45
BAB 1V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Penelitian
Pengujian data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui metode statistik Independent sample T-test dengan bantuan program SPSS. Data-
data ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia yang diunduh melalui www.idx.co.id. berdasarkan cross section data sebanyak 19 dan time series data selama 3 tahun
pengamatan, maka diperoleh sampel sebanyak 57 perusahaan perbankan. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR Capital
Adequacy Ratio , NPL gross Non Performing Loan gross, ROA Return On
Assets , dan LDR Loan to Deposit Ratio. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
deskripsi statistik mengenai data penelitian dibawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics N
Minimum Maximum Mean Std.
Deviation CAR Pemerintah
Swasta 27
30 .0834
.1182 .2667
.2340 .159596
.154933 .0383145
.0299129 NPLgross Pemerintah
Swasta 27
30 .0121
.0040 .0430
.0436 .027719
.019577 .0072966
.0102275 ROA Pemerintah
Swasta 27
30 .0187
.0113 .0515
.0470 .030730
.024540 .0090738
.0095624 LDR Pemerintah
Swasta
27 30
.6574 .5239
1.0842 1.0060
.805115 .821537
.1254767 .1327765
Sumber : Output SPSS diolah penulis
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
46
Penjelasan mengenai data deskriptif diatas adalah sebagai berikut:
1. Secara keseluruhan, rasio CAR yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 dengan
nilai minimum CAR yang dihasilkan oleh kelompok bank pemerintah yaitu Bank DKI sebesar 8.34 pada tahun 2010, dan nilai maximum juga
dihasilkan oleh kelompok bank pemerintah yaitu Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri sebesar 26.67 pada tahun 2010. Berdasarkan tabel
diatas, rasio CAR dengan rata-rata mean sebesar 15.9596 untuk bank pemerintah, ini lebih besar dibandingkan rata-rata mean rasio CAR bank
swasta yang hanya 15.4933. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode penelitian, yaitu tahun 2010-2012 kemampuan bank pemerintah lebih baik
dibandingkan bank swasta dalam menutup resiko kerugian atas penyaluran kredit dengan menggunakan modal sendiri, karena semakin tinggi nilai
CAR suatu bank semakin bagus kualitas bank tersebut. 2.
Berdasarkan Tabel 4.1, rasio NPL gross menunjukkan bahwa nilai minimum
NPL gross dihasilkan oleh kelompok bank swasta yaitu Bank Central Asia Tbk sebesar 0.4 pada tahun 2012, dan nilai maximum yang
dihasilkan oleh kelompok bank swasta juga yaitu Bank Pan Indonesia Tbk sebesar 4.36 pada tahun 2010. Dapat dilihat bahwa NPL gross bank
pemerintah mempunyai rata-rata mean sebesar 2.7719 lebih tinggi dibandingkan rata-rata mean NPL gross bank swasta sebesar 1.9577.
Artinya bank pemerintah tidak lebih baik dari bank swasta dalam menyalurkan kreditnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
47 3.
Rasio ROA yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai minimum
ROA dihasilkan oleh kelompok bank swasta yaitu Bank International Indonesia Tbk sebesar 1.13 pada tahun 2011, dan nilai
maximum dihasilkan oleh kelompok bank pemerintah yaitu Bank Republik
Indonesia Tbk sebesar 5.15 pada tahun 2012. Berdasarkan tabel diatas, rasio ROA dengan rata-rata mean sebesar 3.0730 untuk bank
pemerintah, lebih besar dibandingkan rata-rata mean bank swasta sebesar 2.4540. Hal ini menunjukkan bahwa bank pemerintah memiliki
kemampuan yang lebih baik dalam mengoptimalkan total aset yang dimilikinya untuk memperoleh laba dibandingkan dengan bank swasta.
4. Untuk rasio LDR pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai minimum LDR
yang dihasilkan oleh kelompok bank swasta yaitu Bank Mega Tbk sebesar 52.39 pada tahun 2012, dan nilai maximum yang dihasilkan oleh
kelompok bank pemerintah yaitu Bank Tabungan Negara Tbk sebesar 108.42 pada tahun 2010. Rata-rata mean rasio LDR bank pemerintah
sebesar 80.5115 dan rata-rata mean bank swasta sebesar 82.1537. Artinya bahwa bank pemerintah lebih baik dari bank swasta dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya, karena semakin tinggi rasio LDR berarti semakin rendah kemampuan likuiditas suatu bank.
4.2 Pengujian Normalitas