7. Peranan dan Hubungan Panjang Tungkai terhadap Sepak mula
service
sepak takraw
Dalam suatu ruang lingkup olahraga prestasi dibutuhkannya kondisi fisik secara anatomis yang baik, karena ada beberapa cabang olahraga yang memiliki
kriteria harus memiliki bentuk anatomis tubuh yang baik. Menurut Yusup dkk 2008, hlm. 5 berpendapat bahwa “Tubuh manusia dapat dibagi menjadi empat
bagian 4 bagian pokok, yaitu kepala
head
, leher
neck
, badan
trunk
dan anggota badan atas dan bawah
superior and inferior extremity
”. Menurut Suleman, Noldi 2012, hlm. 7 mengemukakan bahwa.
Panjang tungkai adalah salah satu ukuran anthropometrik dari anggota gerak tubuh bagian bawah. Panjang tungkai ditandai dengan ukuran panjang dari tulangtulang
yang membentuk tungkai atas dan tungkai bawah. Tulang-tulang tersebut adalah meliputi : tulang paha 0s femur, tulang tempurung lutut os patella, tulang kering
os tibia, tulang betis os fibula,tulang-tulang pergelengan kaki ossatarsalia, tulang-tulang telapak kaki ossa metatarsalia dan tulang-tulang jari kaki os
phalangs.
Banyak hal yang dapat mendukung gerakan sepak mula service salah satunya yaitu dari segi fisik anatomis seperti panjang tungkai dan tinggi badan.
Menurut M. Anwar Pasau dalam Suleman, Noldi 2012, hlm. 8 berpendapat bahwa.
Orang yang mempunyai fisik yang tinggi dan besar rata-rata akan mempunyai kemampuan fisik seperti kekuatan, kecepatan, daya tahan
jantung dan paru-paru, daya tahan otot dan lain-lain, lebih baik daripada orang yang bertubuh kecil dan pendek. Panjang tungkai merupakan faktor
genetika, yang mana tidak dapat dilatih, akan tetapi dapat diciptakan melalui latihan. Prestasi seseorang tidak terlepas dari panjang tungkai terlebih pada
cabang olahraga yang mempunyai rintangan atau net.
Kondisi fisik yang secara anatomis seperti panjang tungkai berpengaruh terhadap hasil sepak mula
service
pada sepak takraw dapat dilihat dari pelaksanaan sepak mula, menurut Kusworo dalam Shodikin dkk, 2013, hlm 2
mengatakan “untuk mencapai prestasi yang baik atletnon atlet harus memiliki: kekuatan, daya tahan, kecepatan, daya ledak, kelincahan, kelentukan,
keseimbangan, koordinasi, dan kecepatan reaksi ”. Sedangkan menurut Shodikin
dkk 2013, hlm. 2.
Teknik servis akan didukung oleh tungkai yang panjang memungkinkan bola dapat ditendang dengan kuat dan lebih menukik. Hal disebabkan pada
saat bola ditendang posisi kaki di atas, seluruh badan mulai dari kaki tumpu, pinggang dan kaki pemukul bergerak bersama-sama menjadi satu kesatuan
gerak.
Dari kutipan diatas disimpulkan bahwa semakin panjang tungkai pemain tekong, semakin tinggi pula raihannya, sehingga jika melakukan sepak mula, lebih
keras dan menukik. Selain itu faktor-faktor fisik yang lain juga mempengaruhi sepak mula
service
seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, daya ledak,
kelincahan, keseimbangan, koordinasi, dan kecepatan reaksi. 8.
Peranan dan Hubungan
Power
tungkai terhadap Sepak mula
service
sepak takraw
Menurut pendapat Harsono 2006, hlm. 176 menerangkan bahwa “
Power
adalah hasil dari kecepatan dan kekuatan ”. Senada dengan itu Susilawati 2009,
hlm. 34 kekuatan elastis
power
adalah ”
type
macam kekuatan yang sangat diperlukan dimana otot dapat bergerak cepat terhadap suatu tahanan”. Sudirman
2011, hlm. 9 berpendapat bahwa “Komponen kondisi fisik power merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang penting.” Menurut Lutan dkk 2000, hlm.
68 bahwa. Kekuatan elastis adalah typemacam kekuatan yang sangat diperlukan
dimana otot dapat bergerak cepat terhadap suatu tahanan. Kombinasi dari kecepatan kontraksi dan kecepatan gerak adalah kadang-kadang disebut
“
Power-
daya”. Peranan
power
tungkai terhadap sepak takraw yaitu pada pelaksanaa sepak mula
service
dan
smash
, dimana faktor
power
tungaki sangat berpengaruh terhadap kedua teknik ini. Terutama teknik sepak mula
service
yang yang dijelaskan oleh Somantri dan Sudjana 2008, hlm. 141.
Sepak mula atau servis adalah sepakan yang dilakukan oleh tekong kearah lapangan lawan sebagai cara memulai permainan. Sepak mula atau servis
merupakan cara kerja yang penting dalam sepak takraw karena poin atau angka dapat diperoleh regu yang memulai sepak mula atau servis.
Oleh karena sepak mula
service
merupakan kesempatan yang baik untuk mendapatkan angka, maka ada sebagian pemaintekong berusaha mencari poin
dengan sepak mula saja. Tekong membuat sepak mula
service
kencang dan
keras, dan hal tersebut membutuhkan
power
yang baik.
Power
merupakan salah satu komponen fisik yang memiliki peran penting bagi setiap cabang olahraga
terutama yang memerlukan daya ledak otot yang tinggi. Dapat disimpulkan bahwa
power
adalah penggabungan antara unsur kebugaran jasmani yaitu kekuatan dan kecepatan atau bisa disebut juga kombinasi
dari kecepatan kontraksi dan kecepatan gerak. Hal ini mempunyai hubungan terhadap hasil sepak mula
service
sepak takraw.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil temuan penelitian dan karya tulis sebagai acuan untuk melakukan penelitian deskriptif, diuraikan sebagai berikut:
1. Kontribusi Panjang Tungkai dan Kelentukan Terhadap Kemampuan sepak
Mula dalam Permainan Sepak Takraw pada Murid SD Inpres Bawakaraeng Kota Makassar yang disusun oleh Indrawansyah Jurusan Pendidikan Olahraga
FIK Universitas Negeri Makassar Tahun 2014. Penelitaian ini bertujuan untukemperoleh jawaban atas permasalahan: 1.
Apakah ada kontribusi panjang tungkai terhadap keterampilan sepak mula dalam permainan sepak takraw pada Murid SD Inpres Bawakaraeng Kota Makassar? 2.
Apakah ada kontribusi kelentukan terhadap keterampilan sepak mula dalam permainan sepak takraw pada Murid SD Inpres Bawakaraeng Kota Makassar? 3.
Apakah ada kontribusi panjang tungkai dan kelentukan terhadap keterampilan sepak mula dalam permainan sepak takraw pada Murid SD Inpres Bawakaraeng
Kota Makassar? Penelitian ini terdiri dari dua variable bebas dan satu variable terikat.Populasi dan sampel adalah murid putera SD Inpres Bawakaraeng
sebanyak 60 orang.Teknik pengambilannya adalah dengan teknik random sampling, terhadap kelas 5 dan 6.Teknik analisis data yang digunakan regresi uji-
r.berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkansebagai berikut: 1. Ada kontibusi panjang tungkai terhadap keterampilan sepak mula dalam permainan
sepak takraw dengan nilai ß = 0,316 dengan nilai t hitung to = 0,122 P0,05, dimna besar kontribusi 12,20. 2.Ada kontibusi kelentukan terhadap
keterampilan sepak mula dalam permainan sepak takraw dengan nilai ß = 0,536 dengan nilai t hitung to = 0,411 P0,05, dimna besar kontribusi 14,10.
3.Ada kontibusi panjang tungkai dan kelentukan secara bersama-sama terhadap