2.  Citra  keabuan  adalah  citra  yang  setiap  pikselnya  mengandung  satu  layer  di mana  nilai  intensitasnya  berada  pada  interval  0  hitam
–  255  putih. Untukmenghitung citra grayscale keabuan digunakan rumus:
dengan  Ix,y  adalah  level  keabuan  pada  suatu  koordinat  yang  diperoleh  dengan mengatur warna R merah, G hijau, B biru yang ditunjukkan oleh nilai parameter
α,    dan  .  Secara  umum  nilai  α,    dan    adalah  0.γγ.  Nilai  yang  lain  juga  dapat diberikan untuk ketiga parameter tersbut asalkan total keseluruhannya adalah 1 Putra,
2009. 3.  Citra warna adalah setiap piksel pada citra warna yang merupakan kombinasi
dari  tiga  warna  dasar  RGB  Red  Green  Blue.  Setiap  warna  dasar menggunakan  penyimpanan  8  bit  =  1  byte  yang  berarti  setiap  warna
mempunyai tingkatan sebanyak 255 warna.
2.2. Pengolahan Citra
Tujuan  dari  pengolahan  citra  adalah  untuk  mendapatkan  informasi  dari  citra  dan menghasilkan  citra  yang  diinginkan.  Terlebih  dahulu  citra  harus  diolah  sebelum
masuk ke proses jaringan saraf tiruan
a.  Pembentukan Matriks Biner Binarization
Proses ini akan menghasilkan citra hitam putih yang bersih dari tingkat keabun grayscale, atau dengan kata lain metode ini mengonversi citra  gray-level ke
citra bilevel binary image. Pada tahap ini setiap nilai pixel RGB akan diambil nilai rata-ratanya untuk kemudian dicek, jika nilai yang dihasilkan kurang dari
nilai threshold yang dihasilkan maka nilai pixel tersebut diubah menjadi warna hitam, sebaliknya jika lebih besar dari nilai konstan maka akan diubah menjadi
warna putih Khairunnisa, 2012.
b.  Normalisasi
Normalisasi  adalah  proses  mengubah  ukuran  citra,  baik  menambah  atau mengurangi,  menjadi  ukuran  yang ditentukan tanpa menghilangkan informasi
penting  dari  citra  tersebut  Sharma,  dkk,  2012.  Dengan  adanya  proses normalisasi maka ukuran semua citra yang akan diproses menjadi seragam.
Universitas Sumatera Utara
c. Thinning
Thinning adalah proses pengurangan data yang mengikis erode sebuah objek hingga  menjadi  ukuran  1  piksel  dan  menghasilkan  kerangka  skeleton  dari
objek tersebut. Objek seperti huruf atau silhouettes dapat lebih mudah dikenali dengan  melihat  kepada  kerangkanya  saja  Phillips,  2000.  Pada  penelitian  ini
digunakan algoritma thinning Zhang-Suen. Algoritma ini untuk citra biner, dimana piksel background citra bernilai
0,  dan  piksel  foreground  region  bernilai  1.  Algoritma  ini  cocok  untuk aplikasi OCR Optical Character Recognition, yang digunakan untuk bentuk
yang  diperpanjang  elongated.  Algoritma  ini  terdiri  dari  beberapa penelusuran,  dimana  setiap  penelusurannya  terdiri  dari  2  langkah  dasar  yang
diaplikasikan  terhadap  titik  yang  pikselnya  bernilai  1,  dan  memiliki  paling sedikit 1 piksel dari 8-tetangganya yang bernilai 0.
2.3. Ekstraksi Fitur