menjadi estradiol dan estron, masing-masing oleh enzim aromatase, yang mengaromatisasi cincin A steroid dan membuang satu karbon. Estrogen biasanya
memiliki 18 karbon. Estrone kemudian dapat dikonversi menjadi estradiol oleh 17β-hidroksisteroid dehidrogenase. Sehingga, sekresi estradiol merupakan peran
antara sel teka dan sel granulosa serta koordinasi antara FSH dan LH Terranova, 2003
2.3. Gangguan Siklus Menstruasi
Apabila siklus menstruasi yang terjadi diluar keadaan normal, atau dengan kata lain tidak berada pada interval pola menstruasi dengan rentang kurang dari 21
hari atau lebih dari 35 hari dengan interval pendarahan uterus normal kurang dari 3 atau lebih dari 7 hari disebut siklus menstruasi tidak teratur Berek, 2007.
Menurutnya ada enam jenis gangguan menstruasi yang termasuk ke dalam siklus menstruasi tidak teratur yaitu, oligomenorea, polimenorea, menoragia, metroragia,
menometroragia, hipomenorea Berek,2007. Wiknjosastro 2009 membagi gangguan menstruasi dan siklusnya menjadi:
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada menstruasi
a. Hipermenorea atau menoragia
b. Hipomenorea
2. Kelainan siklus
a. Polimenorea
b. Oligomenorea
c. Amenorea
3. Perdarahan di luar haid
a. Metroragia
4. Gangguan menstruasi yang ada hubungannya menstruasi
a. Premenstrual tension ketegangan prahaid
b. Mastodinia
c. Mittelschmerz rasa nyeri pada ovulasi
d. Dismenorea
Universitas Sumatera Utara
Perubahan pada lamanya siklus menstruasi terbagi menjadi polimenorea, oligomenorea, dan amenorea. Polimenorea adalah kelainan siklus menstruasi yang
lebih pendek dari biasa kurang dari 21 hari. Pendarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid yang biasa. Bila siklus memendek namun teratur ada
kemungkinan stadium proliferasi pendek atau stadium sekresi memendek atau kedua stadium memendek. Polimenorea disebabkan oleh gangguan hormonal
yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain ialah kongesti ovarium karena peradangan,endometriosis dan
sebagainya Wiknjosastro, 2009. Oligomenorea adalah dimana siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari.
Biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofisisi-hipotalamus, sindrom polikistik
ovari, stress, dan juga kehilangan berat badan berlebih. Pemanjangan siklus disebabkan karena masa proliferasi yang lebih panjang dari biasa Wiknjosastro,
2009. Amenorea dibagi menjadi:
1. Amenorea Primer
Seorang perempuan belum mengalami menstruasi setelah usia 15 tahun tetapi telah terdapat tanda-tanda seks sekunder atau tidak terjadi menstruasi
sampai 13 tahun tanpa adanya tanda-tanda seks sekunder. yaitu, amenorea primer dan amenorea sekunder Berek, 2007.
2. Amenorea sekunder
Pernah mendapat menstruasi tetapi kemudian sedikitnya 3 bulan berturut- turut Wiknjosastro, 2009 atau 3 siklus menstruasi ataupun lebih dari 6 bulan
tidak mendapatkannya lagi Berek, 2007. Amenorea primer umumnya penyebabnya lebih sulit untuk diketahui,
seperti kelainan kongenital dan kelainan-kelainan genetik. Amenorea sekunder biasanya disebabkan karena kehidupan wanita, pada keadaan patologis seperti
gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor-tumor dan penyakit infeksi, sedangkan pada keadaan fisiologis pada saat menarkhe, hamil, menyusui dan
menopause. Biasanya terjadi pada perempuan dengan underweight atau pada
Universitas Sumatera Utara
aktivitas berat dimana cadangan lemak mempengaruhi untuk memacu pelepasan hormon Wiknjosastro,2009.
2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi