Analisis Deskriptif Analisis Statistik .1 Analisis Regresi Linier Bergand

48 Grand Keude Kupie Medan . Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 19.0 dengan kriteria sebagai berikut: Jika r hitung r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid Jika r hitung r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

3.9.2 Uji Realibilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan kuesioner menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama Sugiyono, 2005:116. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 19.0, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: Jika r alpha positif atau r tabel maka pertanyaan reliabel Jika r alpha negatif atau r tabel maka pertanyaan tidak reliabel

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerjayang dilakukan CV. Grand Keude Kupie Medan serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan 3.10.2 Analisis Statistik 3.10.2.1 Analisis Regresi Linier Bergand a Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel independen budaya organisasi, dan kepuasan 49 kerja dan variabel dependen kinerja karyawan akan digunakan analisis regresi linear berganda multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 19,0 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah. Rumus perhitungan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana: Y = Kinerja X1 = Budaya Organisasi X2 = Kepuasan Kerja a = konstanta b1,2,3 = koefisien regresi e = standar error Model regresi linier berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk uji normalitas, yaitu: a. Analisis Grafik 50 Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut: Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Analisis Statistik Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik Kolmogorof-Smirnov K-S. Menurut Umar 2008:181 bahwa, apabila pada hasil uji Kolmogorov Smirnov, nilai Asymp.Sig2-tailed lebih besar dari 0,05 α = 5, tingkat signifikan maka data berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat diketahui dengan melihat nilai dari variance inflation factor VIF dari masing-masing variabel 51 independenbudaya organisasi, kepuasan kerja terhadap variabel dependen kinerja karyawan Pengambilan Keputusannya: VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas 3. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan kepengamatan lain. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala Heteroskedastisitas, yaitu: a. Analisis Grafik Gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas. b. Analisis Statistik Gejala Heteroskedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji Glesjer. 52 4 Uji F Uji Serentak Uji F uji serentak adalah untuk melihat apakah variabel independenbudaya organisasi, kepuasan kerja secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependenkinerja karyawan. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut: H : b 1 = b 2 = 0 Artinya secara bersama-sama serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen budaya organisasi, kepuasan kerja terhadap variabel dependenkinerja karyawan. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ 0 Artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen budaya organisasi, kepuasan kerja terhadap variabel dependen kinerja karyawan. Nilai f hitung akan dibandingkan dengan nilai f tabel . Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: H diterima jika f hitung f tabel pada α = 5 H a diterima jika f hitung f tabel pada α = 5 a. Uji t Uji Parsial Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen budaya organisasi, kepuasan 53 kerja terhadap variabel dependen kinerja karyawan. Bentuk pengujiannya yaitu: H o : bi = 0 variabel independenatau budaya organisasi, kepuasan kerja secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependenatau kenerja karyawan. H a : bi ≠ 0 variabel independenatau budaya organisasi, kepuasan kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen ataukenerja karyawan. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: H o diterima bila t hitung t tabel pada α = 5 H a ditolak bila t hitung t tabel pada α = 5 b. Pengujian Koefisien Determinan R 2 Koefisien determinan R 2 bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien deteminasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independenbudaya organisasi, kepuasan kerja terhadap variabel dependenkinerja karyawan. Koefisien determinan R 2 berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 ≤ R 2 ≤ 1. Apabila deteminasi R 2 semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independenbudaya organisasi, kepuasan kerja terhadap pengaruh variabel dependenkinerja karyawan semakin kecil. Hal ini 54 berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independenbudaya organisasi, kepuasan kerja terhadap variabel dependenkinerja karyawan, dan bila R 2 mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independenbudaya organisasi, kepuasan kerja adalah besar terhadap variabel dependen kinerja karyawan. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independenbudaya organisasi, kepuasan kerja yang diteliti terhadap variabel dependen kinerja karyawan. 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum CV. Grand Keude Kupie Medan