BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan untuk penelitian ini yaitu:
1. Pada penelitian ini, pegawai pengguna komputer di Kantor Direktorat
Jenderal Pajak Medan pada tahun 2015 mayoritas mengalami keluhan subjektif kelelahan mata.
2. Pada penelitian ini persentase responden yang mengalami keluhan
subjektif kelelahan mata lebih tinggi pada responden dengan jenis kelamin wanita daripada pria, yang umur
40 tahun daripada umur 40 tahun, dan yang tidak mengalami kelainan refraksi daripada yang mengalami kelainan
refraksi. 3.
Pada penelitian ini seluruh responden bekerja 4 jam dan mayoritas mengalami keluhan subjektif kelelahan mata dan persentase responden
yang mengalami keluhan subjektif kelelahan mata lebih tinggi pada responden yang telah bekerja 4 tahun daripada responden yang bekerja
4 tahun. 4.
Pada penelitian ini seluruh responden bekerja tanpa menggunakan monitor anti-glare dan mayoritas mengalami keluhan subjektif kelelahan mata.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil yang didapatkan, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Kepada pimpinan kantor agar lebih memperhatikan aspek kesehatan mata
dengan meyediakan monitor anti-glare agar dapat mengurangi cahaya yang dipancarkan oleh monitor.
2. Perlu adanya pemeriksaan mata secara berkala minimal sekali setahun
pada pegawai pengguna komputer 3.
Perlu adanya sosialisasi terhadap karyawan terkait waktu istirahat yang tepat serta perengangan seperti mengistirahatkan mata setiap 20 menit
Universitas Sumatera Utara
dengan melihat lukisan atau pot tanaman ditengah-tengah penggunaan komputer.
4. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian gambaran temperatur,
pencahayaan ruangan dan kontras dari monitor komputer terhadap kelelahan mata pada pegawai pengguna komputer di Kantor Direktorat
Jenderal Pajak Medan
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Mata
Gambar 2.1 Anatomi Mata Sumber: Netter ed.5
2.2. Fisiologi Melihat
Mata mengubah energi dari spektrum yang dapat terlihat menjadi potensial aksi di saraf optikus. Panjang gelombang cahaya yang dapat terlihat berkisar dari
sekitar 397-723 nm. Bayangan suatu benda didalam lingkungan difokuskan diretina. Berkas cahaya yang mencapai retina akan mencetuskan potensial
didalam sel kerucut dan batang. Impuls yang timbul di retina dihantarkan ke korteks serebri, tempat impuls tersebut menimbulkan sensasi penglihatan
Ganong, 2008. a.
Akomodasi Kemampuan menyesuaikan lensa mata disebut akomodasi.Kekuatan lensa
bergantung pada bentuknya yang selanjutnya dikendalikan oleh otot siliaris. Otot siliaris merupakan bagian dari badan siliaris, suatu struktur khusus
lapisan koroid bagian anterior. Badan siliaris memiliki 2 komponen utama yaitu otot siliaris dan anyaman kapiler yang menghasilkan aquous humour.
Universitas Sumatera Utara
Otot siliaris adalah suatu cincin melingkar otot polos yang melekat ke lensa melalui ligamentum suspensorium.
Ketika otot siliaris melemas, ligamentum suspensorium menegang, dan ligamentum ini menarik lensa menjadi lebih gepeng dan kurang refractive.
Sewaktu otot ini berkontraksi, kelilingnya berkurang sehingga tegangan pada ligamentum
suspensorium berkurang.
Ketika tarikan
ligamentum suspensorium pada lensa berkurang, lensa menjadi lebih bulat. Meningkatnya
kelengkungan lensa menjadi lebih bulat akan meningkatkan kekuatan lensa dan lebih membelokkan berkas sinar. Pada keadaan normal, otot siliaris akan
melemas dan lensa menggepeng untuk melihat jauh, tetapi otot ini berkontraksi agar lensa menjadi lebih konveks dan lebih kuat untuk melihat
dekat. otot siliaris dikontrol oleh sistem saraf otonom, dengan stimulasi simpatis menyebabkan relaksasi dan stimulasi simpatis menyebabkan
berkontraksi Sherwood, 2011.
b. Titik Dekat
Titik terdekat ke mata tempat suatu benda dapat difokuskan dengan jelas disebut titik dekat mata. Titik dekat akan semakin jauh seiring dengan
pertambahan usia, mula-mula lambat lalu semakin cepat seiring penuaan, dari sekitar 9 cm pada usia 10 tahun menjadi sekitar 83 cm pada usia 60 tahun.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan kekerasan lensa ataupenurunan kemampuan kelengkungan lensa sehingga akomodasi menjadi
berkurang. Pada saat seseorang mencapai usia 40-45 tahun, hilangnya akomodasi biasanya telah menimbulkan kesulitan membaca atau bekerja
dengan benda dekat presbiopi Ganong, 2008.
c. Respon Dekat
Selain akomodasi, sumbu penglihatan berkonvergensi dan pupil berkonstriksi pada saat seseorang melihat benda yang dekat. Respon tiga
bagian ini yakni akomodasi, konvergensi sumbu penglihatan, dan konstriksi pupil disebut respon dekat Ganong, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Kelelahan Mata 2.3.1.Definisi Kelelahan Mata