Penjabaran Mata Uang Asing - Mata uang penyajian Aset dan Liabilitas Keuangan

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan lanjutan - - -

c. Penjabaran Mata Uang Asing - Mata uang penyajian

Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. - Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Poundsterling Inggris Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang Euro Eropa Yuan China

d. Aset dan Liabilitas Keuangan

10.14 12.38 Bank menerapkan PSAK 50 Revisi 2010, “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 Revisi 2011, ”Instrumen Keuangan: Penga dan Pengukuran”, dan PSAK 60 Rivisi 2010, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. 13.332,50 10.240,01 jumlah aset dan liabilitas dilaporkan, dan penungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi mempengaruhi: Kas adalah mata uang kertas dan logam baik Rupiah dan mata uang asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. yang telah ditentukan penggunaannya atau kas yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak diklasifikasi dalam kas. Pengertian termasuk kas besar, kas kecil, kas ATM, kas dalam perjalanan dan mata uang Rupiah dan mata uang asing yang ditarik dari peredaran yang masih dalam tenggang untuk penukaran ke Bank Indonesia atau bank sentral negara yang bersangkutan. 20.959,36 19.28 9.905,65 9.37 Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan 1.719,88 1.59 Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah. Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dim estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut. Estimasi, asumsi dan pertimbangan akuntansi signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank diungkapkan Catatan 3. 30 Juni 2015 31 Desember 2 Kebijakan akuntansi atas transaksi dan saldo dalam mata uang asing didasarkan pada peraturan Bapepam dan LK No. VIII.G.7 Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia “PAPI”. Bank mengacu pada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia “PAPI” dim transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs laporan penutupan yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul 16.00 W Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas mon dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif, kecuali apabila ditangguhkan pada ekuitas karena meme kualifikasikriteria sebagai lindung nilai arus kas hedging . Selisih penjabaran mata uang asing atas aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian keuntungan dan kerugian selisih kurs. Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember yang menggunakan kurs spot Reuters pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat dalam Rupiah penuh: Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mun berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. penerapan kebijakan akuntansi, 2.150,06 1.99 109,26 10 14.855,07 15.05 Dasar Penyusunan Laporan Keuangan lanjutan PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan d. Aset dan Liabilitas Keuangan lanjutan