Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Uji Perolehan Kembali Recovery

37 penggabungan menjadi molekul organik, pertukaran, khelasi, atau dengan spesifik dan adsorpsi nonspesifik Barker dan Pilbeam, 2007. Pemilihan macam bahan pembakar dan gas pengoksidasi serta komposisi perbandingannya sangat mempengaruhi suhu nyala. Sumber nyala digunakan adalah campuran asetilen sebagai bahan pembakar dan udara sebagai pengoksidasi. Tipe nyala untuk besi, magnesium, dan seng menggunakan gas udara asetilen, sedangkan untuk kalsium menggunakan gas udara hidrogen asetilen. Propana-udara dipilih untuk logam-logam alkali karena suhu nyala yang lebih rendah akan mengurangi banyaknya ionisasi Gandjar dan Rohman, 2009. Pertumbuhan dan perkembangan oyong dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti intensitas cahaya, temperatur, keadaan iklim tempat tumbuh dan keadaan fisik tanah. Oyong yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari daerah Pancur Batu.

4.2.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Berdasarkan data kurva kalibrasi besi, kalsium, magnesium dan seng diperoleh batas deteksi dan batas kuantitasi untuk keempat mineral tersebut. Batas deteksi dan batas kuantitasi besi, kalsium, magnesium, dan seng dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel. 4.3 Batas deteksi dan batas kuantitasi Kadar Besi, Kalsium, Magnesium, dan Seng No Mineral Batas Deteksi µ gmL Batas Kuantitasi µgmL 1 Besi 0,0692 0,2305 2 Kalsium 0,2258 0,7526 3 Magnesium 0,00003 0,8368 4 Seng 0,0432 0,2427 Universitas Sumatera Utara 38 Dari hasil perhitungan diperoleh batas deteksi untuk pengukuran besi, kalsium, magnesium, dan seng masing-masing sebesar 0,0692 µgmL; 0,2258 µgmL; 0,00003 µgmL; 0,0432 µgmL, sedangkan batas kuantitasinya sebesar 0,2305 µgmL; 0,7526 µgmL; 0,8368 µgmL; 0,2427 µgmL. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa semua hasil yang diperoleh pada pengukuran sampel berada di atas batas deteksi dan batas kuantitasi. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi dapat dilihat pada Lampiran 23 halaman 82-85.

4.2.4 Uji Perolehan Kembali Recovery

Hasil uji perolehan kembali recovery kadar besi, kalsium, magnesium, dan seng, setelah penambahan masing-masing larutan baku besi, kalsium, magnesium, dan seng dalam sampel dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Persen perolehan kembali recovery Kadar Besi, Kalsium, Magnesium, dan Seng No Mineral yang dianalisis Recovery Syarat rentang persen recovery 1 Besi 98.6315 80-120 2 Kalsium 107.4043 80-120 3 Magnesium 103.5179 80-120 4 Seng 105.7597 80-120 Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil uji perolehan kembali recovery berturut-turut besi 98.63, untuk kalsium 107.40, untuk magnesium 103.52, dan untuk kandungan seng 105.76. Persen recovery tersebut menunjukkan kecermatan kerja yang memuaskan pada saat pemeriksaan kadar besi, kalsium, magnesium, dan seng dalam sampel. Hasil uji perolehan kembali recovery ini memenuhi syarat akurasi yang telah ditetapkan, jika rata- rata hasil perolehan kembali recovery berada pada rentang 80-120 Miller, Universitas Sumatera Utara 39 2005. Hasil uji perolehan kembali recovery kadar besi, kalsium, magnesium, dan seng, setelah penambahan masing-masing larutan baku dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 24 – Lampiran 25 halaman 86-87.

4.2.5 Simpangan Baku Relatif

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Kalium, Kalsium Dan Natrium Pada Daun Kucai (Allium Schoenoprasum, L.) Segar Dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

9 90 107

Penetapan Kadar Mineral Besi, Magnesium Dan Seng Pada Daun Bangun-Bangun (Plectranthus Amboinicus L.) Segar Dan Yang Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

2 61 108

Penetapan Kadar Kalsium dan Kalium dalam Brokoli (Brassica oleracea, L.) Segar dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

23 111 92

Penetapan Kadar Kalium, Kalsium, Natrium, dan Magnesium Pada Buah Pare Putih (Momordica charantia L.) Segar dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

4 17 116

Penetapan Kadar Besi, Kalsium, Magnesium, dan Seng Dalam Buah Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb) Segar dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

1 1 20

Penetapan Kadar Besi, Kalsium, Magnesium, dan Seng Dalam Buah Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb) Segar dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Penetapan Kadar Besi, Kalsium, Magnesium, dan Seng Dalam Buah Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb) Segar dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 5

Penetapan Kadar Besi, Kalsium, Magnesium, dan Seng Dalam Buah Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb) Segar dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

2 10 14

Penetapan Kadar Mineral Besi, Magnesium Dan Seng Pada Daun Bangun-Bangun (Plectranthus Amboinicus L.) Segar Dan Yang Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 54

Penetapan Kadar Mineral Besi, Magnesium Dan Seng Pada Daun Bangun-Bangun (Plectranthus Amboinicus L.) Segar Dan Yang Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 13