pusing, rambut rontok, kulit mengering, tidak ada nafsu makan atau anoreksia dan sakit pada tulang. Pada wanita menstruasi berhenti. Pada bayi terjadi pembesaran
kepala, hidrosefalus dan mudah tersinggung yang dapat terjadi pada konsumsi 8000 REhari selama 30 hari. Gejala kelebihan ini hanya terjadi bila dimakan dalam
bentuk vitamin A. Karoten tidak dapat menimbulkan gejala kelebihan, karena absorpsi karoten menurun bila konsumsi tinggi. Disamping itu sebagian dari karoten
yang diserap tidak diubah menjadi vitamin A akan tetapi disimpan di dalam lemak. Bila lemak dibawah kulit mengandung banyak karoten, warna kulit akan terlihat
kekuningan Almatsier. 2001.hlm.162.
B. Pengeluaran ASI
1. Pengertian ASI
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap percepatan tumbuh
kembang, terutama pada 2 tahun pertama IDAI. 2008.hlm 2.
Komposisi ASI ASI bersifat khas untuk bayi karena susunan kimianya, mempunyai nilai
biologis tertentu, dan mempunyai substansia yang spesifik. Ketiga sifat itulah yang membedakan ASI dengan susu formula. Pengeluaran ASI tergantung dari umur
kehamilan sehingga ASI yang keluar dari ibu dengan kelahiran prematur akan berbeda dengan ibu yang bayinya cukup bulan. Dengan demikian pengeluaran ASI
sudah diatur sehingga sesuai dengan tuanya kehamilan. Pengeluaran ASI dapat dibedakan atas:
a Kolostrum.
Berwarna kuning jernih dengan protein berkadar tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Mengandung: imunoglobulin, laktoferin, ion-ion Na, Ca, K, Zn, Fe, vitamin A, D, E dan K, lemak dan rendah laktosa.
Pengeluaran kolostrum berlangsung sekitar dua tiga hari dan diikuti ASI yang mulai berwarna putih.
b ASI transisi antara.
ASI antara, mulai berwarna putih bening dengan susunan yang disesuaikan kebutuhan bayi, dan kemampuan mencerna usus bayi.
c ASI sempurna
Pengeluaran ASI penuh sesuai dengan perkembangan usus bayi, sehingga dapat menerima susunan ASI sempurna Manuaba.
2000.hlm.56.
3. Mekanisme Produksi ASI
Ada dua hormon, prolaktin dan oksitosin yang memegang peranan penting dalam produksi dan pengeluaran air susu pengaliran. Bayi yang mengisap payudara
ibu juga merangsang kelenjar hipofisis anterior yang terletak di otak untuk melepaskan prolaktin ke dalam aliran darah ibu. Prolaktin menyebabkan sel-sel pada
alveoli menarik air dan nutrien dari darah untuk memproduksi susu. Oksitosin dilepaskan ke dalam aliran darah oleh kelenjar hipofisis posterior sebagai respons
terhadap isapan bayi dan tangisan maupun rengekan bayi, bahkan mendengar bayi terbangun sekalipun dapat membuat kelenjar melepas hormon tersebut. Oksitosin
menyebabkan otot-otot kecil di sekitar sel-sel penghasil susu berkontraksi dan mengeluarkan susu. Juga menyebabkan duktus melebar dan memendek,
memungkinkan air susu mengalir ke luar. Jumlah air susu yang ibu produksi umumnya dipengaruhi oleh frekuensi dan
lamanya bayi menyusu. Semakin sering bayi mengisap payudara, semakin banyak air
Universitas Sumatera Utara
susu yang ibu produksi. Bayi bisa menyusui 8 sampai 15 kali dalam 24 jam, hal itu dapat memperlancar produksi ASI, walaupun beberapa sesi berlangsung amat
singkat. Lamanya menyusu berbeda-beda tiap periode menyusu. Rata-rata bayi menyusu selama 5-15 menit, walaupun terkadang lebih. Dengan menunda atau
membatasi pemberian air susu, penggunaan dot, pemberian suplemen susu formula, air atau cairan lain, atau menjadwalkan waktu menyusu setiap tiga atau empat jam
sekali akan menunda pengeluaran ASI dan menurunkan produksinya. Sering menyusui, untuk memuaskan rasa lapar bayi dan membiarkan bayi mengisap selama
bayi mau, akan membantu ibu memproduksi pasokan air susu yang baik Simkin, Whalley Keppler. 2007.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran ASI
Pada ibu yang normal dapat menghasilkan ASI kira-kira 550-1000 ml setiap hari, jumlah ASI tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
a. Makanan
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan ibu, apabila makanan ibu secara teratur dan cukup mengandung gizi yang diperlukan
akan mempengaruhi produksi ASI, karena kelenjar pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan yang cukup. Untuk membentuk
produksi ASI yang baik, makanan ibu harus memenuhi jumlah kalori, protein, lemak, dan vitamin serta mineral yang cukup selain itu ibu
dianjurkan minum lebih banyak kurang lebih 8-12 gelashari. b.
Ketenangan jiwa dan fikiran Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu yang selalu
dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk
Universitas Sumatera Utara
ketegangan emosional akan menurunkan volume ASI bahkan tidak akan terjadi produksi ASI.
c. Penggunaan alat kontrasepsi
Pada ibu yang menyusui bayinya penggunaan alat kontrasepsi hendaknya diperhatikan karena pemakaian kontrasepsi yang tidak tepat dapat
mempengaruhi produksi ASI. d.
Perawatan payudara Dengan merangsang buah dada akan mempengaruhi hypofise untuk
mengeluarkan hormon progesteron dan estrogen lebih banyak lagi dan hormon oxytocin.
e. Anatomis buah dada
Bila jumlah lobus dalam buah dada berkurang, lobulus pun berkurang. Dengan demikian produksi ASI juga berkurang karena sel-sel acini yang
menghisap zat-zat makan dari pembuluh darah akan berkurang. f.
Fisiologi Terbentuknya ASI dipengaruhi hormon terutama hormon prolaktin ini
merupakan hormon laktogenik yang menentukan dalam hal pengadaan dan mempertahankan sekresi air susu.
g. Faktor istirahat
Bila kurang istirahat akan mengalami kelemahan dalam menjalankan fungsinya dengan demikian pembentukan dan pengeluaran ASI berkurang.
h. Faktor hisapan anak
Bila ibu menyusui anak segera jarang dan berlangsung sebentar maka hisapan anak berkurang dengan demikian pengeluaran ASI berkurang.
Universitas Sumatera Utara
i. Faktor obat-obatan
Diperkirakan obat-obatan yang mengandung hormon mempengaruhi hormon prolaktin dan oxytocin yang berfungsi dalam pembentukan dan
pengeluaran ASI. Apabila hormon-hormon ini terganggu dengan sendirinya akan mempengaruhi pembentukan dan pengeluaran ASI Ambarwati
Wulandari. 2009.hlm.27.
5. Faktor-faktor dalam menilai kecukupan ASI
a. ASI akan cukup bila posisi dan perlekatan benar
b. Bila buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urine yang tidak
pekat dan bau tidak menyengat c.
Berat badan naik lebih dari 500 gram dalam sebulan dan telah melebihi berat lahir pada usia 2 minggu
d. Bayi akan relaks dan puas setelah menyusu dan melepas sendiri dari
payudara ibu.
6. Kebutuhan Zat Gizi pada Ibu Menyusui
a. Kebutuhan Kalori
Selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibandingkan selama hamil. Rata-rata
kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kkal100 ml, dan kira-kira 85 kkal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml
yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kkalhari untuk 6 bulan pertama dan 510 kkalhari selama 6 bulan kedua untuk
menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengkonsumsi 2300-2700 kkal ketika menyusui Dudek, 2001.
Universitas Sumatera Utara
b. Protein
Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 dari tambahan 500 kkal yang dianjurkan.
c. Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih,
susudan jus buah. d.
Vitamin dan Mineral Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada
selama hamil Intan, Rury Ircham. 2011.
7. Pemberian Vitamin A Terhadap Pengeluaran ASI
Astawan 2008, dalam Sortarini, Yulifah Wirastuti, 2009, hal. 98 memaparkan pembentukan ASI dipengaruhi hormon prolaktin tetapi selama
terbentuk hormon estrogen maka pembentukan prolaktin terhambat. Dengan berhentinya pengaruh estrogen setelah persalinan, produksi prolaktin meningkat dan
mengaktivasi kelenjar buah dada memproduksi ASI. Vitamin A mempunyai aktifitas mirip hormon yaitu mengadakan interaksi dengan reseptor spesifik intraselluler pada
jaringan target yaitu merangsang pertumbuhan epitel-epitel pada seluruh tubuh diantaranya adalah epitel otak dan payudara. Pada epitel otak vitamin A membantu
hipofise anterior untuk merangsang sekresi hormon prolaktin. Pada payudara Vitamin A bekerja mengaktifkan sel-sel epitel pada alveoli untuk menampung air
susu. Vitamin A diabsorbsi sempurna, pesat dan praktis sempurna, kecuali bila
dosis terlampau tinggi. Kadar dalam plasma mencapai puncak setelah 4 jam. Resorpsinya lebih cepat dalam bentuk larutan air emulsi homogen daripada larutan
Universitas Sumatera Utara
minyak. Zat ini terikat dan ditranspor dengan RBP Retinol Binding Protein sebagian dioksidasi menjadi retinal dan asam retinoat yang bersama glukoronidanya
diekskresi lewat kemih dan tinja.
C. Post Partum Nifas