xiv sebagai rekayasa sosial atau proses perubahan sosial yang dilakukan oleh
pihak luar demi terciptanya kondisi sosial yang diinginkan Mardikanto, 2001. Oleh karena itu bagaimana strategi yang dilakukan untuk
mensosialisasikan metode tanam padi SRI ke masyarakat petani di wilayah Karanganyar membuat penelliti tertarik untuk menelitinya. Hal ini perlu
diketahui untuk melihat bagaimana kegiatan itu dilakukan untuk pengembangan metode tanam padi SRI di Kabupaten Karanganyar.
B. Perumusan Masalah
Usahatani padi sawah metode SRI merupakan usahatani padi sawah irigasi secara intensif dan efisien dalam pengelolaan tanah, tanaman dan air
melalui pemberdayaan kelompok dan kearifan lokal serta berbasis pada kaidah ramah lingkungan. Kelebihan sistem SRI antara lain: 1 Tanaman
hemat air, 2 Hemat biaya butuh benih 5 kgha, 3 Hemat waktu ditanam bibit muda 5-12 hari setelah semai, panen lebih awal, 4 Produksi dipastikan
bisa meningkat, dibeberapa tempat mencapai 11 ton ha Anonim, 2006. Metode SRI merupakan teknologi baru bagi masyarakat petani di
wilayah Karanganyar. Untuk dapat merubah pola tanam petani mengikuti yang disarankan tentunya tidak mudah, terlebih jika usahatani merupakan
sumber pendapatan pokok bagi petani, karena berkaitan dengan resiko kegagalan yang mungkin dihadapi. Selain itu budaya dan lingkungan sosial
tempat petani tinggal sedikit banyak juga mempengaruhi keputusan yang akan mereka ambil. Jika dilihat dari inovasi yang diberikan, bagaimana
karakteristik inovasi tersebut apakah sesuai dengan kondisi masyarakat sasaran juga akan mempengaruhi penerimaan inovasi oleh masyaarakat
sasaran. Disamping itu yang juga harus diperhatikan adalah bagaimana karakteristik dari sasaran petani itu sendiri yang sering kali tidak mau digurui
oleh siapa pun, apalagi oleh kalangan yang tidak dikenalnya. Untuk itu diperlukan metode dan teknik khusus yang sesuai dengan
prinsip penyuluhan pertanian agar inovasi yang disampaikan dapat diterima dan akhirnya diadopsi oleh sasaran. Sehingga dengan tercapainya tujuan
xv program, akan tercapai peningkatan produksi beras nasional, meningkatnya
pendapatan petani seiring dengan peningkatan produktivitas lahannya, dan ketahanan pangan nasional dapat terjaga. Perlunya mengkaji proses sosialisasi
yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar, kaitanya dengan persiapan awal hingga pelaksanaan, dari mana sumber informasi SRI berasal,
bagaimana kegiatan sosialisasi dilaksanakan, metode evaluasi seperti apa yang diterapkan perlu dikaji untuk mengetahui sejauh mana dampak dari
kegiatan tersebut terhadap sasaran sehingga dapat menjadikan evaluasi untuk tindak lanjut kedepannya.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikemukakan beberapa permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimanakah sumber informasi untuk sosialisasi diperoleh Dinas
Pertanian Kabupaten Karanganyar? 2.
Bagaimanakah proses sosialisasi yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar?
3. Bagaimanakah tindak lanjut dari proses sosialisasi yang dilaksanakan
Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar?
C. Tujuan Penelitian