Gejala pada Permukaan Mata Gejala Okulomotor Akomodasi dan Vergence

2.3. Kelelahan Mata 2.3.1.Definisi Kelelahan Mata Kelelahan mata adalah keluhan mata yang terjadi akibat upaya berlebihan sistem penglihatan untuk memperoleh ketajaman penglihatan atau kemampuan mata melihat benda dengan jarak yang dekat Gowrisankaran S.,et al., 2012. Menurut Suma’mur 1996 dalam Azmi E 2013 kelelahan mata timbul sebagai stress intensif pada fungsi-fungsi mata seperti otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti atau terhadap retina sebagai akibat ketidaktepatan kontras.

2.3.2. Gejala Kelelahan Mata

Menurut penelitian John M.Sullivan 2008 kelelahan mata berkaitan dengan ketidaknyamanan pada mata. Gejala-gejala kelelahan mata dapat dikategorikan menjadi tiga jenis ketidaknyamanan: gangguan pada permukaan mata, gangguan okulomotor , dan gangguan pada nonocular.

a. Gejala pada Permukaan Mata

Gejala pada gangguan permukaan mata termasuk keluhan tentang mata kering, mata gatal, iritasi mata dan pelumasan air mata yang berkurang. Keluhan ini kadang-kadang terkait dengan kualitas udara. Artinya, beberapa perilaku mata yang dapat meningkatkan penguapan pada mata seperti ruangan AC air conditioning dapat menyebabkan iritasi mata maupun mata kering Sullivan J. M.,2008. Ketika mata melihat ke atas, kelopak mata terangkat dan menyebabkan permukaan yang lebih luas dari mata. Hal ini mengakibatkan penguapan cairan lebih besar daripada ketika mata diarahkan ke bawah. Jika mata kebiasaan melihat komputer pada posisi vertikal akan meningkatkan penguapan daripada melihat hasil cetakan secara horisontal dan lebih rendah Sullivan J. M.,2008. Demikian juga, penurunan frekuensi mata dalam berkedip dapat meningkatkan penguapan pada permukaan mata. Pengurangan frekuensi mata berkedip menyebabkan peningkatan pengeringan mata, yang kemudian Universitas Sumatera Utara menyebabkan frekuensi berkedip meningkat. Peningkatan frekuensi berkedip telah lama dilaporkan sebagai bukti kelelahan visual. Hal ini terjadi dengan tujuan pemulihan kembali mata yang telah kering melalui pelumasan permukaan mata oleh air mata Sullivan J. M.,2008.

b. Gejala Okulomotor Akomodasi dan Vergence

Gejala okulomotor adalah gejala yang berhubungan dengan perubahan dalam akomodasi, vergence, dan juga dapat melibatkan perubahan dalam respon pupil. Permintaan berkepanjangan pada fungsi okulomotor mengurangi respon dan fungsinya, mengakibatkan kabur atau penglihatan ganda, silau, dan keterlambatan memperoleh target mata Sullivan J. M., 2008. Penelitian kelelahan terkait dengan okulomotor berhubungan relevan dengan pekerjaan yang lama di depan layar komputer. Kelelahan mata paling sering dikaitkan dengan perubahan objektif dari fungsi okulomotor. Fokus utama dari fungsi okulomotor adalah mekanisme akomodasi visual dan vergence. Akomodasi mengacu pada aksi otot siliaris dengan cara mengubah kelengkungan lensa mata untuk memfokuskan gambar pada retina. Vergence adalah kontrol terkoordinasi dari rotasi setiap mata untuk memusatkan objek dan mempertahankan penglihatan binokuler tunggal Sullivan J. M., 2008. Pada penelitian Kroemer Grandjean, 1997 dalam Masako Omori dkk 2015, saat pekerjaan melihat dekat, otot siliaris mengalami pemendekan dan merubah kelengkungan lensa sehingga benda yang dilihat tepat jatuh diretina dan kita memperoleh benda yang tajam dan jelas. Oleh karena itu, ketika mata melihat benda dengan jarak dekat secara terus menerus mengakibatkan otot siliaris pun harus melakukan kontraksi terus menerus. Ketegangan otot-otot pengakomodasi otot-otot siliar makin besar sehingga terjadi peningkatan asam laktat dan sebagai akibatnya terjadi kelelahan mata. Stress pada retina dapat juga terjadi bila terdapat kontras yang berlebihan dalam lapangan penglihatan dan waktu pengamatan yang cukup lama Purnama A. E., 2013. Universitas Sumatera Utara Seorang pengamat membaca teks yang disajikan pada computer akan terjadi peningkatan penggunaan otot siliaris karena berbagai alasan, termasuk kondisi kontras berkurang menyebabkan kesulitan dalam membawa sebuah bayangan benda ke fokus dan kebiasaan kerja pada jarak pandang dekat yang lama Sullivan J. M., 2008. Beberapa gejala lain kelelahan mata adalah penglihatan kabur, penglihatan ganda, miopia sementara, dan kesulitan terhadap penurunan respon akomodasi dan sistem kontrol vergence Sullivan J. M., 2008. Pandangan kabur dan salah fokus terjadi karena ketidakmampuan mekanisme akomodasi untuk mempertahankan fokus pada benda yang dekat. Hal ini terjadinya oleh karena mekanisme akomodasi yang lama untuk mempertahankan fokus pada benda yang dekat Sullivan J. M., 2008.

c. Kelelahan Mata Nonokular