MANAJEMEN RISIKO lanjutan III. Profil Risiko lanjutan Risiko Hukum lanjutan Risiko Kepatuhan Risiko Stratejik

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

41. MANAJEMEN RISIKO lanjutan III. Profil Risiko lanjutan

6. Risiko Hukum lanjutan

7. Risiko Kepatuhan

8. Risiko Stratejik

Selanjutnya, Bank memantau perkembangan eksposur risiko stratejik setiap bulan dan menyampaikan kepada Direksi dan De Komisaris melalui Laporan Profil Risiko Bank. Terhadap kejadian risiko stratejik yang perlu mendapat perhatian khusus, telah diteta strategi mitigasi risikonya oleh Bank. Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan danatau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegag dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Ketidakmampuan Bank dalam melakukan penyusunan strategi yang tepat dapat menimbulkan kegagalan bisnis Bank di masa akan datang. Bank melakukan identifikasi dan kuantifikasi risiko stratejik sejak awal penyusunan rencana bisnis Bank dengan berpedoman pada misi, strategi dan kemampuan Bank. Dalam menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan diterbitkan baik oleh Bank Indonesia maupun Pemerintah. Selain itu, Bank juga wajib tunduk kepada beberapa ketentuan lainnya sep peraturan yang mengatur Penjaminan Simpanan, Perseroan Terbatas, Perpajakan dan peraturan di bidang pasar modal Bapepam LK, dan Bursa Efek. Pada umumnya, risiko kepatuhan melekat pada sebuah perseroan terbatas yang terkait erat pada peraturan perundang-undangan ketentuan lain yang berlaku, yang mengatur kewajiban Bank sebagai sebuah lembaga perbankan, seperti: risiko kredit terkait den ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM; Kualitas Aktiva Produktif; Pembentukan Cadangan Kerugian Penuru Nilai CKPN; Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK; penerapan tata kelola yang baik GCG; dan risiko lain yang terkait den ketentuan tertentu. Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan keg usaha Bank dapat berdampak buruk terhadap kelangsungan usaha Bank. Bank melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko kepatuhan sejak awal dengan memberikan advis kepada unit bisnis dan operasional dalam hal pengembangan produk danatau aktivitas baru dan secara aktif melakukan penilaian terhadap kebij Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomo sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi dalam pelaksanaannya. Bank memantau perkembangan eksposur risiko kepatuhan setiap bulan dan menyampaikan kepada Direksi dan Dewan Komi melalui Laporan Profil Risiko Bank. Bank juga menetapkan strategi mitigasi risiko atas setiap kejadian risiko kepatuhan yang mendapat perhatian khusus. Pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan memantau perkembangan kasus-kasus hukum yang terjadi dan mengambil lesson le dari kasus-kasus tersebut. Penanganan kasus hukum yang dilakukan pada Bank senantiasa memperhitungkan potensi kerugian atas penyelesaian kasus secara musyawarah mufakatdamai ataupun melalui jalur pengadilan. Bank juga memberikan perhatian kh atas kasus hukum yang berpotensi menimbulkan kerugian secara signifikan. Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi danatau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya, Bank memiliki perangkat media online untuk menyampaikan sosialisasi semua peraturan yang berlaku kepada sel jajaran Bank, sehingga setiap unit kerja terkait dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan Bank. Dengan adanya biro tersebut, maka Bank memiliki kebijakan hukum dan standar dokumen hukum baku yang terkait dengan produk fasilitas perbankan yang ditawarkan oleh Bank kepada masyarakat, dimana kebijakan hukum dan standar dokumen hukum dima dibuat dengan mengacu kepada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku serta memperhatikan kepentingan aspek yuridis Bank. Selain itu, Biro Hukum Bank juga memiliki fungsi litigasi yang salah satu tugasnya adalah menangani setiap permasalahan hu yang terkait dengan litigasi agar risiko hukum yang mungkin timbul dapat diminimalisasi. Bank mengelola risiko stratejik melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara kolektif dan komprehens lingkungan Komite Manajemen Management Committee untuk disampaikan ke Direksi, yang turut mempengaruhi dan berdam pada langkah-langkah bisnis yang akan diambil dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah ditetapkan. PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

42. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN