28 bunga bersih. Rasio ini dihitung berdasarkan perbandingan antara
pendapatan bunga bersih dan rata-rata aset produktif. 4.
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan kemampuan
bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Semakin kecil rasio beban operasional terhadap pendapatan nasional akan lebih baik, karena
bank yang bersangkutan dapat menutupi beban operasional terhadap pendapatan nasional. Rasio ini dihitung berdasarkan perbandingan antara
total beban operasional dengan total pendapatan operasional.
2.1.5.4 Rasio likuiditas
Rasio likuiditas sering disebut dengan rasio modal kerja. Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan bank dalam melunasi
kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. Rasio likuiditas ini dijadikan indikator tingkat keberhasilan bank dalam mengelola alat-alat likuiditasnya. Rasio
likuiditas ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank dalam melunasi hutang-hutangnya, membayar kembali tagihan kepada deposan,
dan memenuhi permintaan kredit yang diajukan nasabah kredit tanpa terjadi penangguhan. Menurut Sawir 2005 bank dikatakan likuid apabila:
1. bank tersebut memiliki aset kas sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk memenuhi likuiditasnya.
2. bank tersebut memiliki aset kas yang lebih sedikit dari butir a diatas, tetapi yang bersangkutan juga mempunyai aset lainnya khususnya surat-
surat berharga yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya.
3. bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan aset kas baru melalui berbagi bentuk utang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29 Pengelolaan rasio likuiditas ini tidak bisa sembarangan, karena rasio ini
bersifat fatal bagi kelangsungan hidup perusahaan, seperti yang pernah terjadi pada masa krisis moneter tahun 1997. Hasil dari perhitungan rasio likuiditas ini
memberikan cukup banyak manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, baik bagi manajemen perusahaan itu sendiri, maupun bagi
pihak kreditor, supplier, dan pihak luar lainnya. Adapun tujuan dan manfaat yang dapat diperoleh dari hasil analisis rasio likuiditas ini, seperti yang dilampirkan
oleh Kasmir 2008 antara lain : 1. untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. 2. untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. 3. untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persedian. 4. untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada
dengan jumlah modal kerja. 5. untuk mengukur seberapa besar uang kas tersedia untuk membayar hutang.
6. sebagai alat perencanaan kedepan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan hutang.
7. untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu kewaktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode.
8. untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-masing komponen yang ada di aktiva lancar dan kewajiban lancar.
9. menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.
Rasio likuiditas yang menjadi fokus dalam penelitian ini dan juga termasuk rasio likuiditas yang digunakan perbankan untuk mengukur kinerja keuangan bank
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia Lampiran 14 Surat Edaran Bank Indonesia No. 1330DPNP tanggal 16 Desember 2011 perihal Perubahan Ketiga
Atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 330DPNP tanggal 14 Desember perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30 Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia adalah Loan to Deposit Ratio
LDR. Loan to Deposit Ratio ini menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan
mengandalkan kredit yang diberikan bank kepada nasabah kredit, sebagai sumber likuiditasnya.
2.2
Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Peneliti
tahun Judul penelitian
Variabel yang diteliti
Hasil penelitian 1. Puspita
Sari Handayani
2005 Analisis Perbandingan
Kinerja Bank Nasional, Bank Campuran, dan Bank
Asing Dengan Menggunakan Rasio
Keuangan CAR
RORA NPM
ROA CMR
LDR OR
CAR, NPM, ROA, dan OR tidak ada perbedaan kinerja
keuangan, namun jika dilihat dari RORA, CMR dan LDR
ada perbedaan kinerja keuangan
2. Yuli Christian
2009 Analisis Perbedaan Kinerja
Keuangan Bank Umum Pemerintah Dan Bank
Umum Nasional Dengan Menggunakan Rasio
Keuangan Periode 2003- 2007
CAR RORA
NPM ROA
BOPO LDR
CAMEL CAR, RORA, NPM, BOPO,
LDR, CAMEL terbukti terdapat perbedaan yang
signifikan antara bank umum pemerintah dan bank umum
nasional, sedangkan ROA tidak terbukti terdapat
perbedaan secara signifikan
3. Edi Putra
2011 Perbandingan Return On
Assets ROA,Capital
Adequacy Ratio CAR, Dan
Banking Ratio Antara Bank
Pemerintah Dengan Bank Swasta Yang Go Public Pada
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
ROA CAR
Banking Ratio
ROA dan Banking Ratio ada perbedaan signifikan antara
bank pemerintah dengan bank swasta, sedangkan variabel
CAR tidak berbeda secara signifikan antara bank
pemerintah dengan bank swasta
Penelitian yang dilakukan oleh Handayani 2005 adalah untuk menilai kinerja keuangan antara bank nasional, bank campuran, dan bank asing periode
2000-2002 dengan menggunakan proksi keuangan. Teknik analisis yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
31 digunakan yaitu melalui uji Analysis of Variance Anova. Hasil yang didapatkan
dari penelitian ini menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio CAR, Net Profit Margin
NPM, Return On Assets ROA, Operating Ratio OP tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan, sedangkan Return On Risk Assets RORA, Call
Money Ratio CMR, dan Loan to Deposit Ratio LDR terdapat perbedaan
kinerja keuangan. Christian 2009 meneliti perbedaan kinerja keuangan bank umum
pemerintah dan bank umum nasional dengan menggunakan rasio keuangan periode 2003-2007. Teknik analisis yang digunakan yaitu melalui uji beda T-test
dan Uji Mann-whitney Test. Capital Adequacy Ratio CAR, Return On Risked Assets
RORA, Net Profit Margin NPM, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit Ratio LDR , CAMEL
terbukti terdapat perbedaan yang signifikan antara bank umum pemerintah dan bank umum nasional, sedangkan Return On Assets ROA tidak terbukti terdapat
perbedaan secara signifikan. Penelitian lainnya dilakukan oleh Putra 2011 yang meneliti perbandingan
Return On Assets ROA,Capital Adequacy Ratio CAR, dan Banking Ratio
antara bank pemerintah dengan bank swasta yang Go Public pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2009. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian Edi Putra yaitu melalui uji independent sample t-test untuk analisis statistik dan uji hipotesis. ROA dan Banking Ratio ada perbedaan
signifikan antara bank pemerintah dengan bank swasta, sedangkan variabel CAR tidak berbeda secara signifikan antara bank pemerintah dengan bank swasta.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32 Penelitian penulis dengan hasil penelitian terdahulu seperti yang telah
diuraikan di atas bahwasanya terdapat persamaan yaitu semuanya melakukan analisis terhadap kinerja perusahaan perbankan dengan menggunakan rasio-rasio
keuangan. Perbedaannya terletak pada sampel bank yang akan dianalisis, tahun penelitian yang digunakan dan juga beberapa rasio keuangan yang tidak semuanya
digunakan dalam penelitian ini.
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian