peninggalan hasil budaya masa prasejarah di Indonesia. 2. Menunjukan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada
masa Praaksara. 3. Menjelaskan pengertian Tipologi
4. Menganalisis pembabakan zaman Praaksara 5. Mengidentifikasi hasil kebudayaan zaman Praaksara
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian Tipologi dengan bener
2. Menganalisis pembabakan zaman Praaksara 3. Mengidentifikasi hasil kebudayaan zaman Praaksara
E. MATERI 1. Pengertian Tipologi
Secara Arkeologi, tipologi adalah ilmu yang mempelajari klasifikasi benda menurut karakteristiknya. Dengan tipologi juga, kita dapat menentukan umur suatu
benda hasil kebudayaan masa praaksara. Dalam tipologi kebudayaan, kita akan mempelajari berbagai benda hasil kebudayaan yang muncul pada masa praaksara.
Dengan demikian, kita dapat melihat perkembangan kebudayaan dalam masyarakat praaksara.
2. Pembabakan zaman Praaksara Berdasarkan ilmu Geologi meliputi :
1. Jaman Arkeozoikum ± 2500 juta tahun yang lalu 2. Jaman Paleozoikum ± 340 juta tahun
3. Jaman Mesozoikum 251 – 65 juta tahun 4. Jaman Neozoikum 60 juta tahun
Berdasarkan teknologi yang di hasilkan meliputi : Jaman Batu yang terbagi menjadi :
Jaman Batu Tua paleolithikum Jaman Batu Madya Mesolithikum
Jaman Batu Baru Neolithikum Jaman Batu Besar Megalithikum
Jaman Logam yang terbagi menjadi : Jaman Perunggu
Jaman Tembaga Jaman Besi
3. Hasil kebudayaan zaman Praaksara Paleolitikum
Kebudayaan paleolitikum merupakan kebudayaan batu tua yang pertama kali muncul pada zaman praaksara. Oleh karena zamannya yang merupakan batu tua,
hasil kebudayaannya pun masih sangat sederhana sekali. Sifatnya masih kasar dan dan belum diasah halus. Alat-alat yang dibuat hampir tidak mengubah bentuk
aslinya, karena teknologi yang di kuasai masih sangat primitif dan sederhana.
Zaman Paleolitikum ini merupakan zaman tertua di Indonesia, berbagai peralatan peninggalan zaman ini telah di temukan di pulau Jawa dan luar Jawa. Pada
zaman ini di Indonesia dikenal dua kebudayaan, yaitu kebudayaan Pacitan dan Ngandong. Kebudayaan Pacitan di temukan tahun 1935 oleh Von Koenigswald di
daerah Pacitan. Ciri kebudayaan pacitan yaitu alat-alat dari batu yang berfungsi sebagai kapak dan berbentuk tidak bertangkai atau kapak genggam. Alat tersebut
diperkirakan milik manusia jenis Pithecantropus Erectus. Sementara kebudayaan Ngandong ditemukan di daerah Ngandong dan sidoarjo dengan alat-alat yang
ditemukan berupa alat dari tulang, kapak genggam, alat penusuk dari tanduk rusa, dan flake alat-alat yang terbuat dari batu kecil. Selain di ngandong
alat-alat ini juga ditemukan di Cabbenge Sulawesi Selatan Mesolitikum
Kebudayaan Mesolitikum merupakan kebudayaan lanjutan dari Paleolitikum atau dikenal dengan sebutan zaman batu tengah. Ketika manusia praaksara mulai
berkembang tingkat intelegensia, mereka mulai menghasilkan benda-benda yang sudah lebih kompleks. Kehidupan pada masa ini masih berburu , namun mereka
sudah mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam sederhana. Seorang peneliti jerman bernama Van Stein Callenfels membedakan kebudayaan
Mesolitikum menjadi tiga. a. Kebudayaan Pebble di Sumatra Timur
Kjokkenmoddinger merupakan ciri utama kebudayaan ini. Peradaban ini ditemukan di Aceh Tamiang, gua Kepah Sumatra dan Kawal Darat Bintan. Pada
tahun 1925 Dr. P.V. Van Stein Callenfels, melakukan penelitian di bukit kerang di sepanjang pantai Timur Sumatra yakni langsa dan medan dan hasilnya banyak
ditemukan kapak genggam namun berbeda dengan kebudayaan Paleolitikum karena lebih halus. Kapak genggam pada zaman ini disebut Pabble kapak genggam dari
sumatrasumatralith. Bentuk kapak ini bulat, dibuat dri batu kali dengan cara membelah batu menjadi dua bagian dan bagian belahan tersebut diasah lebih lanjut
sehingga menjadi agak halus. Selain pabble pada masa ini juga ditemukan kapak pendek dengan bentuk setengah lingkaran seperti kapak genggam chopper. Mereka