xliii 3.
Mengkaji Dokumen dan Arsip Menurut Yin dalam Sutopo 2002, teknik mencatat dokumen
disebut sebagai content analysis yaitu cara untuk menemukan beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian, dimana dalam
melaksanakan teknik ini peneliti bukan hanya sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip, tetapi juga tentang maknanya
yang tersirat. Oleh karena itu dalam menghadapi beragam arsip dan dokumen tertulis sebagai sumber data, peneliti harus bisa bersikap kritis
dan teliti. Dalam melakukan teknik pengumpulan data ini telah dinyatakan didepan, seperti dalam penelitian kesejarahan, dokumen yang ditemukan
wajib dikaji kebenarannya, baik secara eksternal kritik eksternal yang berkaitan dengan keaslian dokumen, dan juga secara internal kritik
internal yang berkaitan dengan kebenaran isi dokumen atau pernyataan yang ada, yang biasanya dibandingkan dengan dokumen lain atau jenis
sumber data lain yang juga sangat berkaitan dengan pernyataan isi dokumen tersebut mengenai sesuatu yang ingin dipahami.
Dokumen dan arsip yang dikaji dalam penelitian ini adalah arsip- arsip dari sub dinas TPH yang berkaitan dengan kegiatan sosialisasi yang
dilaksanakan seperti, laporan-laporan kegiatan, petunjuk pelaksanaan gerakan P2BN, petunjuk pelaksanaan metode tanam padi SRI, serta foto-
foto hasil dokumentasi baik dari dokumentasi peneliti maupun hasil dokumentasi sub dinas TPH.
E. Metode Penentuan Informan
Posisi sumber data manusia narasumber dalam penelitian kualitatif sangat penting peranannya sebagai individu yang memiliki informasinya.
Peneliti dan narasumber di sini memiliki posisi yang sama, dan narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia
bisa memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki. Karena posisi ini, sumber data yang berupa manusia di dalam penelitian
kualitatif lebih tepat disebut sebagai informan dari pada responden Sutopo,
xliv 2002. Syarat yang digunakan untuk memilih informan antara lain, jujur, taat
pada janji, patuh terhadap peraturan, suka berbicara, tidak termasuk anggota tim yang menentang penelitian Moleong, 2004
Informan dalam penelitian ini yaitu pihak dari sub dinas TPH, Petugas penyuluh lapang, Pamong tani dan dari petani. Informan yang berasal dari sub
dinas TPH dipilih secara purposif sengaja yang berkaitan dengan kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa informan tersebut
yang menangani kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh sub dinas TPH sehingga mengetahui detail kegiatan. Dimana yang menjadi informan adalah
Ibu Danik selaku Kasi Produksi Padi dan Palawija serta Bapak Amir selaku petugas penyuluh dari bagian Produksi Padi dan Palawija.
Begitu juga dengan informan yang berasal dari petugas penyuluh lapang, pamong tani dan petani ditentukan dengan purposif sengaja, dimana
yang menjadi infoman adalah anggota kelompok tani ’Pulo Mulyo” dengan pertimbangan bahwa kelompok tani ini yang memperoleh sosialisasi dari sub
dinas tanaman pangan dan hortikultura TPH untuk wilayah Kebakkramat, pemilihan informan untuk petani diambil petani yang mengikuti kegiatan
sosialisasi metode tanam padi SRI dengan mengambil petani dari pengurus kelompok tani dan anggota dimana yang menjadi informan adalah bapak
suwarto dan bapak samino selaku ketua dan wakil ketua kelompok tani Pulo Mulyo dan dari anggota adalah bapak sukimin, bapak sukarno dan ibu
suryani. Untuk petugas penyuluh lapang dipilih Ibu Herni dikarenakan petugas tersebut yang menangani sosialisasi SRI di Kecamatan Kebakkramat.
Sedangkan untuk pamong tani adalah bapak Muhtarom selaku kaur Kesra kelurahan pulosari yang juga hadir dalam kegiatan sosialisasi yang
dilaksanakan.
xlv
F. Validitas Data