Perbaikan Layout LantaiProduksi Pengolahan Data

�� = �1253 − 821 2 + ⋯ + 1253 − 818 2 = 621.992 Metode Moodie Young merupakan metode usulan yang terbaik terdiri dari 4 stasiun kerja berdasarkan perhitungan nilai balance delay 19,39, line efficiency 80,60 dan smoothing index 603,054.

5.2.8. Perbaikan Layout LantaiProduksi

Berdasarkan hasil dari penyeimbangan lintasan pada dengan menggunakan metode ususlan terbaik yaitu metode Moodie Young, maka didapat sebuah susunan work center yang baru. Susunan work center usulan adalah sebagai berikut: WC-1 EK: 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 ,11,12,13,14,15 WC-2 EK: 16 WC-3 EK: 17,18,19,20,21,2 22 WC-4 EK: 23,24,25,26,27,28, 29,30 Gambar 5.8. Susunan Work Center Usulan 5.2.8.1.Pengumpulan Data Lantai Produksi Data-data yang berkaitan dengan lantai produksi perusahaanseperti stasiun-stasiun kerja yang ada di lantai produksi dan luas stasiun kerjadapat dilihat pada Tabel 5.21. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.21. Luas Lantai Produksi Pabrik PT. Mahakarya Jaya Sinergi Work center Elemen kerja Waktu Elemen kerja menit Luas Stasiun m I 1 7 15m x 6m 20m x 5,5m 2 25 3 68 4 69 5 79 6 28 7 31 8 29 9 29 16 1253 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.21. Luas Lantai Produksi Pabrik PT. Mahakarya Jaya Sinergi Lanjutan Work center Elemen kerja Waktu Elemen kerja menit Luas Stasiun m II 10 78 6m x 15m 11 56 12 55 13 80 14 63 15 124 III 17 149 7m x 15m 18 273 19 82 20 81 21 523 IV 22 40 9m x 15m 23 552 24 74 25 74 26 39 27 28 28 17 29 19 30 15 Gambar 5.9. Layout Sebelum Perbaikan Universitas Sumatera Utara Pada lantai produksi, ukuran dan letak setiap block pada block layout menunjukkan ukuran dan letak setiap departemen. Titik koordinat dari setiap departemen ditentukan pada titik tengah departemen yang merupakan perpotongan dari kedua diagonalnya. Titik koordinat setiap departemen dapat dilihat pada Tabel 5.22. Tabel 5.22. Letak Area Produksi Pabrik PT. Mahakarya Jaya Sinergi No Area Work Centre Titik Koordinat X m Y m 1 Work Centre 1 12,0 54,4 .2 Work Centre 2 20,0 40,8 3 Work Centre 3 32,0 54,4 4 Work Centre 4 20,0 21,6 Jarak antara dua departemen adalah jarak yang diukur sepanjang lintasan berbentuk garis lurus antara dua titik. Jarak seperti ini disebut jarak euclidean. Rumusyang digunakan adalah : dij = �[x − a 2 + y − b 2 ] Sebagai contoh, jarak dari Area Work Centre 1 koordinat 12;54,4 ke Area Work Centre 2yang berkoordinat 20;40,8 adalah : ��� = �[12 − 20 2 + 54,4 − 40,8 2 ] ��� = 15,78 Maka jarak antara area Work Centre1 ke area Work Centre 2 adalah 15,78 meter. Untuk mengukur jarak antara dua departemen lainnya di lantai produksi juga menggunakan perhitungan seperti di atas. Jarak antar di lantai produksi dapat dilihat pada Tabel 5.23. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.23. Jarak Antar Area Work Center meter DariKe WC 1 WC 2 WC 3 WC 4 WC 1 15.78 20.00 33.76 WC 2 15.78 18.14 19.20 WC 3 20.00 18.14 34.93 WC 4 33.76 19.20 34.93

5.2.8.2. Analisis Activity Relationship Chart ARC

Untuk menganalisis tingkat hubungan antar work center maka digunakanActivity Relationship Chart ARC. Analisis Activity Relationship Chart ini disusun berdasarkan data-data yang sebelumnya sudah dikumpulkan terlebih dahulu dari orang-orang yang berkompeten di dalam perusahaan. Data tersebut terkait dengan tingkat hubungan dari masing-masing bagian atau fasilitas yang ada di lantai produksi. Tingkat hubungan tersebut ditandai dengan kode-kode yang sesuai dan masing-masing kode akan memiliki alasan-alasan yang berhubungan dengan tingkat hubungannya tersebut. Penentuan tingkat hubungan dan alasannya diantara fasilitas-fasilitas ini menjadi penting dan merupakan kegiatan yang paling kritis untuk dilakukan dikarenakan tingkat hubungan ini nantinya akan menjadi dasar dalam menentukan rancangan fasilitas pabrik kedepannya. Gambar 5.10 adalah penilaian secara keseluruhan menggunakan Activity Relationship Chart ARC. Universitas Sumatera Utara NO AKTIVITAS DERAJAT KEDEKATAN 1 4 3 2 STASIUN KERJA 3 EK 10,11,13 STASIUN KERJA 2 EK 5,6,7,8,9 STASIUN KERJA 4 EK 12 A A 1,2,3 A 1,2,3 O I 3 1,2,3 - 2,3 1 2 3 4 STASIUN KERJA 1 EK 1,2,3,4 I Gambar 5.10. Activity Relationship Chart ARC Hal–hal penting yang perlu diperhatikan adalah perumusan alasan dan sistem penilaian. Sistem penilaian sangat penting pula sebagai bagian kritis penentu kualitas hasil rancangan tata letak pabrik. Sistem penilaian dalam Activity Relationship Chart ARC umumnya menggunakan tipe huruf dimana pada setiap hurufnya menunjukan rangking penilaian tertinggi sampai terendah. Sistem penilaian tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.24. Tabel 5.24. Sistem Penilaian Activity Relationship Chart ARC Kode Tingkat Hubungan A Mutlak perlu berdekatan E Sangat penting berdekatan I Penting berdekatan O Tidak jadi soal U Tidak penting berdekatan X Tidak diinginkan berdekatan Agar proses penilaian tingkat hubungan menghasilkan penilaian yang baik, maka terlebih dahulu perlu merumuskan alasan–alasan tingkat hubungan antar pusat kegiatan. Alasan–alasan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.25. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.25. Alasan Tingkat Hubungan Kode Alasan 1 Urutan aliran kerja 2 Memudahkan Pemindahan Bahan 3 Kemudahan Pengawasan 4 Keselamatan Kerja 5 Bising 6 Panas

5.2.4.3. Work Sheet.

Setelah mengisi Activity Relationship Chart ARC, langkah selanjutnya adalah merekapitulasi hasil penelitian ke dalam work sheet. Tidak ada perhitungan dalam pengisian work sheet. Kegunaan work sheet adalah memudahkan perancang untuk mengetahui tingkat hubungan sebuah pusat kegiatan atau fasilitas satu dengan lainnya. Hasil rekapitulasi dalam bentuk work sheet terlihat dalam Tabel 5.25. Tabel 5.25. Work Sheet No Aktivitas Tingkat Hubungan A E I O U X 1 Stasiun Kerja I EK 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15 2 - 4 3 - - 2 Stasiun Kerja II EK 16 1,3 - 4 - - - 3 Stasiun Kerja III EK 17,18,19,20,21,22 2,4 - - 1 - - 4 Stasiun Kerja IV EK 23,24,25,26,27,28,29,30 3 - 2,4 - - - Universitas Sumatera Utara

5.2.4.4. Block Template.

Langkah berikutnya adalah menyiapkan block template. Block template merupakan template yang berisi pusat kegiatan dan tingkat hubungan antar setiap pusat kegiatan. Tujuannya adalah agar perancang dapat dengan mudahmengidentifikasi keterkaitan setiap fasilitas. Block template dapat dilihat padaGambar 5.11. Work Center 3 17,18,19,20,21,22 A: U: E: I: X: O: 1 Work Centre 1 EK 1,2,3,4,5,6,7,8, 9,10,11,12,13,14,15 3 - 4 - - 2 A: U: E: I: X: O: 3 1 - - - - 2,4 A: U: E: I: X: O: 2 Work Centre 2 EK 16 - - 4 - 5 1,3 A: U: E: I: X: O: 4 - - 2,4 - - 3 Work Center 4 23,24,25,26,27,28,29,30 \ Gambar 5.11 Block Template

5.2.4.5. Activity Relationship Diagram ARD.

Langkah berikutnya adalah proses penyusunan Activity Relatinship Diagram ARD yang merupakan kegiatan menyusun block template yang sesuaidengan tingkat hubungan antara satu block dengan block yang lain. Block template dipotong-potong per aktivitas, kemudian disusunditempel kembali sesuai dengantingkat hubungan aktivitas. Universitas Sumatera Utara Penyusunan block template tersebut dilakukan dengan memperhatikantingkat hubungan dimana yang memiliki tingkat hubungan tinggi harusditempatkan berdekatan dan sebaliknya jika masing-masing fasilitas memberikandampak buruk yang ditandai dengan tingkat hubungan yang rendah, maka keduafasilitas tersebut harus dipisahkan.Activity Relationship Diagram dapat dilihat pada Gambar 5.12. A: U: E: I: X: O: 1 Work Centre 1 EK 1,2,3,4,5,6,7,8, 9,10,11,12,13,14,15 3 - 4 - - 2 A: U: E: I: X: O: 3 Work Centre 3 EK 17,18,19,20,21 1 - - - - 2,4 A: U: E: I: X: O: 2 Work Centre 2 EK 16 - - 4 - 5 1,3 A: U: E: I: X: O: 4 Work Centre 4 EK 22,23,24,25,26,27 - - 2,4 - - 3 Gambar 5.12. Activity Relationship Diagram ARD

5.2.4.6. Area Allocating Diagram AAD

Langkah berikutnya adalah membuat Area Allocating Diagram AAD. Pada prinsipnya Area Allocating Diagram AAD merupakan area template yang disusun berdasarkan Activity Relationship Diagram ARD. Area Allocating Diagram AAD dibuat dari area template yang masing-masing blocknya Universitas Sumatera Utara dipotong-potong dan disusun sedemikian rupa sehingga sesuai dengan yang telah dikerjakan dalam Activity Relationship Diagram ARD. Area Allocating Diagram AAD sendiri merupakan lanjutan dari Activity Relationship Chart ARC. Dimana dalam Activity Relationship Chart telah diketahui kesimpulan tingkat kepentingan antar aktivitas. Dengan demikian berarti ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan juga sebaliknya. Atau dapat dikatakan bahwa hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut. Area Allocating Diagram merupakan template secara global informasi yang dapat hanya dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan gambar visualisasi secara lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir dari penganalisaan dan perencanaan tata letak. Area Allocating Diagram adalah suatu gambaran dari tata letak produksi yang sebenarnya dan memuat alokasi dari mesin dan produksi. Area Allocating Diagram untuk penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5.13 dengan keterangan berupa area-area fasilitas yang ada diperusahaan yang disimbolkan ke dalam suatu abjad. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.13. Area Allocating Diagram AAD

5.2.4.7. Final Layout.

Langkah selanjutnya adalah merancang final layout yang merupakanrancangan terakhir dari yang telah didapat berdasarkan hasil analisa yang telahdilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Final layout untukpenelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5.14. Gambar 5.14. Final Layout Universitas Sumatera Utara Titik koordinat setiap departemen pada layout usulan dapat dilihat pada Tabel 5.25. Tabel 5.22. Letak Area Produksi Pabrik PT. Mahakarya Jaya Sinergi No Area Work Centre Titik Koordinat X m Y m 1 Work Centre 1 12,5 31 .2 Work Centre 2 12,5 52 3 Work Centre 3 28,5 42 4 Work Centre 4 27,5 22,5 Jarak antara dua departemen adalah jarak yang diukur sepanjang lintasan berbentuk garis lurus antara dua titik. Jarak seperti ini disebut jarak euclidean. Rumusyang digunakan adalah : d ij = �[� − � 2 + � − � 2 ] Sebagai contoh, jarak dari Area Work Centre 1 koordinat 12,5;31 ke Area Work Centre 2yang berkoordinat 12,5;52 adalah : d ij = �12,5 − 12,5 2 + 31 − 52 2 = 21 meter Maka jarak antara area Work Centre1 ke area Work Centre 2 adalah 21 meter. Untuk mengukur jarak antara dua departemen lainnya di lantai produksi juga menggunakan perhitungan seperti di atas. Jarak antar di lantai produksi dapat dilihat pada Tabel 5.23. Tabel 5.23. Jarak Antar Area Work Center meter DariKe WC 1 WC 2 WC 3 WC 4 WC 1 21.00 19.42 17.24 WC 2 21.00 18.87 33.09 WC 3 19.42 18.87 19.53 WC 4 17.24 33.09 19.53 Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis

Line Balancing Tujuan penyeimbangan lintasan adalah untuk memaksimalkan line efficiency dan meminimalkanwork center,balance delay dan smoothness index. Work center IV merupakan work center dengan waktu terbesar yaitu 1253 menitdan digunakan sebagai cycle time. Tabel 6.1. Perbandingan Kriteria Lintasan Kondisi Aktual dan Usulan Parameter Pembanding Kondisi Aktual Usulan Moodie Young Usulan COMSOAL Jumlah Work Center Unit 7 4 4 Balance Delay 53,93 19,39 19,39 Smoothness Index 2098,71 603,054 621,992 Line Efficiency 46,06 80,60 80,60 Berdasarkan Tabel 6.1. dapat dilihat bahwa usulan yang dipilih adalah dengan menggunakan metode Moodie Young dengan nilai efisiensi lintasan pada kondisi usulan sebesar 80,60 dari kondisi sebelumnya yaitu 46,06 yang berarti berkurangnya penumpukan material diantara stasiun kerja. Penurunan jumlah work center dari yang sebelumnya 7 work center menjadi 4 menunjukkan bahwa usulan ini diterapkan di pabrik maka lintasan dengan 4 stasiun kerja lebih efisien dan waktu delay atau menganggur lebih kecil.balance delay dari yang sebelumnya 53,93 menjadi 19,39 yang berarti berkurangnya waktu menganggur yang Universitas Sumatera Utara