Pesan Kitab Suci tentang Ungkapan Syukur

109 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

A. Ungkapan Syukur di dalam Tradisi Perjanjian Lama

Ungkapan syukur bangsa Israel tentu tidak terlepas dari Musa, yang telah memimpin mereka keluar dari Mesir. Ungkapan syukur atau madah Musa ditujukan untuk mengakui kemuliaan Tuhan Pencipta yang sempurna, setia, adil, dan benar. Tuhan yang mengasihi bangsa Israel, yang memiliki rencana indah bagi bangsa pilihan-Nya. Demikian pula ungkapan syukur Daud, yang mewarnai seluruh Mazmur ciptaannya. Di dalam nyanyiannya, Daud mengakui kesetiaan dan penyertaan Allah. Bimbingan, perlindungan, belaskasih serta pengampunan Tuhan, sangat ia rasakan. Apakah kita selalu bersyukur di dalam berbagai situasi hidup kita? Bersyukur bukan ungkapan jika kita telah berhasil, tetapi ungkapan iman kita. Kita bersyukur karena Tuhan selalu menyertai kita dalam berbagai situasi, baik suka maupun duka, ketika kita gagal maupun kita berhasil.

1. Pesan Kitab Suci tentang Ungkapan Syukur

Bacalah teks Kitab Suci ini Nyanyian Musa Ul 32:1-14 Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku. Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan. Sebab nama TUHAN akan kuserukan: Berilah 110 kelas IV SD hormat kepada Allah kita, Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia. Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang bukan lagi anak-anak-Nya, yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok dan belat-belit. Demik ianlah engk au mengadak an pembalasan terhadap TUHAN, hai bangsa yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan engkau? Ingatlah kepada zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, maka ia memberitahukannya kepadamu, kepada para tua-tuamu, maka mereka mengatakannya kepadamu. Ketika Sang Maha tinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel. Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia. Dibuat-Nya dia berkendaraan mengatasi bukit-bukit di bumi, dan memakan hasil dari ladang; dibuat-Nya dia mengisap madu dari bukit batu, dan minyak dari gunung batu yang keras, dadih dari lembu sapi dan susu kambing domba, dengan lemak anak-anak domba; dan domba-domba jantan dari Basan dan kambing-kambing jantan, dengan gandum yang terbaik; juga darah buah anggur yang berbuih engkau minum. Musa bersyukur Sumber: Dok. Kemdikbud 111 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Jawablah pertanyaan berikut • Apa alasan Musa menyanyikan lagu itu? • Apa isi nyanyian Musa tersebut? Releksi Memasuki usia tua dan menjelang wafatnya, Musa mengenang kembali perjalanan hidup Bangsa Israel. Perjalanan sejarah di mana Allah tetap setia kepada umat-Nya. Ia menyelamatkan Israel dari perbudakan dan penganiayaan. Allah yang menyelamatkan, membimbing dan menuntun Israel menuju tanah yang dijanjikan-Nya. Nyanyian ini merupakan ungkapan iman Musa, yang seharusnya mencerminkan iman Bangsa Israel terhadap Allah yang selalu menyertai mereka.

2. Mengenal Salah Satu Mazmur Syukur Tuhan adalah Gembalaku