Faktor-faktor Kelelahan Mata Kelelahan Mata Nonokular

Seorang pengamat membaca teks yang disajikan pada computer akan terjadi peningkatan penggunaan otot siliaris karena berbagai alasan, termasuk kondisi kontras berkurang menyebabkan kesulitan dalam membawa sebuah bayangan benda ke fokus dan kebiasaan kerja pada jarak pandang dekat yang lama Sullivan J. M., 2008. Beberapa gejala lain kelelahan mata adalah penglihatan kabur, penglihatan ganda, miopia sementara, dan kesulitan terhadap penurunan respon akomodasi dan sistem kontrol vergence Sullivan J. M., 2008. Pandangan kabur dan salah fokus terjadi karena ketidakmampuan mekanisme akomodasi untuk mempertahankan fokus pada benda yang dekat. Hal ini terjadinya oleh karena mekanisme akomodasi yang lama untuk mempertahankan fokus pada benda yang dekat Sullivan J. M., 2008.

c. Kelelahan Mata Nonokular

Gejala mata nonokular adalah kelelahan yang meliputi sakit kepala, mengantuk. Pada pasien dengan penurunan akomodasi dapat menyebabkan sakit kepala saat membaca Sullivan J. M.,2008. Gejala diatas dapat dihilangkan ataupun dikurangi dengan management dari astenopia. Peningkatan design ergonomik pada lingkungan kerja dan modifikasi dari kebiasaan bekerja pada pengguna komputer dengan memberikan sedikit istirahat dapat memberikan efek yang positif pada kelelahan mata pekerja. Astenopia dapat dikurangi tergantung dari diri sendiri karena metodenya tidak mahal untuk diaplikasikan Amalia H., Gusti G. Suardana, dan Widya Artini, 2010.

2.3.3. Faktor-faktor Kelelahan Mata

1 Usia Titik dekat akan semakin jauh seiring dengan pertambahan usia, mula- mula lambat lalu semakin cepat. Seseorang biasanya sulit melihat jarak dekat pada usia 40-50 tahun akibat penurunan daya akomodasi otot-otot mata Ganong, 2008. Universitas Sumatera Utara 2 Jenis Kelamin Perempuan memiliki faktor resiko lebih besar daripada laki-laki karena penurunan akomodasi yang lebih besar pada perempuan. Hal lain terjadi karena pengaruh hormonal. Sekresi komponen lipid oleh kelenjar Meibom dan Zeis antara lain dipengaruhi oleh hormon androgen seperti testosteron yang dapat meningkatkan sekresi, sedangkan hormon estrogen akan menekan sekresi kelenjar tersebut sehingga perempuan lebih rentan terkena sindroma dry eye Anggraini Y., Agus F., dan Iit F., 2013. 3 Kelainan Refraksi Kelainan refraksi adalah bayangan benda yang tidak tepat jatuh di retina dapat didepan ataupun di belakang retina dan bayangan tidak jatuh pada satu titik fokus Dian Nourmayanti, 2009. Seseorang yang memiliki kelainan refraksi memiliki faktor resiko yang lebih besar terkena kelelahan mata karena otot-otot akomodasi pada orang dengan kelainan refraksi harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan fokus matanya pada objek di layar monitor agar tetap tajam pada jarak dekat Anggraini Y., Agus F., dan Iit F., 2013. Penelitian di Amerika Serikat mengatakan bahwa pada pasien yang mengalami kelainan refraksi dilarang menggunakan kontak lensa saat bekerja di depankomputer dikarenakan mata akan lebih cepat mengalami kelelahan. Pada saat bekerja didepan komputer mata akan lebih sedikit berkedip. Hal ini membuat mata menjadi kering dan akan bergesekan dengan kontak lensa. 4 Istirahat Mata Bila bekerja dengan lama atau beberapa jam didepan komputer gunakan sistem 20-20-20 yaitu ambil waktu 20 detik istirahat dengan melihat objek dengan jarak minimal 20 kaki setiap 20 menit bekerja dan kedipkan mata sesering mungkin Hazarika A. dan Prodip Kumar Singh, 2014. Universitas Sumatera Utara Menurut Josefina 1999 dalam Dian Nourmayanti 2009 para pekerja komputer membutuhkan jam istirahat 10 menitjam bila bekerja dalam waktu kerja 8 jam kerjahari atau 40 jam kerjaminggu. 5 Durasi Bekerja Penelitian University of North Caroline at Asheville dalam penelitian Iis Faizah Hanum 2008 mengelompokkan beban kerja pekerja komputer atas dasar lama waktu kerja sebagai berikut: 1. Pekerja komputer dengan beban kerja berat adalah pekerja komputer dengan lama waktu kerja lebih dari 4 jam sehari secara terus-menerus. 2. Pekerja komputer dengan beban kerja sedang adalah pekerja komputer dengan lama waktu kerja lebih dari 2-4 jam sehari secara terus-menerus. 3. Pekerja komputer dengan beban kerja ringan adalah pekerja komputer dengan lama waktu kerja lebih dari 2 jam sehari secara terus-menerus. Mata akan berakomodasi dan berkonvergensi agar dapat melihat dan memfokuskan benda yang dekat. Bila dalam waktu yang lama otot-otot mata akan bekerja lebih keras dan dapat menyebabkan mata lelah Nourmayanti D., 2009. 6 Masa Kerja Encyclopedia of Occupational Health and Safety dalam Yeni Anggaini 2013 menyatakan adanya gangguan mata setelah pekerja bekerja dengan lama kerja berkisar 4 tahun. Pekerja yang sudah lama bekerja akan mempunyai risiko lebih besar untuk terjadinya kelelahan mata karena lebih lama terpapar oleh faktor risiko. 7 Tingkat Pencahayaan Menurut standar ISO 9241 bagian ke-6 tahun 1999 dalam E-facts 13: Office Ergonomics yang diterbitkan oleh European Agency for Safety and Health at Work dalam Iwan setiawan 2012, tingkat pencahayaan untuk perkantoran dan pengguna komputer adalah 300-500 lux. Universitas Sumatera Utara Menurut keputusan menteri kesehatan nomor 1405 tahun 2002 pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Tingkat pencahayaan ruangan lingkungan kerja untuk pekerjaan yang rutin seperti ruang administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin,dan pekerja kantoran adalah juga 300-500 lux. 8 Ergonomik komputer 1. Penggunaan Anti-glare Screen Pada saat menggunakan komputer sering sekali mata memperoleh pantulan sinar. Silau akibat pantulan sinar tersebut dapat menyebabkan otot-otot mata terus –menerus fokus pada monitor. Anti-glare screen merupakan suatu alat yang dipasang pada monitor untuk mengurangi cahaya yang masuk kedalam bola mata sehingga dapat mengurangi gejala-gejala yang timbul dan menyebabkan kelelahan mata Faizah I., 2008. 2. Monitor a Pilih monitor yang memiliki radiasi yang kecil b Gunakan monitor dengan lebar monitor 5-10 inci c Gunakan komputer sebatas dengan mata dengan bagian atas komputer sejajar dengan mata d Pindahkan layar komputer bila berhadapan dengan jendela e Sesuaikan kontras monitor sesuai dengan kenyaman mata f Tingkatkan ukuran teks Hazarika A. dan Prodip Kumar Singh, 2014. Universitas Sumatera Utara 3. Pengaturan Latar Belakang Monitor Gambar 2.2 Pengaturan latar belakang monitor komputer Sumber: Hazarika A. dan Prodip Kumar Singh, 2014 4. Jarak Mata dengan Monitor Komputer Menurut OSHA dalam Dian Nourmayanti 2009 jarak mata dengan layar monitor saat bekerja adalah 20-40 inch atau 50-100 cm. Hal ini dapat dikaitkan dengan kelelahan mata yaitu jarak yang terlalu dekat, sehingga menyebabkan mata akan berakomodasi dan dipaksa bekerja dalam waktu yang lama. Gambar 2.3Jarak Mata dengan Monitor Komputer Sumber: Hazarika A. dan Prodip Kumar Singh, 2014 Universitas Sumatera Utara 5. Meja Komputer a Memiliki ruang yang cukup dengan lengan tangan sehingga tangan dapat leluasa bergerak. b Memiliki ketinggian yang sesuai sehingga keyboard dan mouse dapat diletakkan dengan posisi yang sejajar dengan siku tangan dengan monitor dapat diletakkan sejajar dengan mata. c Memiliki ukuran yang cukup sehingga dapat diletakkan komputer dan dokumen Hazarika A. dan Prodip Kumar Singh, 2014. 6. Posisi Duduk Gambar 2.4 Posisi duduk Sumber: Hazarika A. dan Prodip Kumar Singh, 2014 7. Keybord dan Mouse a Mouse dan keyboard diletakkan sejajar dengan lengan dan siku dan harus mengangkat lengan dan siku b Mouse dan keyboard diletakkan didepan monitor c Mouse dan keyboard diletakkan pada bidang datar yang sama Hazarika A. dan Prodip Kumar Singh, 2014 Salah Benar Universitas Sumatera Utara 8. Menyesuaikan Kursi dengan Posisi Duduk yang Nyaman Gambar 2.5 Posisi kursi dengan posisi duduk yang nyaman Sumber: Hazarika A. dan Prodip Kumar Singh, 2014

2.3.4. Manajemen Kelelahan Mata