Kegiatan Guru Isi buku yang relevan
dengan kegiatan guru
Kualifikasi Alasan
Tindak lanjut
Kurang Cukup
Baik Menentukan media,
sumber dan alat Mendeskripsikan
langkah pembelajaran sesuai
dengan pendekatan, model, dan metode
B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Menilai Pengetahuan -
Contoh instrumen
- Pembahasan
Menilai Sikap -
Contoh instrumen
- Rubrik
Menilai Keterampilan -
Contoh instrumen
- Rubrik
Portofolio Penilaian Diri
Penilaian Antar Teman
Informasi Pengayaan Belajar
Informasikan hubungan guru dan
Orang tua
Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku guru ................................................................................................................................................
................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................
RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU GURU
Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis 1. Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut
PERINGKAT NILAI
KRITERIA
Amat Baik AB 90 AB ≤ 100
Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa dilaksanakan
Baik B 80 B ≤ 90
Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis Cukup C
70 C ≤ 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis
Kurang K ≤ 70
Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis
3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen sehingga
menghasilkan nilai hasil analisis buku guru. R - 2.2
MATERI 2: PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS A. Pengantar
Satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran, dan gagasan adalah teks. Teks tidak selalu berwujud bahasa tulis, sebagaimana lazim dipahami, misalnya teks Pancasila yang sering dibacakan pada saat
upacara. Teks dapat berwujud, baik teks tulis maupun teks lisan bahkan dalam multi modal: perpaduan teks lisan dan tulis serta gambar animasifilm. Teks itu sendiri memiliki dua unsur utama. Pertama,
adalah konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada register yang melatarbelakngi lahirnya teks, yaitu adanya sesuatu pesan, pikiran, gagasan, ide yang hendak disampaikan field.
Sasaran atau kepada siapa pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu disampaikan tenor, dalam format bahasa yang bagaimana pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu dikemas mode. Terkait dengan format
bahasa, teks dapat berupa deskripsi, prosedural, naratif, cerita petualangan, anekdot, dan lain-lain. Unsur kedua adalah konteks situasi, yang di dalamnya ada konteks sosial dan konteks budaya masyarakat
tutur bahasa yang menjadi tempat teks tersebut diproduksi. Terkait perbedaan antara satu jenis teks tertentu dan jenis teks lain. Perbedaan dapat terjadi, misalnya
pada struktur teks itu sendiri. Sebagai contoh, teks deskripsi dengan teks prosedural berbeda strukturnya
meskipun kedua teks tersebut termasuk ke dalam kategori jenis teks faktual. Apabila teks deskripsi memiliki ciri tidak terstruktur dan tidak bersifat generalisasi, teks prosedural justru bersifat terstruktur
dan dapat digeneralisasi. Struktur Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik teksnya juga berbeda. Jika pada teks deskripsi
strukturnya terdiri atas pernyataan umum yang diikuti pernyataan deskriptifnya, struktur teks prosedural terdiri atas tujuan langkah-langkah. Begitu pula kedua jenis teks tersebut berbeda dengan teks
ceritanaratif. Di samping jenisnya berbeda dengan kedua jenis teks di atas, yaitu masuk ke dalam kategori teks jenis sastra, juga strukturnya berbeda, teks yang terakhir ini terdiri atas judul, orientasi
kapan, siapa, dan di mana, komplikasi masalah apa yang terjadi dan mengapa terjadi, serangkaian peristiwa, resolusiklimaks, dan koda bagaimana cerita berakhir.
Struktur teks membentuk struktur berpikir sehingga dalam setiap penguasaan jenis teks tertentu, siswa akan memiliki kemampuan berpikir sesuai dengan struktur teks yang dikuasainya. Dengan berbagai
macam teks yang sudah dikuasainya, siswa akan mampu menguasai berbagai struktur berpikir. Bahkan,
HO-2.1
satu topik tertentu dapat disajikan dalam jenis teks yang berbeda dan tentunya dengan struktur berpikir yang berbeda pula.
Selain itu, secara garis besar dapat dipilah atas teks sastra dan teks nonsastra. Teks sastra dikelompokkan ke dalam teks naratif dan nonnaratif. Adapun teks nonsastra dikelompokkan ke dalam teks jenis faktual
yang di dalamnya terdapat subkelompok teks laporan dan prosedural serta teks tanggapan yang dikelompokkan ke dalam subkelompok teks traksaksional dan ekspositori.
Dengan memperhatikan jenis-jenis teks itu, serta adanya unsur utama yang harus dimiliki sebuah teks salah satunya adalah mode sarana bahasa yang digunakan untuk mengemas pesan, pikiran, gagasan, ide
yang disampaikan melalui teks melalui pembelajaran bahasa berbasis teks, materi sastra dan kebahasaan dapat disajikan.
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks 1. Pengertian Genre
Menurut Martin dalam Pangesti 2013 genre merupakan serangkaian langkah yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan sosial yang terwujud dalam bentuk teks lisan, tulis, multimodal perpaduan teks
tulis, lisan, gambar. Dalam teks terdapat struktur teks dan tekstur kohesi, appraisal,hubungan konjungtif, leksiko-gramatika, dan grafologi tulis atau fonologi lisan.
2. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membahas Teks
a. Generic structure bagaimana teks diorganisasikan. b. Piranti kohesi bagaimana gagasan dikaitkan.
c. Kosakata kata-kata apa yang digunakan dan mengapa. d. Tatabahasa bagaimana kata-kata disusun.
e. Intonasi, paragraf, dan tanda baca bagaimana ide penting disampaikan. f. Ejaan bagaimana huruf dirangkaikan.
g. Ciri non-kebahasaan hal lain yang mempengaruhi makna.
3. Bahasa yang Digunakan dalam Teks Bahasa yang digunakan dalam teks diwarnai oleh hal-hal berikut ini.
a. Apa yang dibahas field? b. Siapa yang berinteraksi tenor?
c.
Bagaimana kabar disampaikan mode. d. Field, tenor, dan mode ini tercakup dalam konteks sosial masyarakat pemakai bahasa. Pemakaian
bahasa dalam suatu masyarakat sosial didasarkan pada suatu tujuan sosial tertentu. e. Aspek kebahasaan struktur bahasa dan fungsinya dibahas secara kontekstual karena jenis teks
tertentu mempunyai karakter kebahasaan tertentu pula, sesuai konteksnya. f.
Misalnya, teks prosedur menggunakan sederetan kalimat perintah yang tidak dijumpai pada jenis teks lain.
4. Teks Mendukung Daya Kreatif, Imajinatif, Nalar, dan Kritis Siswa a.
Mengidentifikasi jenis teks, mengetahui aspek pembangunnya, dan mampu mengkreasikan teks senada dengan pengungkapan yang berbeda dari teks dasar yang dipelajarinya.
b. Ketika mengkreasikan teks dengan judul sama, siswa dapat mengkreasikan jenis teks berbeda
baik dalam kategori kelompok teks sama atau kelompok teks berbeda.
5. Struktur Teks a. Setiap teks memiliki struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda.
b. Struktur teks merupakan cerminan struktur berpikir. c.
Dengan demikian, makin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya.
d. Setiap teks memiliki struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda. e. Struktur teks merupakan cerminan struktur berpikir.
f. Dengan demikian, makin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak pula struktur berpikir
yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya.
6. Genre macam-macam Teks a. Teks Prosedur
Fungsi sosial teks prosedur : memberikan petunjuk tentang cara melakukan sesuatu melalui serangkaian
tindakan atau langkahmenunjukkan beberapa tahap sesuai dengan langkah langkah yang telah ditentukan. Ada perintah, arah, petunjuk, panduan, aturan, dan resep.
Struktur teks prosedur: 1 tujuan kegiatan, b bahan-bahan, dan c langkah-langkah.
Ciri-ciri kebahasaan teks prosedur. 1
Pola kalimatnya Imperatif atau kalimat perintah. Misalnya: ambillah, potong, sambunglah,
2 Pola kalimatnya biasanya connectives, maksudnya untuk mengurutkan kegiatan.
Misalnya: kemudian, setelah itu. 3
Adverbials, yaitu menyatakan rinci waktu, tempat, cara yang akurat. Misalnya: tunggu beberapa saat.
b. Teks Deskripsi Faktual
• Fungsi sosial: Menggambarkan ciri khas tertentu, tempat, orang, atau benda.
• Teks-teks ini tidak selalu berupa jenis teks berbeda dan sering terselip di dalam jenis teks yang
lebih panjang’.
c. Teks Laporan
1 Teks Laporan Informasi