Demikianlah diputuskan dalam Musyawarah Majelis Hakim pada hari JUMAT tanggal 24 JANUARI 2014 oleh kami PRMATONI, SH. Sebagai Hakim
Ketua Majelis, ERITA HAREFA, SH. Dan OBAJA DAVID J.H. SITORUS, SH. Masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam
persidangan terbuka untuk umum pada hari KAMIS tanggal 30 JANUARI 2014, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi oleh masing-masing Hakim
Anggota tersebut dan dibantu oleh IKUTI TELAUMBANUA, SH, Panitera Pengganti pada Pengadialn Negeri Gunungsitoli dan di hadiri oleh FATZARO
ZAI, SH sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Teluk Dalam dan dihadapkan Terdakwa.;
B. Analisis Putusan
B.1. Posisi Kasus Terdakwa Tafo’olo als Tafo pada hari Sabtu tanggal 31 Agustus 2013
sekira pukul 08.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Agustus 2013 bertempat di Jalan Umum Megaha Kec. Somambawa Kab. Nias
Selatan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Gunungsitoli, mengemudikan kendaraan
bermotor karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan orang lain Tandraomasi Bu’ulolo meninggal dunia, perbuatan
Terdakwa lakukan. B.2. Analisis Hukum
Terdakwa mengendarai sepeda motor Supra X dengan nomor Polisi BA 4210 JK dengan berboncengan Sokhiato Hulu dan Bowoli Telaumbanua hendak
Universitas Sumatera Utara
menuju Pekan Halejalulu di Kec. Lahusa dan setibanya di jalan umum Teluk Dalam Gunungsitoli Desa Sitolu Banua Kec. Lahusa, Terdakwa melihat korban
Tandraomasi Bu’ulolo sedang berdiri di badan jalan sebelah kanan jika dilihat dari arah Gunungsitoli menuju arah Teluk Dalam, namun Terdakwa mengendarai
sepeda motor tersebut dengan kecepatan tinggi dan ketika jarak sekira 1 meter, korban Tandraomasi Bu’ulolo hendak menyeberang namun tiba-tiba terdakwa
tidak dapat menghindari kecelakaan tersebut dengan kecepatan tinggi terkejut sehingga Terdakwa tidak dapat menghindari kecelakaan tersebut dan akhirnya
Terdakwa menabrak korban tersebut sehingga korban terlempar ke atas aspal dan kepalanya membentur aspal.
Akibat kelalaian Terdakwa mengendarai sepeda motor korban meninggal dunia sesuai dengan visum et repertum nomor :441935VERXII2013 tanggal 11
September 2013 untuk Tandaraomasi Bu’ulolo, yang dibuat dan ditandatangani oleh dr Mardian Simamora yaitu dokter pemerintah pada Puskesmas Perawatan
Plus Lahusa dengan hasil pemeriksaan. Perbuatan Terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310 ayat 4
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pada saat terjadi kecelakaan Tafo’olol\ Lase als Tafo berusia
23 tahun dilihat dari usianya Tafo’olol\ Lase als Tafo telah dewasa oleh karenanya Tafo’olol\ Lase als Tafo telah memahami makna dari perbuatannya setelah
dilakukan pemeriksaan Tafo’olo Lase als Tafo dalam kondisi keadaan sehat dan kondisi kejiwaaanyapun normal oleh karenanya Tafo’olol\ Lase als Tafo
seharusnya menginsyafi perbuatannya melanggar hukum. Berdasarkan penjelasan
Universitas Sumatera Utara
tersebut dapat diketahui bahwa Tafo’olol\ Lase als Tafo dalam keadaan normal dan tidak ada tekanan dari orang lain. Oleh karenanya sepatutnya perbuatan
Tafo’olol\ Lase als Tafo mengendarai sepeda motor dapat dipertanggungjawaban secara pidana.
Terdakwa dijatuhi hukuman 6 enam bulan 15 lima belas hari penjara dikurangi masa selama Terdakwa ditahan di tahanan. Hukuman penjara tersebut
dapat diganti dengan pidana denda jika para pihak menghendaki serta menyetujui dengan jumlah paling banyak Rp. 12.000.000,00 tetapi tidak dapat diganti dengan
pidana kurungan.
Universitas Sumatera Utara
101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN