KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli toleransi, gotong
royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan
tanggung jawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya
masyarakat Indonesia yang penuh makna 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata 3.1 Memahami teks hasil observasi,
tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui
lisan maupun tulisan 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak
menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori
4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi,
dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan
D. Strategi Implementasi
1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut. -
Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SDMI, SMPMTs, dan SMAMA SMKMAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI.
- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua implementasi. Pada
tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMPMTs, SMAMA, SMKMAK yang belum melaksanakan kurikulum.
- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SDMI, SMPMTs, SMAMA, SMKMAK telah
melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013. 2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015. Seluruh guru, kepala
sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum.
3. Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku sudah teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas buku
untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
4. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013,
pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah. 5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah
implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli 2013-2016. Pada akhir tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi merupakan
masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana seharusnya.
MATERI 1.3: PENDEKATAN, MODEL-MODEL, DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013
A. PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 1.
Esensi Pendekatan Saintifik Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai
titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan
pelararan induktif inductive reasoning dibandingkan dengan penalaran deduktif deductivereasoning. Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang
spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian
menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian
spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik- teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau
mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian method of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan
terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau
data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati; b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan e. mengkomunikasikan.
HO-1.3a
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Pembelajaran
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat
tanpa atau dengan alat Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik Mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan informasi
eksperimen - melakukan eksperimen
- membaca sumber lain selain buku teks - mengamati objek kejadian
- aktivitas - wawancara dengan narasumber
Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan mengolah informasi
- mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkaneksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi. - Pengolahan informasi yang dikumpulkan
dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan .
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya Mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan
singkat dan jelas, dan mengembangkan