xli dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang
dihasilkan oleh peneliti sendiri Bogdan dan Biklen dlm Moleong, 2004. Seyogyanya pengambilan foto sudah diketahui oleh subjek dan
subjek tidak bekeberatan serta rela dirinya difoto. Pengambilan foto oleh peneliti tentu saja dapat dilakukan dengan meminta bantuan orang lain,
misalnya untuk melihat hubungan dan respon subjek sewaktu berhadapan dengan peneliti Moleong, 2001. Data dari foto yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dokumentasi yang dihasilkan oleh peneliti sendiri serta dokumentasi yang diperoleh dari sub dinas TPH yang berkaitan
dengan pelaksanaan sosialisasi dengan penyuluhan dan pelatihan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Wawancara Menurut Blaxter, et all 1996 wawancara yaitu metode yang
melibatkan tanya jawab atau mendiskusikan permasalahan dengan orang- orang. Wawancara merupakan suatu teknik sangat bermanfaat untuk
mengumpulkan data yang tidak dapat diakses diperoleh menggunakan teknik seperti pengamatan atau kuisioner.
Maksud mengadakan wawancara antara lain : mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi,
tuntutan, kepedulian, memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia
triangulasi. Lincoln dan Guba dalam Moleong, 2001 Wawancara di dalam penelitian kualitatif pada umumnya tidak
dilakukan secara terstruktur ketat dan dengan pertanyaan tertutup seperti di dalam penelitian kuantitatif, tetapi dilakukan secara tidak terstruktur
atau sering disebut sebagai teknik ‘wawancara mendalam’, karena peneliti merasa ‘tidak tahu apa yang belum diketahuinya. Dengan demikian
wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat ‘open-ended’, dan mengarah pada kedalaman informasi serta dilakukan dengan cara yang
xlii tidak secara formal terstruktur, guna menggali pandangan subjek yang
diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasinya secara lebih jauh dan mendalam Sutopo,
2002. Wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan,
dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti Bungin, 2003.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, untuk memperoleh informasi secara lengkap
tentang topik yang diteliti. Wawancara dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara yang dibuat terlebih dahulu oleh peneliti, sebagai
kontrol terhadap jalannya wawancara serta informasi yang ingin diperoleh. Adapun informasi yang ingin diperoleh meliputi informasi mengenai
mekanisme sosialisasi metode tanam padi SRI, hambatan dan kendala, hasil yang telah diperoleh dan usaha tindak lanjut untuk keberlanjutan
pengembangan metode tanam padi SRI.
2. Observasi
Yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap keadaan dilapang. Teknik observasi digunakan untuk
menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan baik secara
langsung maupun tidak langsung Sutopo, 2002. Dalam penelitian ini observasi dilakukan terhadap kegiatan
penyuluhan yang dilakukan sub dinas TPH, koordinasi antara petugas penyuluh lapang dengan petugas subdinas TPH dalam penyelenggaraan
penyuluhan, perilaku petani dalam forum penyuluhan yang dilaksanakan, serta kegiatan petani dalam mengelola usahatani dengan metode SRI.
xliii 3.
Mengkaji Dokumen dan Arsip Menurut Yin dalam Sutopo 2002, teknik mencatat dokumen
disebut sebagai content analysis yaitu cara untuk menemukan beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian, dimana dalam
melaksanakan teknik ini peneliti bukan hanya sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip, tetapi juga tentang maknanya
yang tersirat. Oleh karena itu dalam menghadapi beragam arsip dan dokumen tertulis sebagai sumber data, peneliti harus bisa bersikap kritis
dan teliti. Dalam melakukan teknik pengumpulan data ini telah dinyatakan didepan, seperti dalam penelitian kesejarahan, dokumen yang ditemukan
wajib dikaji kebenarannya, baik secara eksternal kritik eksternal yang berkaitan dengan keaslian dokumen, dan juga secara internal kritik
internal yang berkaitan dengan kebenaran isi dokumen atau pernyataan yang ada, yang biasanya dibandingkan dengan dokumen lain atau jenis
sumber data lain yang juga sangat berkaitan dengan pernyataan isi dokumen tersebut mengenai sesuatu yang ingin dipahami.
Dokumen dan arsip yang dikaji dalam penelitian ini adalah arsip- arsip dari sub dinas TPH yang berkaitan dengan kegiatan sosialisasi yang
dilaksanakan seperti, laporan-laporan kegiatan, petunjuk pelaksanaan gerakan P2BN, petunjuk pelaksanaan metode tanam padi SRI, serta foto-
foto hasil dokumentasi baik dari dokumentasi peneliti maupun hasil dokumentasi sub dinas TPH.
E. Metode Penentuan Informan