Percobaan pendahuluan Pelaksanan penelitian

62

3.4.2 Percobaan pendahuluan

Percobaan pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui kapasitas debit maksimum yang mampu di berikan oleh pompa. Dengan diketahui debit maksimum, sehingga dapat menentukan debit yang akan digunakan.

3.4.3 Pelaksanan penelitian

Pada pelaksanaan penelitian direncanakan dengan menggunakan dua model abutmen dinding vertika bersayap wig wall dan dengan abutmen dinding vertikal tanpa sayap. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian sebagai berikut: a. Model abutmen diletakkan di tengah flume dengan jarak 3.5 m dari hulu, kemudian diatur dengan material pasir yang telah dihamparkan sepanjang flume. b. Pengaturan debit aliran yaitu 0.5 lts. c. Pengamatan kedalaman gerusan, dilakukan melalui pengamatan setiap percobaan dengan mencatat kedalaman gerusan dari awal running setiap selang waktu tertentu, yaitu 1 – 10 menit dicatat setiap selang waktu 1 menit, 10 – 40 menit dicatat setiap selang waktu 5 menit, 40 –70 menit dicatat setiap selang waktu 10 menit, 70 – 250 menit dicatat setiap selang waktu 15 menit. Pengamatan kedalaman gerusan dicatat terus menerus selama waktu kesetimbangan. d. Pengambilan data kontur, data kontur gerusan di sekitar abutmen diukur setelah running selesai, dengan memperkecil debit aliran secara perlahan agar gerusan di sekitar abutmen tidak terganggu oleh adanya perubahan debit. Hal ini dilakukan agar diperoleh data kontur yang mewakili gerusan Universitas Sumatera Utara 63 tersebut. Data kontur diukur dengan menggunakan alat point gauge. Daerah gerusan yang diukur elevasinya dibagi atas beberapa bagian yaitu arah sejajar aliran dan arah melintang aliran. e. Setelah dilakukan pengukuran tiga dimensi, pasir diratakan kembali untuk selanjutnya dilakukan running dengan abutmen berikutnya. Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian dibuat alur penelitian. Secara lengkap bagan alur penelitian perilaku gerusan lokal pada abutmen akibat pengaruh bentuk abutmen dapat dilihat pada Gambar 3.8 dan Gambar 3.9. Universitas Sumatera Utara 64 Gambar 3.8 Diagram alur penelitian Pencatatan Data Pengamatan Kesimpulan dan Saran Analisa Data Uji aliran Kalibrasi alat Running model clear water scour Dengan 2 bentuk abutmen: a. Abutmen vertikal bersayap wing wall b. Abutmen vertikal tanpa sayap persegi Pengamatan dan pengukuran kedalaman gerusan Tinjauan Pustaka Persiapan Bahan dan Kegiatan Praktikum Perbandingan Gerusan Lokal di sekitar Abutmen dinding vertikal tanpa sayap dan dengan sayap pada saluran lurus Universitas Sumatera Utara 65 Gambar 3.10 Diagram alur uji laboraturium Persiapan: 1. Uji aliran kalibrasi alat 2. Meletakkan Abutmen pada dinding flume 3. Menghampakan pasir disepanjang saluran setebal 100 mm. MULAI Memulai percobaan: 1. Running model clear water scour dengan debit 0.5 lts. Dengan variasi abutmen: - Abutmen vertikal bersayap wing wall - Abutmen vertikal tanpa sayap - Pengamatan dan pengukuran kedalaman gerusan yang terjadi di delapan titik yang telah ditentukan dan pada selang waktu yang telah ditetapkan. 2. Hentikan running alat, kemudian ukur kedalaman gerusan disekitar abutmen sepanjang 40 cm pada sumbu X, Y dan Z. Pengelolaan Data 1. Input data pada program Surfer untuk mendapatkan pola gerusan. 2. Input data running untuk mendapatkan grafik kedalaman SELESAI Universitas Sumatera Utara 66

3.4.4 Analisis Hasil Percobaan