keras, dan hal tersebut membutuhkan
power
yang baik.
Power
merupakan salah satu komponen fisik yang memiliki peran penting bagi setiap cabang olahraga
terutama yang memerlukan daya ledak otot yang tinggi. Dapat disimpulkan bahwa
power
adalah penggabungan antara unsur kebugaran jasmani yaitu kekuatan dan kecepatan atau bisa disebut juga kombinasi
dari kecepatan kontraksi dan kecepatan gerak. Hal ini mempunyai hubungan terhadap hasil sepak mula
service
sepak takraw.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil temuan penelitian dan karya tulis sebagai acuan untuk melakukan penelitian deskriptif, diuraikan sebagai berikut:
1. Kontribusi Panjang Tungkai dan Kelentukan Terhadap Kemampuan sepak
Mula dalam Permainan Sepak Takraw pada Murid SD Inpres Bawakaraeng Kota Makassar yang disusun oleh Indrawansyah Jurusan Pendidikan Olahraga
FIK Universitas Negeri Makassar Tahun 2014. Penelitaian ini bertujuan untukemperoleh jawaban atas permasalahan: 1.
Apakah ada kontribusi panjang tungkai terhadap keterampilan sepak mula dalam permainan sepak takraw pada Murid SD Inpres Bawakaraeng Kota Makassar? 2.
Apakah ada kontribusi kelentukan terhadap keterampilan sepak mula dalam permainan sepak takraw pada Murid SD Inpres Bawakaraeng Kota Makassar? 3.
Apakah ada kontribusi panjang tungkai dan kelentukan terhadap keterampilan sepak mula dalam permainan sepak takraw pada Murid SD Inpres Bawakaraeng
Kota Makassar? Penelitian ini terdiri dari dua variable bebas dan satu variable terikat.Populasi dan sampel adalah murid putera SD Inpres Bawakaraeng
sebanyak 60 orang.Teknik pengambilannya adalah dengan teknik random sampling, terhadap kelas 5 dan 6.Teknik analisis data yang digunakan regresi uji-
r.berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkansebagai berikut: 1. Ada kontibusi panjang tungkai terhadap keterampilan sepak mula dalam permainan
sepak takraw dengan nilai ß = 0,316 dengan nilai t hitung to = 0,122 P0,05, dimna besar kontribusi 12,20. 2.Ada kontibusi kelentukan terhadap
keterampilan sepak mula dalam permainan sepak takraw dengan nilai ß = 0,536 dengan nilai t hitung to = 0,411 P0,05, dimna besar kontribusi 14,10.
3.Ada kontibusi panjang tungkai dan kelentukan secara bersama-sama terhadap
keterampilan sepak mula dalam permainan sepak takraw dengan nilai ß = 0,316 dengan nilai ro hitung ro = 0,168 dengan nilai R² hitung = 8,27 P0,05, dimna
besar kontribusi 28,00. 2.
Sumbangan Panjang Tungkai, kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Perut terhadap Hasil Sevis disusun oleh Ahmad Shodikin, Setya Rahayu, Dan Sri
Sumartinigsih Tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sumbangan panjang tungkai,
kekuatan otot tungkai, dan kekuatan otot perut terhadap hasil servis atas sepak takraw anggota klub Lambao Putro Pekakalongan.Pendekatan yang digunakan
adalah kuantitatif dengan tenik survey tes dan pengukuran.
Anthrometer
digunakan untukmengukur panjang tungkai,
Back and leg dynamometer
untuk mengukur kekuatan otot tungkai, dan
sit up
tes untuk mengukur kekuatan otot perut. Diperoleh hasil, panjang tungkai memberikan sumbangan sebesar 2,2, kekuatan
otot tungkai sebesar 7,3, kekuatan otot perut sebesar 3,6, dan secara bersama- sama memberikan sumbangan sebesar 13,1 terhadap hasil servis atas. Kekuatan
otot memberikan sumbangan paling besar, diikuti panjang tungkai yang memberikan sumbangan terbanyak kedua, dan kekuatan otot tungkai yang
memberikan sumbangan paling kecil trhadap servis atas. 3.
Hubungan antara Usia, Tinggi Badan dan Panjang Tungkai dengan keterampilan Bermain Sepak Takraw. Disusun oleh H.M. Husni Thamrin tahun
2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, tinggi
badan dan panjang tungkai dengan keterampilan bermain sepak takraw serta berapa besarnya sumbangan dari masing-masing variable bebas terhadap variable
terikat. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang melibatkan 4 variabel
bebas dan 1 variabel terikat.Subjek penelitian adalah mahasiswa PJKR FIK UNY yang mengikuti mata kuliah sepak taraw sebanyak 102 orang. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan menggunakan teknik tes dan pengukuran. Instrument penelitian: 1. Usia, menggunakan akte kelahiran,
KTP, SIM, atau kartu mahasiswa 2. Tinggi badan menggunakan stadiometer 3.
Panjang tungkai menggunakan meteran dan 4. keterampilan bermain sepak takraw menggunakan tes buatan M.Husni Thamrin 1995, yang terdiri atas, a.
sepak mula b. sepaksila c. sepak kuda d. heading e. smash. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1 tidak ada hubungan yang signifikan
P0,05 antara umur dan berat badan dengan keterampilan bermain sepak takraw 2 ada hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi badan denan
keterampilan bermain sepak takraw mahasiswa program studi PJKR FIK UNY. Tinggi badan memberikan kontribusi positif sebesar 1,133 3 ada hubungan
negative yang signifikan P0,05 antara panjang tungkai dengan keterampilan bermain sepak takraw mahasiswa program studi PJKR FIK UNY. Panjang
tungkai memberikan kontribusi negative sebesar 6,692.
C. Kerangka Berpikir