3.4 Metode Ekstraksi
Zoning
Metode zining dapat dibagi menjadi 3 proses, yaitu: 1.  Hitung jumlah piksel hitam setiap zona dari Z1 sampai Z510.
2.  Tentukan zona yang memiliki jumlah piksel hitam paling tinggi. 3.  Hitung nilai fitur setiap zona dari Z1 sampai Z510.
Yaitu menggunakan rumus : Nilai fitur Zn = Zn  Ztertinggi
dimana 1 ≤ n ≤ 510 Nilai  fitur  didapatkan  dengan  melakukan  perbandingan  jumlah  piksel  hitam  dari
satu zona dengan zona yang didapatkan dari proses no 2.
Flowchart dari proses ekstraksi zoning dapat dilihat pada gambar 3.6.
Universitas Sumatera Utara
Start
y ß 0
k ß y
l ß x
imgl, k = 0
piksel_zona[y10][x10] ß piksel_zona[y10][x10] + 1
Yes y  tinggi
x ß 0
x  lebar Yes
y ß 0
No
y ß y + 10
x ß x + 10
Yes
k  y + 10 k ß k + 1
Yes
l  x + 10 l ß l + 1
Yes No
No piksel_zona[y10][x10]
piksel_zona_max No
piksel_zona_max  ß piksel_zona[y10][x10]
Yes No
No y  ZONA_T
x ß 0
x  ZONA_L Yes
piksel_zona[y][x] ß piksel_zona[y][x]
piksel_zona_max Yes
x ß x + 1 y ß y + 1
No End
No Inisialisasi
ZONA_L ß 30, ZONA_T ß 17 img hasil Thinning
tinggi ß imgheight, lebar ß imgwidth piksel_zona[ZONA_T][ZONA_L] ß 0.0
piksel_zona_max ß 0.0 x, y, k, l
Gambar 3.6. flowchart ekstraksi fitur zoning
Universitas Sumatera Utara
Gambar  3.7 Pembagian  zona  menjadi  30  kolom  dengan  17  baris,  masing-masing
zona berukuran 10x10 piksel.
3.5 Tahap Setelah Ekstraksi Fitur
Setelah  melakukan  tahapan  ekstraksi  fitur  dan  tahapan  berikutnya  yaitu  klasifikasi dengan  menggunakan  jaringan  saraf  tiruan  propagasi  balik.  Dalam  tapahan  ini
terdapat dua proses yaitu proses pelatihan dan proses pengujian. Pada proses pelatihan dilakukan pelatihan jaringan saraf tiruan dengan menggunakan nilai fitur yang didapat
dari data  yang dilatih. Sebelum data digunakan,  terlebih dahulu  datanya  harus sudah dilatih.  Setelah  proses  pelatihan,  masuk  ke  proses  pengujian  yaitu  dengan
menggunakan  nilai  fitur  yang  didapatkan  dari  data  yang  diuji.  Jaringan  harus dirancang terlebih dahulu sebelum data di latih dan diuji.
3.6 Perancangan Jaringan Propagasi Balik