Perkembangan Kedalaman Gerusan Maksimum

77 Gambar 4.12 Perkembangan kedalaman gerusan terhadap waktu Gambar 4.13 Titik pengamatan pada abutmen dinding vertikal dengan sayap.

4.4.3. Perkembangan Kedalaman Gerusan Maksimum

Pada gambar 4.10 dan gambar 4.12 dapat diketahui besarnya kedalaman gerusan maksimum yang terjadi pada masing-masing abutmen seperti yang terlihat pada gambar 4.14. -1,40 -1,20 -1,00 -0,80 -0,60 -0,40 -0,20 0,00 1 3 5 7 9 15 25 35 50 70 100 130 160 180 210 250 K e da la m a n Ge rus a n z b Waktu t Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6 Titik 7 Titik 8 Titik 9 Universitas Sumatera Utara 78 Gambar 4.14. Perkembangan kedalaman gerusan maksimum terhadap waktu Dalam gambar 4.14 dapat dilihat bahwa gerusan yang terjadi pada kedua bentuk abutmen terlihat mengalami peningkatan kedalaman gerusan yang pada awalnya besar kemudian semakin lama penambahan kedalaman gerusannya mengecil hingga pada saat menit tertentu telah mendekati kondisi kesetimbangan equilibrium scour depth. Hal ini ditunjukan oleh trend grafik yang dibentuk mendekati garis lurus seperti terlihat pada gambar hasil analisis. Menurut Yulistianto dkk. 1998 dalam Abdurrasyid 2007, gerusan yang terjadi di sekitar abutmen jembatan adalah akibat sistem pusaran vortex system yang timbul karena aliran dirintangi oleh bangunan tersebut. Sistem pusaran yang menyebabkan lubang gerusan scour hole, berawal dari sebelah hulu abutmen yaitu pada saat mulai timbul komponen aliran dengan arah aliran ke bawah, karena aliran yang datang dari hulu dihalangi oleh abutmen, maka aliran akan berubah arah menjadi arah vertikal menuju dasar saluran dan sebagian berbelok arah menuju depan abutmen selanjutnya diteruskan ke hilir. -1,80 -1,60 -1,40 -1,20 -1,00 1 3 5 7 9 15 25 35 50 70 100 130 160 180 210 250 zb Waktu menit Abutmen dinding vertikal tanpa sayap Abutmen dinding vertikal dengan sayap Universitas Sumatera Utara 79 Pada perkembangan kedalaman gerusan maksimum yang ada pada berbagai jenis abutmen, dapat diketahui tp t pada saat waktu puncak mulai terjadi gerusan maksimum. Sehingga dapat diketahui perbedaan t puncak dari kedua jenis abutmen yang terlihat pada gambar 4.15. Gambar 4.15 Perkembangan kedalaman gerusan maksimum tiap jenis abutmen terhadap waktu pada saat t puncak. Tabel 4.3 Kedalaman gerusan pada saat waktu puncak. Variasi Abutmen Waktu Puncak tp Kedalaman Gerusan Dsb Abutmen Dinding Vertikal Tanpa Sayap 145 1.70 Abutmen Dinding Vertikal dengan Sayap 100 1.20 Sumber: Hasil penelitian -1,80 -1,70 -1,60 -1,50 -1,40 -1,30 -1,20 -1,10 -1,00 1 2 3 4 zb ttp menit Abutmen dinding vertikal tanpa sayap Abutmen dinding vertikal dengan sayap Universitas Sumatera Utara 80 Pada Tabel 4.3 dapat dilihat pada abutmen dengan debit aliran tetap menunjukkan bahwa gerusan awal yang terjadi pada kedua abutmen umumnya dimulai dari sisi samping abutmen bagian depan. Waktu puncak mulai terjadinya gerusan maksimum pada abutmen dinding vertikal tanpa sayap adalah menit ke 145 sedangkan untuk abutmen dinding vertikal dengan sayap waktu puncaknya adalah menit ke 100, perbedaan waktu puncak ini dipengaruhi oleh jenis dari abutmen.

4.5. Pola Gerusan