Keandalan Jaringan Irigasi Berdasarkan Kerusakan Areal Panen

panen dengan luas lahan irigasi di wilayah Kabupaten Deli Serdang masih dibawah 2,0. Ini menunjukkan bahwa sasaran 2x tanam padi dalam setahun di lahan sawah irigasi masih belum tercapai secara maksimal. Hal ini dapat disebabkan oleh debit air kurang, manajemen irigasi yang kurang baik, serta efisiensi irigasi yang masih rendah. Menurut Sumono 2012, perbaikan manajemen irigasi padi sawah untuk meningkatkan efisiensi irigasi dapat dilakukan dengan meningkatkan daya dukung irigasi dan pemahaman watak tanaman yang tercermin dari aktivitas biologis periodik padi sawah sesuai dengan fase-fase pertumbuhannya yang dipengaruhi oleh faktor iklim wilayah. Dalam Sumono 2012 juga dinyatakan perbaikan manajemen irigasi ini diperlukan untuk memperkirakan kebutuhan air tanaman padi sawah dan dampaknya terhadap kelestarian daya dukung lingkungan. Sementara upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya dukung irigasi, antara lain: perawatan dan pemeliharaan jaringan irigasi, irrinase keserasian antara irigasi dan drainase, jadwal pergiliran air yang merata serta perbaikan teknik irigasi untuk meningkatkan efisiensi irigasi.

8. Keandalan Jaringan Irigasi Berdasarkan Kerusakan Areal Panen

Berdasarakan nisbah antara luas panen dengan luas lahan irigasi di Kabupaten Deli Serdang menunjukkan nilai fluktuasi yang mengarah pada keandalan jaringan irigasi untuk stabilisasi produk padi sawah di wilayah tersebut. Selain itu, keandalan jaringan irigasi juga dapat ditunjukkan dari fluktuasi luas kerusakan panen yang terjadi selama 5 tahun terakhir. Kerusakan panen Puso padi yang terjadi di Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada Tabel 5 kolom 5. Universitas Sumatera Utara Menurut Kepala Bagian Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang, Puso ini disebabkan oleh kekeringan yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Deli Serdang. Faktor hama penyakit juga turut mempengaruhi tingkat kerusakan panen ini, namun tidak sebesar angka kerusakan yang diakibatkan oleh kekeringan. Sementara, kekeringan umumnya terjadi pada lahan sawah tadah hujan. Jika dilihat Tabel 5 diatas, angka kerusakan panen yang terjadi masih sangat tinggi. Hal ini menunjukkan keandalan jaringan irigasi untuk menunjang produksi padi sawah masih perlu ditingkatkan. Keadaan jaringan irigasi di daerah Kabupaten Deli Serdang juga dapat diperlihatkan dari angka perubahan luas lahan irigasi yang dibudidayakan 1x, 2x bahkan 3x setahun. Tabel 7 menunjukkan luas lahan sawah yang dapat dibudidayakan 2x setahun umumnya meningkat, meskipun ada beberapa tahun yang mengalami penyusutan luas 2x tanam setahun. Bahkan pada beberapa irigasi teknis dan setengah teknis di daerah ini, padi juga telah dibudidayakan 3x setahun, meskipun perkembangannya tidak sebesar pembudidayaan 2x setahun. Kondisi infrastruktur pertanian di Kabupaten Deli Serdang yang menggambarkan keadaan dan keandalan jaringan irigasi di wilayah ini dapat dilihat pada Tabel 8 berikut. Tabel 8. Kondisi Infrastruktur Pertanian di Kabupaten Deli Serdang No Uraian Volume Rusak Capaian sd 2013 Volume Perlu Perbaikan Rencana Perbaikan Ta. 2014 1 Jalan Usaha Tani km 142,5 74,04 68,46 12 2 Jaringan Irigasi Desa ha 5.850 3.500 2.350 500 3 Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani ha 21.425 15.747,4 5.677,6 3.000 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang 2014 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 8, beberapa kerusakan yang terjadi di Kabupaten Deli Serdang baik Jaringan Usaha Tani JUT, Jaringan Irigasi Desa JID, maupun Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani JITUT tidak dilakukan perbaikan sepenuhnya, melainkan bertahap. Jumlah volume perbaikan ini bergantung pada anggaran dana dari pemerintah. Dimana, untuk setiap kerusakan maupun perawatan infrastruktur pertanian ini telah disediakan jumlah anggaran tertentu.

9. Aras Pencapaian Produksi Padi