Pembahasan Pengaruh Pemberian Vitamin A dengan Pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum di Klinik Cahaya Medan Tahun 2012

A, dan setelah diberikan vitamin A terdapat 14 responden 31,8 dengan pengeluaran ASI lancar dan 12 responden 27,3 dengan pengeluaran ASI tidak lancar. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji McNemar, diperoleh hasil p value 0,000 p0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemberian vitamin A dengan pengeluaran ASI pada ibu post partum di Klinik Cahaya Medan Tahun 2012“

B. Pembahasan

1. Pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum Sebelum Pemberian Vitamin A Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum sebelum pemberian Vitamin A diperoleh bahwa sebagian besar pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum tidak lancar yaitu sebanyak 26 responden 59,1 dan yang paling sedikit pengeluaran ASI pada Ibu post partum adalah lancar yaitu sebanyak 18 responden 40,9. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan ibu tentang pentingnya vitamin A bagi ibu post partum. Ibu hanya mengetahui bahwa pemberian vitamin A khusus untuk bayi dan anak. Dengan cakupan pemberian vitamin A menurun dan target pemberian ASI eksklusif yang juga masih rendah sehingga pengeluaran Air Susu Ibu post partum tidak lancar. Berdasarkan umur ibu Post Partum sebagian besar berada pada rentang 20 – 35 tahun yaitu sebanyak 36 subjek 81,8 . Pada masa ini merupakan kurun waktu reproduksi sehat dan aman untuk kehamilan dan persalinan. Umur lebih dari 35 tahun 11,4 dianggap berbahaya sebab alat reproduksi maupun fisik ibu sudah menurun, sehingga dapat meningkatkan penyulit pada kehamilan, persalinan dan nifas. Selain itu komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, terutama pada umur lebih dari 35 tahun Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu faktor risiko tinggi persalinan, oleh sebab itu pemberian dua kapsul vitamin A kepada ibu nifas akan memberi manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh ibu nifas dan mempercepat pemulihan kesehatan ibu nifas. Berdasarkan pendidikan ibu sebagian besar SMA yaitu sebanyak 29 orang 65,9, pendidikan yang dimiliki oleh ibu adalah pendidikan formal yang bersifat umum dan tidak ada kaitannya dengan materi kapsul vitamin A untuk ibu post partum, materi tentang kapsul vitamin A untuk ibu post partum lebih banyak didapat dari penyuluhan dan pelatihan dalam bentuk pendidikan informal. Seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi, umumnya terbuka menerima perubahan atau hal-hal baru yang berkaitan dengan kapsul vitamin A untuk ibu post partum. Pendidikan juga akan membuat seseorang ingin tahu dan mencari pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan, sikap dan tindakan. Salah satu kemungkinan penyebab rendahnya pengetahuan subjek tentang kapsul vitamin A untuk ibu post partum adalah kurangnya informasi yang didapat oleh subjek tentang manfaat pemberian kapsul vitamin A, yang menyebabkan rendahnya respon subjek tentang pentingnya kapsul vitamin A untuk ibu post partum. Kurangnya pengetahuan subjek tentang vitamin A akan mempengaruhi perilaku subjek untuk mengkonsumsinya. Peranan petugas kesehatan sangat diperlukan dalam melakukan perubahan penerapan gizi dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, salah satunya dalam pemberian kapsul vitamin A untuk ibu post partum dan pemberian penyuluhan kepada ibu post partum tentang pentingnya kapsul vitamin A bagi ibu post partum dan bayi yang disusuinya. Apabila peranan petugas kesehatan optimal dalam pemberian kapsul vitamin A maupun dalam memberikan penyuluhan kepada ibu post partum, maka petugas kesehatan dapat memberi pengaruh positif dalam Universitas Sumatera Utara menunjang program kesehatan guna meningkatkan cakupan program pemberian kapsul vitamin A untuk ibu post partum. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa pengeluaran ASI pada Ibu post partum sebelum pemberian Vitamin A diperoleh sebagian besar pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum tidak terlalu lancarsedikit yaitu sebanyak 23 responden 52,3. Hal ini juga dikarenakan kurangnya ibu melakukan perawatan payudara sendiri di rumah yaitu sebanyak 29 orang 65,9. Bagi seorang wanita, payudara adalah organ tubuh yang sangat penting bagi keberlangsungan perkembangan bayi yang baru dilahirkannya. Payudara memang secara natural akan mengeluarkan ASI begitu ibu melahirkan. Tetapi bukan berarti seorang wanita atau ibu tidak perlu merawat payudaranya. Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara senantiasa bersih dan mudah dihisap oleh bayi. Banyak ibu yang mengeluh bayinya tidak mau menyusu, bisa jadi ini disebabkan oleh faktor teknis seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah. Selain faktor teknis ini tentunya air susu ibu juga dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu. Meski demikian, tidak semua ibu mau menyusui bayinya karena berbagai alasan. Misalnya takut gemuk, sibuk,payudara kendor dan sebagainya. Di lain pihak, ada juga ibu yang ingin menyusui bayinya tetapi mengalami kendala. Biasanya ASI tidak mau keluar atau produksinya kurang lancar. Banyak hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI. Produksi dan pengeluaran ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin mempengaruhi jumlah produksi ASI, sedangkan oksitosin mempengaruhi proses pengeluaran ASI. Prolaktin berkaitan dengan nutrisi ibu, semakin asupan nutrisinya baik maka produksi yang dihasilkan juga banyak. Universitas Sumatera Utara Namun demikian, untuk mengeluarkan ASI diperlukan hormon oksitosin yang kerjanya dipengaruhi oleh proses hisapan bayi. Semakin sering puting susu dihisap oleh bayi maka semakin banyak pula pengeluaran ASI. Hormon oksitosin sering disebut sebagai hormon kasih sayang. Sebab, kadarnya sangat dipengaruhi oleh suasana hati, rasa bahagia, rasa dicintai, rasa aman, ketenangan, relaks. 2. Pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum Sesudah Pemberian Vitamin A Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum sesudah pemberian Vitamin A diperoleh sebagian besar pengeluaran ASI Lancar sebanyak 32 responden 72,7 dan yang paling sedikit pengeluaran ASI tidak lancar sebanyak 12 responden 27,3. Hasil ini menunjukkan bahwa vitamin A berfungsi merangsang pertumbuhan epitel seluruh tubuh diantaranya epitel otak dan payudara. Pembentukan ASI dipengaruhi hormon prolaktin tetapi selama terbentuk hormon estrogen maka pembentukan prolaktin terhambat. Dengan berhentinya pengaruh estrogen setelah persalinan, produksi prolaktin meningkat dan mengaktifasi kelenjar buah dada memproduksi ASI. Vitamin A mempunyai aktivitas mirip hormon yaitu mengadakan interaksi dengan reseptor spesifik intraseluler pada jaringan target yaitu merangsang pertumbuhan epitel-epitel otak dan seluruh tubuh diantaranya adalah epitel otak dan payudara. Pada epitel otak vitamin A membantu hipofise anterior untuk merangsang sekresi hormon prolaktin. Pada payudara vitamin A bekerja mengaktifkan sel-sel epitel pada alveoli untuk menampung air susu Astawan, 2008. Manfaat vitamin A bagi bayi adalah untuk pertumbuhan dimana dasar hambatan pertumbuhan adalah akibat terjadinya hambatan dalam sintesa protein. Sedangkan dalam sintesa protein membutuhkan kehadiran vitamin A, sehingga pada Universitas Sumatera Utara defisiensi vitamin ini terjadi hambatan sintesa protein yang akan menghambat pertumbuhan sel Sediaoetama, 2000. Pada pertumbuhan gigi ameloblast yang membentuk email sangat dipengaruhi oleh vitamin A. Pada kondisi kekurangan vitamin akan bentuk email gigi yang sensitive terhadap serangan karies gigi Sediaoetama, 2000 3. Pengaruh Pemberian Vitamin A dengan Pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum Pengaruh pengeluaran ASI pada Ibu Post partum sebelum dan sesudah pemberian vitamin A jelas tergambar dengan tingginya perbedaan pada ibu post partum yang sebelum mengkonsumsi vitamin A pengeluaran ASI tidak lancar sebesar 26 responden 59,1 dan setelah ibu post partum mengkonsumsi vitamin A pengeluaran ASI lancar sebesar 32 responden 72,7. Berdasarkan analisis data penelitian diketahui bahwa terdapat 18 responden 40,9 dengan pengeluaran ASI lancar sebelum dan sesudah diberikan vitamin A. Dari 26 responden 59,1 pengeluaran ASI tidak lancar sebelum diberikan vitamin A, dan setelah diberikan vitamin A terdapat 14 responden 31,8 dengan pengeluaran ASI lancar dan 12 responden 27,3 dengan pengeluaran ASI tidak lancar. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji McNemar, diperoleh hasil p value 0,000 p0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemberian vitamin A dengan pengeluaran ASI pada ibu post partum di Klinik Cahaya Medan Tahun 2012“ Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elizabeth, dkk 2009 yang menyimpulkan bahwa dari 20 ibu responden yang pengeluaran ASI lancar sebanyak 55 dan tidak lancar sebanyak 45. Sehingga diperoleh pengaruh Universitas Sumatera Utara yang signifikan pemberian vitamin A terhadap pengeluaran ASI ibu Post Partum di Polindes Kalisongo Dau Malang. Pemberian kapsul vitamin A untuk ibu post partum memiliki manfaat penting bagi ibu dan bayi yang disusuinya, selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kelangsungan hidup anak juga dapat membantu pemulihan kesehatan ibu, oleh sebab itu pemerintah di tingkat kabupatenkota dapat meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak dengan cara memperkuat program vitamin A ibu nifas, akan tetapi kebijakan yang dibuat masih berupa pengadaan sedangkan untuk kegiatan distribusi, sosialisasi dan kunjungan rumah masih sangat terbatas. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan