DAFTAR ISI
SAMBUTAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
A. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013
1 1.1
Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 4
1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013
13 1.3
Pendekatan, Penilaian, dan Model-model Pembelajaran pada Kurikulum 2013 22
B. Materi Pelatihan 2: Analisis Buku
52 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
53
C. Materi Pelatihan 3: Perancangan Pembelajaran dan Penilaian
72 3.1. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia 75
3.2. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 91
3.3. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor 106
D. Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing
112 4.1
Analisis Video Pembelajaran 115
4.2 Penyusunan RPP
120 4.3
Peer Teaching 136
6
MATERI PELATIHAN 1 KONSEP KURIKULUM 2013
1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 1.2 SKL, KI, KD, DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM
2013 1.3 PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN PADA
KURIKULUM 2013
MATERI PELATIHAN : 1. KONSEP KURIKULUM 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada
kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: 1 manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;
2 manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan 3 warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, strategi implementasi Kurikulum 2013, serta pendekatan
pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013.
Kompetensi yang d icapai
1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013. 2. Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.
3. Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran bahasa Indonesia 4. Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD. 4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.
5. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik 6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran
PBL, PJBL, , DL 7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
Tanya jawab tentang
Kurikulum 2013 dan
implementasi- nya di sekolah
Mengamati tayangan video
cuplikan contoh
pembelajaran Kurikulum
2013 Diskusi kelompok
tentang rasional dan perubahan
pada Kurikulum 2013 yang
meliputi SKL,KI,KD,
pendekatan, model dan
penilaian pembelajaran
Presentasi hasil diskusi
kelompok dan tanyajawab
dengan kelompok lain
dan Penyimpulan
hasil diskusi tentang
Konsep Kurikulum
Lembar Kegiatan ANALISIS KURIKULUM 2013
Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013
Langkah Kerja:
1. Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013 yang terkait dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian
2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban hasil diskusi pada kolom yang tersedia
3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil diskusi
4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain No
Pertanyaan Jawaban
1 Mengapa perlu adanya pengembangan
Kurikulum?
2 Apa saja elemen perubahan dalam
Kurikulum 2013
3 Bagaimana strategi implementasi
Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran ?
4 Apa perbedaan kompetensi peserta didik
pada Kurkulum 2006 dan Kurikulum 2013
5 Bagaimana pendekatan dan model-model
pembelajaran dalam Kurikulum 2013
6 Bagaimana penilaian pembelajaran dalam
Kurikulum 2013? LK-1.1
KONSEP KURIKULUM 2013
MATERI 1.1: RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 A. Latar Belakang Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada
kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: 1 manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; 2 manusia
terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan 3 warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan Internal a. Pemenuhan 8 delapanStandar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar
biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal
pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.
2. Tantangan Eksternal Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa
depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi. b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan
kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk bekerja.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning.
HO-1.11.2
e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam Ujian
3. Penyempurnaan Pola Pikir Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi
pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini. a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
b. Dari satu arah menuju interaktif. c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki. e. Dari mayaabstrak menuju konteks dunia nyata.
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim. g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru. i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif. k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak. m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan. o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan. 4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan
kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun
pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan
memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru. 5. Pendalaman dan Perluasan Materi
Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 enam level kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai
pelajaran sampai level 3 tiga saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 empat, 5 lima, dan 6 enam.
Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95
peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan hampir 50 peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.
Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan 2011 menunjukkan
bahwa lebih dari 95 peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara hampir 40 peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut advanced.
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy PIRLS yang ditujukan untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang
dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95 peserta didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50 siswa Taiwan mampu mencapai
level tinggi dan advance. Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang digunakan
untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu: -
low mengukur kemampuan sampai level knowing -
intermediate mengukur kemampuan sampai level applying -
high mengukur kemampuan sampai level reasoning -
advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information. Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang
lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional.
C. Karakteristik Kurikulum 2013