
16.6
Banten 227
327 1.548
6.948 58.833
Sumber : BPS
2.3.2.6 Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana