70
Tabel 4.2 Karakteristik aliran
Bentuk Abutmen
B mm
H mm
Q ls
U ms
d
50
mm Qc
ls Uc
ms Fr
Re Jenis
Aliran
Dinding Vertikal
Tanpa Sayap
76 55
0.5 0.12 0.51 0.62 0.23
0.16 3
6600 Turbule
n Subkriti
s Dinding
Vertikal dengan
Sayap 76
55 0.5 0.12
0.51 0.62 0.23 0.16
3 6600
Turbule n
Subkriti s
Sumber: Hasil penelitan
4.3 Aplikasi Program Surfer
Surfer adalah program pembuat peta kontur sederhana dengan kemampuan yang seperti Contouring dan permukaan, program perangkat lunak pemetaan 3D
yang berdiri dibawah Microsoft Windows. Perangkat lunak Surfer mengkonversi data yang dihasilkan dari penelitian kedalam kontur, permukaan, wireframe,
vektor, relif berbayang, peta pos dan gambar. Surfer berbasis data yang berekstensikan, misalnya: .xsl, .dat, .wk, dll.
Untuk mulai menginput data ada 3 pilihan jenis data yang bisa di inputkan yaitu input plot,input worksheet dan editor. Plot dokumen adalah lembar kerja untuk
membuat atau mengedit data dan juga memproses file grid dan peta. Worksheet adalah lembar kerja untuk menampilkan, memasukan, mengedit dan menyimpan
data. Program surfer ini digunakan untuk mendapatkan hasil pola gerusan disekitar pilar berdasarkan data lapangan yang telah diperoleh sebelumnya pada
saat penelitian. Cara mengaplikasikan program surfer untuk mendapatkan pola gerusan dengan data lapangan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
71
a. Data koordinat hasil penelitian dibuat dalam format excel .xls berupa titik
x,y dan z.
Gambar 4.2 Data hasil penelitan dibuat dalam format excel .xls
b. Buka software Surfer, pilih new, plot document pada menu bar.
Gambar 4.3 Tampilan jendela kerja Surfer
. c.
Masukan data koordinat x, y, z pada worksheet
Gambar 4.4 Tampilan menu worksheet.
Universitas Sumatera Utara
72
d. Simpan data worksheet dalam bentuk .bln
Gambar 4.5 Tampilan penyimpanan data worksheet dalam bentuk .bln
e. Pilih new plot, grid, data pada menu bar. Pilih data worksheet sebelumnya yang
disimpan dalam bentuk .bln
Gambar 4.6. Tampilan new data grid.
f. Data dalam bentuk .bln dikonversikan ke bentuk .grd
Gambar 4.7 Tampilan hasil konversi dalam bentuk .grd.
Universitas Sumatera Utara
73
g. Pilih new countur map dan new 3D wireframe
Gambar 4.8 Tampilan new contour map.
h. Pilih data koordinat yang sudah tersimpan dalam bentuk .grd. Hasil contour
dan isometri akan ditampilkan.
Gambar 4.9 Tampilan contour dari data .grd.
4.4 Perkembangan Kedalaman Gerusan Terhadap Waktu