74
kelas IV SD
F. Mukjizat-mukjizat Yesus
Mukjizat sebagai tindakan keilahian Yesus juga terjadi pada saat seorang perwira memohon Yesus untuk menyembuhkan
hambanya. Pada peristiwa itu, hamba tersebut sembuh bukan karena Yesus datang ke rumahnya, tetapi iman perwira tersebut.
Hal itu tercermin pada kata-katanya: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata,
maka hambaku itu akan sembuh”. Selain kuasa ilahi, Iman menjadi syarat utama bagi terjadinya suatu mukjizat.Peristiwa mukjizat
menunjukkan hubungan antara kata-kata dengan tindakan Yesus. Sabda atau kata-kata Yesus diwujudkan di dalam tindakan
nyata. Sebaliknya, tindakan atau mukjizat Yesus menguatkan kata-kata-Nya.
1. Mukjizat-mukjizat yang Terjadi pada Zaman Ini
Marco Fidel Rojas Paus Yohanes P. II Hidupkatolik.com
75
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Simaklah kisah berikut ini
Penyembuhan Berkat Perantara Yohanes Paulus II
Mantan Walikota Huila, Kolombia, Marco Fidel Rojas memberi kesaksian, bahwa dirinya mengalami kesembuhan secara ajaib
atas penyakit parkinsonnya berkat doa melalui perantara Beato Yohanes Paulus II JP-II. Kesaksiannya itu dilaporkan sebuah koran
terbitan Kolombia, El Tiempo. Menurut Koran El Tiempo, demikian catholicnewsagency.com, Selasa, 177, testimoni Rojas telah dikirim ke
ke kantor Kongregasi Penggelaran Kudus di Vatikan, untuk diperiksa berkaitan dengan proses kanonisasi Beato JP-II. Pada hari yang sama,
ewtn.com juga melansir hal tersebut.
Disebutkan oleh koran tersebut, Rojas mengungkapkan bahwa dirinya merasakan gejala sakit sejak Desember 2005. Dokter
menyatakan dirinya terkena stroke yang dapat menyebabkan Parkinson. Penyakitnya semakin memburuk. “Beberapa kali saya
jatuh di jalan,” kenangnya, seraya menambahkan bahwa suatu kali ia hampir ditabrak taksi. Dia merasa seperti kehilangan kendali setiap
kali berjalan.
Ketika penyakitnya kian memburuk, Rojas teringat perjalanannya ke Roma. Kala itu senja hari, 27 Desember 2001, dia bertemu dengan
Paus JP-II. Pertemuannya itu terjadi setelah Misa. Bahkan Rojas pun sempat bercakap-cakap sebentar dengan Paus kelahiran Polandia itu.
Dalam ingatan perjumpaan yang sangat berharga itu, Rojas berteriak di tengah rasa sakitnya, “Aku punya teman Dia juga menderita
parkinson.” Pada malam itu, dia pun berdoa mohon kesembuhan melalui perantaraan Beato JP-II. “Bapa, datang dan sembuhkan aku,
tumpangkan tanganmu di kepalaku”, ucapnya.
Setelah berdoa, Rojas tidur lelap. Keesokan harinya, dia bangun tanpa rasa sakit. Dia merasakan penyakit parkinson yang dideritanya
telah sembuh. Dia juga semakin yakin, JP-II telah menyembuhkannya. “Ya, JP-II telah memberi saya keajaiban dengan menyembuhkan saya”
76
kelas IV SD
katanya. Rojas pun berjanji untuk menyebarluaskan devosi kepada Beato JP-II. Dalam El Tiempo, Dr Antonio Schlesinger Piedrahita,
neurolog ternama di Kolombia menyatakan Rojas sembuh, dan dalam keadaan sehat.
Sebelumnya, seorang suster warga Perancis, Sr Marie Simon-Pierre, mengalami kesembuhan dari penyakit yang sama, setelah berdoa
dengan perantaraan JP-II. Mukjizat penyembuhan itu membuka jalan lebar beatiikasi JP-II. Pada Mei 2011, Paus JP-II dibeatiikasi oleh Paus
Benediktus XVI. Sekarang, setelah kesembuhan penyakit parkinson biarawati Perancis itu, Rojas juga telah membuktikan mukjizat
kesembuhan dari penyakit yang sama. Banyak pendapat muncul bahwa mukjizat kesembuhan ini akan membuka jalan kanonisasi
Beato JP-II.
Hidupkatolik.com, Benidiktus W. Y. Prayogo 21 Juli 2012 23:56 WIB
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut 1. Apa inti kisah di atas?
2. Siapa yang disembuhkan? 3. Pernahkah kamu mendengar bahwa ada anggota keluargamu
atau orang lain di sekitarmu mengalami suatu mujizat dalam hidupnya? Ceritakan mujizat apa yang dialami itu
4. Apakah dalam hidupmu, kamu sendiri pernah mengalami mujizat?
5. Apakah menurut kamu pada zaman ini masih terjadi mujizat dalam kehidupan manusia? Jelaskan
2. Yesus Membuat Mujizat-mujizat