Latar Belakang SOSIALISASI METODE TANAM PADI SRI (System of Rice ntensification) di KABUPATEN KARANGANYAR (Studi Deskripsi Tentang Metode Sosialisasi Inovasi Oleh Dinas Pertanian di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar)

xii I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan pertanian di Indonesia saat ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, terutama untuk usaha pertanian yang meliputi pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan serta perikanan. Dalam hal ini pembangunan pertanian itu bertujuan untuk selalu memperbaiki mutu hidup dan kesejahteraan manusia terutama petani, baik perorangan maupun masyarakat pada umumnya Mardikanto, 1993. Keberhasilan pembangunan pertanian antara lain ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola sistem pertanian yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, pemberdayaan manusia pertanian, utamanya petani, perlu terus ditingkatkan Mattjik. 2004. Banyaknya penduduk yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan didukung dengan kekayaan sumber daya alam yang besar dan beragam merupakan modal yang menjadikan kelebihan bagi Negara ini untuk dapat mengembangkan sektor pertaniannya. Namun adanya potensi yang besar tersebut belum dapat menjadikan petani meningkat kesejahteraannya, justru sebagian besar petani banyak yang termasuk golongan miskin. Banyak faktor yang menyebabkan hal di atas, salah satunya adalah belum optimalnya usahatani yang dilakukan oleh petani. Dilain pihak, ketergantungan masyarakat akan beras sebagai bahan pangan pokok dan berkurangnya lahan pertanian produktif menimbulkan permasalahan baru bagi ketahanan pangan nasional. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan untuk mencukupi kebutuhan beras nasional, pemerintah mencanangkan program Peningkatan Produksi Beras Nasional P2BN, dimana untuk tahun 2007 ditargetkan terjadi peningkatan produksi beras sebanyak 2 juta ton. Untuk mencapai target peningkatan produksi beras tersebut dilakukan melalui program-program peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam 1 xiii pengamanan produksi, penguatan kelembagaan dan permodalan. Peningkatan produktivitas dilaksanakan antara lain dengan perbaikan mutu benih, penggunaan varietas unggul, pemupukan berimbang, perbaikan metode tanam dan lain-lain. Salah satu pendekatan baru yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktifitas padi sawah dan sekaligus menekan biaya produksi adalah dengan SRI system of rice intensification yang pertama ditemukan di Madagascar antara tahun 1983-1984. Di dalam SRI diterapkan cara-cara yang berbeda dalam pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara. SRI mengembangkan praktek pengelolaan padi yang memperhatikan kondisi pertumbuhan tanaman yang lebih baik, terutama di zona perakaran, dibandingkan dengan teknik budidaya cara konvensional. Dalam SRI semua unsur potensi dalam tanaman padi dikembangkan dengan cara memberikan kondisi yang sesuai dengan pertumbuhan mereka. Empat hal pokok yang membedakan metode SRI dengan metode konvensional adalah: bibit dipindah lapang transplantasi lebih awal, bibit ditanam satu-satu tidak secara berumpun, jarak tanam yang lebar, kondisi tanah tetap lembab tapi tidak tergenang air. Dimana dengan perlakuan-perlakuan yang berbeda ini dapat memberikan produktivitas yang lebih baik, dan juga lebih menghemat air. Adanya inovasi baru dalam masyarakat tentunya tidak dapat langsung diterima begitu saja. Diperlukan sebuah proses sosialisasi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat sasaran, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik sehingga implementasinya sesuai dengan tujuan dari sosialisasi kegiatan tersebut. Untuk itu diperlukan sebuah persiapan yang matang sebelum sosialisasi dilaksanakan, terkait dengan kesesuaian pesan, kesiapan komunikator, sasaran, dan juga metode dan teknik yang akan digunakan. Petani sebagai pihak pengambil keputusan akhir dalam usahataninya tentunya tidak akan sembarangan dalam memutuskan untuk menerima ataupun menolak sebuah inovasi baru, salah satu hal yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan petani adalah bagaimana inovasi itu disampaikan seperti yang terkandung dalam pengertian penyuluhan pertanian xiv sebagai rekayasa sosial atau proses perubahan sosial yang dilakukan oleh pihak luar demi terciptanya kondisi sosial yang diinginkan Mardikanto, 2001. Oleh karena itu bagaimana strategi yang dilakukan untuk mensosialisasikan metode tanam padi SRI ke masyarakat petani di wilayah Karanganyar membuat penelliti tertarik untuk menelitinya. Hal ini perlu diketahui untuk melihat bagaimana kegiatan itu dilakukan untuk pengembangan metode tanam padi SRI di Kabupaten Karanganyar.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Motivasi petani dalam menerapkan metode SRI (System of Rice Intensification): studi kasus di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya

0 10 118

Pertanian padi sawah metode sri (System of Rice Intensification) dan konvensional serta peranannya dalam perekonomian Kabupaten Indramayu

6 77 134

Analisis finansial petani padi di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

5 24 136

ANALISIS INEFISIENSI TEKNIS USAHA PERTANIAN PADI ORGANIK DAN ANORGANIK DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN Analisis Inefisiensi Teknis Usaha Pertanian Padi Organik Dan Anorganik Di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 4 18

ANALISIS INEFISIENSI TEKNIS USAHA PERTANIAN PADI ORGANIK DAN ANORGANIK DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN Analisis Inefisiensi Teknis Usaha Pertanian Padi Organik Dan Anorganik Di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 4 16

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI.

0 4 142

PENERAPAN PEMUPUKAN PADA PERTANIAN PADI ORGANIK DENGAN METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI DESA SUKAKARSA KABUPATEN TASIKMALAYA ipi10849

0 0 8

POLA TANAM PADI METODE SRI SYSTEM OF RIC

0 0 14

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

0 0 20

HUBUNGAN PERSEPSI PETANI TERHADAP PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI RICE TRANSPLANTER DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR

0 1 10