Skala Pengukuran Variabel Analisis Regresi Linier Sederhana

25 Temu Kembali Koleksi sebagai variabel terikat Independent variable Y. Lebih jelasnya definisi dari masing-masing variabel penelitian ini adalah sabagai berikut: 1. Pengorganisasian Koleksi variabel X adalah suatu proses kegiatan kepustakaan yang meliputi kegiatan mulai dari pengolahan sampai dengan pelayanan pengguna perpustakaan. Adapun indikator dari pengorganisasian koleksi adalah : a. Pengklasifikasian b. Penyelesaian Akhir c. Penyusunan di Rak 2. Temu Kembali Koleksi variabel Y adalah suatu proses untuk mengidentifikasi dan memanggil atau menemukan retrieve dokumen tertentu dari suatu simpanan file sebagai jawaban atas permintaan informasi. Adapun indikator dari temu kembali koleksi adalah : a. Menemukan Koleksi b. Mengidenifikasi Koleksi

3.6. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel adalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan satuan ukuran Skala Likert dengan alternatif jawaban mulai dari sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Menurut Sugiyono 1997: 74, “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Bobot untu ksetiap jawaban yang diberikan responden dari setiap indicator pernyataan adalah sebagai berikut: a. Jawaban sangat setuju diberi bobot 4 b. Jawaban setuju diberi bobot 3 c. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2 d. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1 26 3.7 Pengujian Validalitas dan ReliabilitasInstrumen 3.7.1 Uji Validalitas Instrumen Validalitas pada penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat, Karena validalitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang di teliti secara tepat. Menurut Ghozali 2005: 19 menyatakan bahwa untuk mengukur validalitas dapat dilakukan dengan 3 macam, yaitu: 1. Melakukan korelasi antaraskor butir pernyataan dengan total skor konstruk atau variabel. 2. Uji validalitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indicator dengan total skor konstruk. Penguji validalitas instrument dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor butir pernyataan dengan total skor konstruk atau variabel. Pengujian validitas instrument dilakukan pada pengguna yang menjadi anggota Perpustakaan dan Badan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Tengah. Uji coba dilakukan terhadap 30 responden yang tidak termasuk dalam sampel penelitian tetapi masih masuk kedalam populasi penelitian. Pengujian instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah isi kuesioner dapat dimengerti dan di pahami oleh para responden atau tidak. Hasil dari kuesioner ini akan valid jika dapat mengungkapkan data variabel yang diteliti secara tepat dan akurat. Pengujian validalitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik analisis nilai r Product Moment Correlation. Yaitu “Bila korelasi setiap pertanyaan positif, dan besarnya 0,30 ke atas maka butir pertanyaan tersebut dianggap valid”. 27 Setelah dilakukan pengujian terhadap 30 responden ternyata ada beberapa butir pernyataan yang responden tidak mengerti, pernyataan yang responden tidak mengerti sudah dibuang.

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reabilitas dilakukan terhadap instrument yang telh di uji validalitasnya. Reabilitas pada dasarnya adalah alat untuk mengukur suatu instrument yang merupakan indicator dari variabel atau konstruk. Suatu instrumen dikatakan realibel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Ghozali 2005: 20 menyatakan bahwa pengukuran reabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner deberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengujin reabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan One Shot atau pengukuran sekali saja dan untuk uji statistic reabilitasnya digunakan uji statistic Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan realibel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Nugroho, 2005: 72.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Data yang telah terkumpul kemudian di analisis.analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Menurut Sugiyono 2006: 21 “statistik Deskriptif 28 adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskriptifkan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”. Data akan ditabulasi sesuai dengan kelompok aspek yang diteliti, untuk memudahkan interprestasi data yang akan disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis dan diiterpretasikan. Untuk menghitung persentase rumus yang dibuat oleh Hadi 1981: 421, yaitu: P= F x 100 Keterangan n P = Persentase F = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Jumlah Responden dalam menafsirkan data, peneliti menggunakan metode penafsiran Supardi, 1979: 20 dengan rincian sebagai berikut: 1-25 : Sebagian Kecil 26-49 : Hampir setengah 50 : Setengah 51-75 : Sebagian besar 76-99 : Pada Umumnya 100 : Seluruhnya

3.9 Analisis Regresi Linier Sederhana

Data yang sudah terkumpul selanjutnya akan dianalisis. Semua data yang berasal dari kuesioner akan di olah sehingga menghasilkan deskripsi jawaban yang akan ditabulasi untuk mengetahui pengaruh pengorganisasian koleksi terhadap temu kembali koleksi digunakan analisis Regresi Linier Sederhana. Model regresi linier sederhana dirumuskan sebagai berikut 29 Ŷ = ɑ + bX Dimana: Ŷ = Temu kembali koleksi ɑ = Konstanta b = Koefisien Regresi X = Pengorganisasian koleksi 3.10 Uji Signifikansi Untuk mengetahui pengaruh pengorganisasian koleksi terhadap temu kembali koleksi dilakukan pengujian secara parsial. Pengujian secara parsial dilakukan dengan uji-t. Uji-t dilakukan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dierima atau ditolak. Uji-t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel maka Ho ditolak dengan Ha diterima, artinya secara parsial dimensi pengorganisasian koleksi berpengaruh signifikan terhadap temu kembali koleksi. Sedangkan jika t hitung t tabel . Maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial dimensi pengorganisasian koleksi tidak berpengaruh signifikan terhadap temu kembali koleksi. Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut: a. Ho : ρ = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengorganisasian koleksi terhadap temu kembali pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tengah. b. Ha : ρ ≠ 0 terdapat pengaruh yang signifikan antara pengorganisasian koleksi terhadap temu kembali pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tengah. 30

3.11 Koefisiensi Determinasi R