Manfaat Penilaian Kinerja Kinerja .1 Pengertian Kinerja

29 rata-rata rendah, 5 berkinerja sangat rendah. Kekuatan sistem ini adalah dapat mengidentifikasikan pegawai yang memiliki prestasi tinggi dan luar biasa serta dapat mengurangi penyimpangan penilaian. Kelemahannya adalah tidak realistis mendorong pimpinan yang memiliki hanya empat atau lima pegawai untuk mendistribusikannya ke lima level. 4. Metode peristiwa kritis Critical Incident Method Pada sistem ini dilaksanakan dengan membuat catatan-catatan contoh yang luar biasa baik atau tidak diinginkan dari perilaku yang berhubungan dengan kerja seorang pegawai dan meninjaunya bersama pegawai lain pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Keuntungan metode ini adalah menyajikan fakta- fakta keras yang spesifik untuk menjelaskan evaluasi dan memastikan bahwa pimpinan berfikir tentang evaluasi , serta mengidentifikasikan contoh-contoh khusus tentang kinerja yang baik dan jelek dan merencanakan perbaikan terhadap kemerosotan. Kelemahannya adalah sulit untuk menilai atau memeringkatkan pegawai yang berhubungan dengan satu sama lain.

2.3.4 Manfaat Penilaian Kinerja

Hariandja 2002:195 mengemukakan arti pentingnya penilaan kinerja antara lain sebagai berikut: 1. Perbaikan kinerja memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerjaa nelalui umpan balikfeedback yang diberikan oleh organisasi. 30 2. Penyesuaian gaji yang dapat dipakai sebagai informasi untuk mengkompensasi kryawan secara layak sehingga daapat memotivasi mereka. 3. Keputusan untuk penempatan, yaitu dapat dilakukannya penempatan karyawan sesuai dengan keahliannya. 4.Pelatihan dan pengembangan, yaitu melalui penilaian akan diketahui kelemahan-kelemahan dari karyawan sehingga dapat dilakukan program pengembangna dan pelatihan secara efektif. 5. Perencanaan karier, yaitu organisasi dapat memberikan bantuan perencanaan karier bagi karyawan dan menyelaraskannya dengan kepentingan organisasi 6. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam proses penempatan, yaitu kinerja yang tidak baik menunjukkan adanya kelemahan dalm penempatan sehingga dapat dilakukan perbaikan. 7. Meningkatkan adanya perlakuan kesempatan yang sama pada karyawan 2.4Penelitian Terdahulu Raysa 2006 melakukan penelitian yang berjudul :Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada Perum Pegadaian Kanwil 1 Medan . Penelitian ini dilakukan pada 75 karyawan Perum Pegadaian Kanwil 1 Medan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Pengujian data dilakukan dengan kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan analisis statistik seperti: uji validitas dan reabilitas, analisis regresi linear berganda, pengujian hipotesis dengan uji F hitung, t hitung dan pengujian Koefisien Determinan R 2 , dengan bantuan SPSS 16,00 for Windows. 31 Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada Perum Pegadaian Kanwil 1 Medan. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung sebesar 3.53 lebih besar dari t tabel, artinya variabel independen yang diteliti secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Esalona Anilena Manik 2009 meneliti dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan”. Penelitian ini dilakukan kepada 53 orang karyawan yang sudah bekerja lebih dari atau sama dengan satu tahun di PT. Trakindo Utama Medan. Budaya organisasi organisasi ini sendiri terdiri dari enam nilai inti yang berpegang pada etika bertaraf internasional, gigih, proaktif, saling menghormati,dan pengembangan karyawan serta kepuasan kerja adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian data dilakukan dengan kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan analisis statistik seperti: uji validitas dan reabilitas, analisis regresi linear berganda, pengujian hipotesis dengan uji F hitung, t hitung dan pengujian Koefisien Determinan R 2 , dengan bantuan SPSS 16,00 for Windows. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial variabel taraf internasional dan variabel saling menghormati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Dengan nilai t hitung tertinggi pada variabel taraf internasional yaitu sebesar 4,329. Sedangkan variabel etika, gigih, proaktif, dan pengembangan karyawan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. 32 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Burhan 2014 dalam jurnalnya yang berjudul “ Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terdap Kinerja Karyawan Dengan Mediasi Kepuasan Kerja Pada PT.BPR Setia Karib Abadi Semarang. Hasil penelitian ini adalah bahwa budaya organisasi , komitmen organisasi , kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. dimana hasil koefisien determinasi budaya organisasi memilikipengaruh sebesar 70,1. Komitmen organisasi sebesar 40,9, dan kepuasan kerja sebesar 66,4, Terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh lebih besar dan mempunyai tingkat keeratan hubungan yang kuat terhadap terhadap kinerja karyawan. Peneliti Judul Variabel Hasil penelitian Terdapat pengaruh posistif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan, Hasil uji t menunjukan bahwa t hitung sebesar 3.53 lebih besar dari t tabel artinya variabel independent yang di teliti secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Secara parsial variabel taraf internasional dan variabel saling menghormati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Dengan nilai t hitung tertinggi pada variabel taraf internasional yaitu 4.329, Sedangkan variabel etika, gigih, proaktif, dan pengembangan karyawan tidajkberpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Esalona 2009 Raysa 2006 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Perum Pegadaian Kanwil I Medan Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan Budaya Organisasi X1 Kepuasan Kerja Y Budaya Organisasi X1 Kepuasan Kerja Y 33 Teman 2005 dalam jurnalnya yang berjudul “ Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolaah Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur. Hasil penelitian ini adalah secara langsung motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebesar 1.462 dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0.387, kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0.003 dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0.680 dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebesar 1.183.

2.5 Kerangka Konseptual