Pengorganisasian Koleksi di Perpustakaan

10 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis koleksi perpustakaan terdiri dari beberapa kelompok yaitu koleksi Buku Teks, Referensi dan Terbitan Berkala. Setiap koleki juga memiliki informasi yang dapat disesuaikan dan dimanfaatkan dengan kebutuhan masyarakat.

2.2 Pengorganisasian Koleksi di Perpustakaan

Pengorganisasian koleksi lebih dikenal dengan istilah klasifikasi, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan representasi pengetahuan yaitu penomoran bahan pustaka. Pemberian nomor berdasarkan klasifikasi desimal DDC untuk koleksi berbentuk hardcopy. Sedang dalam lingkungan internet web resource description and discovery, untuk koleksi berbentuk digital digunakan standar metadata Dublin Core. Dalam setting perpustakaan digital dikenal sarana yang disebut Sistem Organisasi Pengetahuan atau Knowledge Organization Systems KOSs. Dalam beberapa literatur ilmu komputer dan ilmu informasi, konsep KOSs banyak digunakan, tetapi dengan definisi dan cara yang tidak standar. Menanggapi hal tersebut, workshop yang diselenggarakan oleh National Information Standard Organization NISO tentang thesaurus elektronik menekankan pada perlunya memperbaiki terminologi demi terminologi NISO, 1999. Sistem organisasi pengetahuan ini digunakan untuk organisasi materi dan tujuan mengelola koleksi dan sistem temu kembali. Sistem bertindak sebagai jembatan antara kebutuhan informasi pemakai dengan materi dalam koleksi. Dewiyana 2008 menjelaskan KOSs untuk perpustakaan digital dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1. Daftar istilah term list, yang menekankan pada daftar istilah bahkan dengan definisinya. Kelompok ini terdiri dari authority files, glossary, kamus dan gazetteer. 2. Klasifikasi dan kategori-kategori classification and categories, yang menekankan pada pembuatan seperangkat subjek, yang terdiri dari tajuk subjek, bagan klasifikasi, taksonomi, dan bagan kategori. 11 3. Daftar antar-hubungan relationship list, yang menekankan pada hubungan antar istilah-istilah dan konsep-konsep yang terdiri atas thesaurus, semantic network dan ontologis. Untuk kegiatan dalam organisasi misal seperti perpustakaan rules yang digunakan dalam proses ini telah berbentuk tertulis. Misalnya: Standar klasifikasi desimal DDC, Dublin Core, KOSs, dll. Namun jika kegiatan tersebut dilakukan oleh agen, rules tergantung pada bagaimana ia mengorganisasi pengetahuan yang ia miliki. Pengorganisasian koleksi perpustakaan berarti suatu proses kegiatan kepustakaan yang meliputi kegiatan mulai dari pengolahan sampai dengan pelayanan pengguna perpustakaan. Kegiatan pengorganisasian bahan pustaka adalah suatu kegiatan yang meliputi kegiatan menginventaris buku, pengklasifikasian, pembuatan katalog, penyelesaian dan penyusunan di rak buku. Kegiatan pokok sebuah perpustakaan adalah mengorganisir informasi atau mengolah bahan perpustakaan yang masuk ke perpustakaan. Tujuan utama pengorganisasian bahan perpustakaan adalah untuk memudahkan dalam proses penyimpanan dan penemuan kemabali storage and retrievel informasi yang dikelola. Sebuah informasi yang disimpan diantara jutaan informasi yang ada di perpustakaan, tidak mungkin ditemukan dengan cepat tanpa diolah terlebih dulu. Didalam mengorganisasi informasi terdapat perkembangan dari organisasi secara teradisional dan terus mengalami perkembangan sampai dengan saat ini dengan penerapan teknologi informasi.

a. Pengolahan Bahan Pustaka