Perubahan penggunaan lahan tanah terbuka

83 83 Tegalan 16825.198 19473.756 20306.418 5000 10000 15000 20000 25000 1996 2001 2006 Tahun L ua s H a Series1 terbuka 13,46 ha dan kebun campuran 11,97 ha. Sehingga pada kurun waktu ini terjadi adanya penambahan luas tegalan sebesar 2648,56 15,74 . Perubahan periode tahun 2001-2006 adalah adanya penambahan lahan tegalan dari kebun campuran dan semak belukar, yang masing-masing luasnya 826,5 ha dan 148,3 ha. Selain itu terjadi pula perubahan lahan tegalan menjadi pemukiman 38,18 ha dan sawah 103,9 ha. Sehingga pada kurun waktu ini terjadi penambahan luas tegalan sebesar 832,7 4,276 . Secara keseluruhan dalam kurun waktu 1996-2006 perubahan luas tegalan terjadi penambahan seluas 3481,22ha 20,69 dengan laju penambahan 1,90 per tahun. Perubahan luas lahan tegalan disajikan pada gambar 21 berikut ini Gambar 21. Perubahan luas lahan tegalan Sub DAS Keduang selama tahun 1996 – 2006

h. Perubahan penggunaan lahan tanah terbuka

Pada kurun waktu tahun 1996 – 2001 terjadi perubahan luas tanah terbuka.. Perubahan tersebut antara lain adanya penambahan luas karena adanya alih fungsi dari perkebunan 19,2 ha, semak belukar 73,9 ha dan tegalan 13,5 ha. 84 84 Tanah Terbuka 14.405 120.877 270.979 50 100 150 200 250 300 1996 2001 2006 Tahun L u a s H a Luas Jadi Secara keseluruhan pad kurun waktu ini terjadi adanya penambahan luas tanah terbuka sebesar 106,5 ha 739,13 . Periode tahun 2001- 2006 terjadi pula penambahan luas tanah terbuka dari hutan sebesar 150,1 ha 124,18 . Secara keseluruhan dalam kurun waktu 1996-2006 perubahan luas tanah terbuka terjadi penambahan seluas 256,6 ha 1781,14 dengan laju penambahan 34,1 per tahun. Perubahan luas tanah terbuka disajikan pada gambar 22 di bawah ini. Gambar 22. Perubahan luas tanah terbuka Sub DAS Keduang selama Tahun 1996 – 2006 3. Analisis Perubahan penggunaan lahan terhadap Aspek Hidrologi a. Analisis Hubungan Variabel dependen X terhadap besarnya limpasan Y Data yang dipakai dalam penelitian untuk analisis statistik analisis korelasi dan analisis regresi adalah variabel bebas: X 1 hutan, X 2 perkebunan, 85 85 X 3 kebun campuran, X 4 pemukiman, X 5 semak belukar, X 6 sawah, X 7 tegalan, X 8 tanah terbuka dan variabel terikat besarnya limpasan Y. Data limpasan dan luas penggunaanpenutupan lahan dari tahun 1996– 2006 dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini. Tabel 10. Data Penelitian: rata-rata limpasan Y dengan Luas penggunaan lahan X limpasan Per kebun pemukim semak tanah mm Hutan kebunan campuran an belukar sawah tegal terbuka Tahun Y X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 1996 1004 678,064 339,754 9061,117 944,879 5193,297 9040,644 16825,198 14,405 1997 508 657,978 335,831 8436,661 973,405 5115,139 9101,238 17324,396 22,043 1998 567 638,486 331,955 7855,240 1002,792 5038,159 9162,239 17838,404 33,732 1999 625 619,573 328,123 7313,888 1033,066 4962,337 9223,648 18367,663 51,619 2000 557 601,219 324,335 6809,844 1064,255 4887,655 9285,469 18912,625 78,991 2001 407 583,409 320,591 6340,537 1096,380 4814,098 9347,705 19473,756 120,877 2002 418 530,032 320,591 6113,521 1135,977 4798,788 9379,387 19637,511 142,056 2003 300 481,538 320,591 5894,633 1176,999 4783,528 9411,176 19802,643 166.948 2004 992 437,480 320,591 5683,582 1219,503 4768,316 9443,074 19969,164 196,200 2005 709 397,454 320,591 5480,088 1263,541 4753,152 9475,079 20137,085 230,578 2006 1724 361,061 320,591 5283,879 1309,170 4738,0367 9507,1929 20306,418 270,979 Sumber : BP2TPDAS-IBB dan Interpretasi Citra Satelit oleh LAPAN Dengan menggunakan paket software SPSS dihasilkan output sebagai berikut : 1. Korelasi Pearson Tabel korelasi antara limpasan dengan luas penggunaan lahan dapat dilihat pada lampiran 4. Dari tabel korelasi tersebut dapat dilihat bahwa korelasi antara limpasan Y dengan variabel hutan, perkebunan, kebun campuran dan semak berkorelasi negatif. Artinya, setiap adanya peningkatan luas lahan tersebut akan menyebabkan penurunan limpasan . Sebaliknya 86 86 pemukiman, Sawah, tegal dan tanah terbuka berkorelasi positif terhadap besarnya limpasan sehingga bila terjadi peningkatan luas penggunaan lahan tersebut akan meningkatkan pula terjadinya limpasan. 2. Koefisien Korelasi Ganda R = 0,889 Harga Koefisien Korelasi Ganda R sebesar 0,784 menunjukkan hubungan yang sangat erat antara variabel independen X dengan variabel dependen Y. Menurut Young 1982 dalam Sulaiman 2004 besarnya korelasi antara 0.70 sd 1,00 menunjukkan adanya tingkat hubungan yang tinggi. 3. Uji F Dari tabel anova hasil uji statistik lampiran 5 dapat dilihat bahwa besarnya nilai signifikansi F 0,031 lebih kecil dari nilai taraf signifikansi α 0,05, dengan demikian Ho ditolak artinya ada hubungan antara variabel penggunaan lahan X dengan variabel limpasan Y. 4 Model Regresi Dari tabel koefisien hasil uji statistik lampiran 5 dapat dilihat bahwa yang berpengaruh terhadap limpasan yaitu : hutan, perkebunan, pemukiman dan tanah terbuka. Dari hasil analisis tersebut menghasilkan model persamaan : Y = -107641,9 +28,933 X 1 + 157,864 X 2 + 37,352 X 4 – 2,623 X 8 Dimana : Y = limpasan mm X 1 = hutan ha X 3 = pemukiman ha 87 87 X 2 = Perkebunan ha X 8 = tanah terbuka ha 5. Uji Determinasi R 2 = 0,789 Nilai Koefisien Determinasi R 2 = 0,789 Hal ini memberi pengertian bahwa besarnya prediksi hubungan variabel dependen tersebut terhadap variabel independen atau dengan kata lain bahwa variabel X secara bersama-sama mempunyai kontribusi dalam menentukan variasi atau dapat menjelaskan besarnya limpasan Y sebesar 78,90 dan yang 21,10 dijelaskan faktor lain di luar variabel penelitian. b. Hubungan Perubahan Penggunaan Penutupan lahan terhadap debit aliran Data debit aliran dan luas penggunaanpenutupan lahan dari tahun 1996– 2006 dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini : Tabel 11. Data Penelitian: rata-rata Debit aliran Y dengan Luas penggunaan lahan X Sumber : BP2TPDAS-IBB dan Interpretasi Citra Satelit oleh LAPAN Dengan menggunakan paket software SPSS dihasilkan output sebagai berikut : Debit Per kebun pemukim semak tanah m 3 detik Hutan kebunan campuran an belukar sawah tegal terbuka Tahun Y X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 1996 8,033 678,064 339,754 9061,117 944,879 5193,297 9040,644 16825,198 14,405 1997 5,815 657,978 335,831 8436,661 973,405 5115,139 9101,238 17324,396 22,043 1998 6,452 638,486 331,955 7855,240 1002,792 5038,159 9162,239 17838,404 33,732 1999 7,117 619,573 328,123 7313,888 1033,066 4962,337 9223,648 18367,663 51,619 2000 6,357 601,219 324,335 6809,844 1064,255 4887,655 9285,469 18912,625 78,991 2001 4,632 583,409 320,591 6340,537 1096,380 4814,098 9347,705 19473,756 120,877 2002 4,771 530,032 320,591 6113,521 1135,977 4798,788 9379,387 19637,511 142,056 2003 3,428 481,538 320,591 5894,633 1176,999 4783,528 9411,176 19802,643 166,948 2004 11,29 437,480 320,591 5683.582 1219,503 4768,316 9443,074 19969,164 196,200 2005 8,066 397,454 320,591 5480,088 1263,541 4753,152 9475,079 20137,085 230,578 2006 19,633 361,061 320,591 5283,879 1309,170 4738,0367 9507,1929 20306,418 270,979 88 88 1. Korelasi Pearson Tabel korelasi antara debit aliran dengan luas penggunaan lahan dapat dilihat pada lampiran 6. Dari tabel korelasi tersebut dapat dilihat bahwa korelasi antara debit aliran Y dengan variabel hutan, perkebunan, kebun campuran dan semak berkorelasi negatif. Artinya, setiap adanya peningkatan luas lahan tersebut akan menyebabkan penurunan debit aliran . Sebaliknya pemukiman, Sawah, tegal dan tanah terbuka berkorelasi positif terhadap besarnya debit aliran sehingga bila terjadi peningkatan luas penggunaan lahan tersebut akan meningkatkan pula terjadinya debit aliran. 2. Koefisien Korelasi Ganda R = 0,902 Harga Koefisien Korelasi Ganda R sebesar 0,902 menunjukkan hubungan yang sangat erat antara variabel independen X dengan variabel dependen Y. Menurut Young 1982 dalam Sulaiman 2004 besarnya korelasi antara 0.70 sd 1,00 menunjukkan adanya tingkat hubungan yang tinggi. 3. Uji F Dari tabel anova hasil uji statistik lampiran 7 dapat dilihat bahwa besarnya nilai signifikansi F 0,022 lebih kecil dari nilai taraf signifikansi α 0,05, dengan demikian Ho ditolak artinya ada hubungan antara variabel penggunaan lahan X dengan variabel debit aliran Y. 89 89 4 Model Regresi Dari tabel koefisien hasil uji statistik lampiran 7 dapat dilihat bahwa penggunaan lahan yang berpengaruh terhadap debit aliran yaitu : hutan, perkebunan, pemukiman dan tanah terbuka. Dari hasil analisis tersebut menghasilkan model persamaan : Y = -1315,585 +0,358 X 1 + 1,783 X 2 + 0,504 X 4 – 0,09824 X 8 Dimana : Y = debit aliran m 3 detik X 1 = hutan ha X 3 = pemukiman ha X 2 = Perkebunan ha X 8 = tanah terbuka ha 5. Uji Determinasi R 2 = 0,814 Nilai Koefisien Determinasi R 2 = 0,814 Hal ini memberi pengertian bahwa besarnya prediksi hubungan variabel dependen tersebut terhadap variabel independen atau dengan kata lain bahwa variabel X secara bersama- sama mempunyai kontribusi dalam menentukan variasi atau dapat menjelaskan besarnya limpasan Y sebesar 81,40 dan yang 18,60 dijelaskan faktor lain di luar variabel penelitian. c. Hubungan Perubahan Penggunaan Penutupan lahan terhadap Erosi Data Besarnya erosi dan luas penggunaanpenutupan lahan dari tahun 1996–2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 90 90 Tabel 12. Data Penelitian: rata-rata tingkat erosi Y dengan Luas penggunaan lahan X erosi Per kebun pemukim semak tanah Tahun tonhath Hutan kebunan campuran an belukar sawah tegal terbuka 1996 5,4 678,064 339,754 9061,117 944,879 5193,297 9040,644 16825,198 14,405 1997 5,3 657,978 335,831 8436,661 973,405 5115,139 9101,238 17324,396 22,043 1998 48,4 638,486 331,955 7855,240 1002,792 5038,159 9162,239 17838,404 33,732 1999 54,9 619,573 328,123 7313,888 1033,066 4962,337 9223,648 18367,663 51,619 2000 48,4 601,219 324,335 6809,844 1064,255 4887,655 9285,469 18912,625 78,991 2001 35,7 583,409 320,591 6340,537 1096,380 4814,098 9347,705 19473,756 120,877 2002 36,7 530,032 320,591 6113,521 1135,977 4798,788 9379,387 19637,511 142,056 2003 13,9 481,538 320,591 5894,633 1176,999 4783,528 9411,176 19802,643 166,948 2004 193,3 437,480 320,591 5683.582 1219,503 4768,316 9443,074 19969,164 196,200 2005 106,7 397,454 320,591 5480,088 1263,541 4753,152 9475,079 20137,085 230,578 2006 282,1 361,061 320,591 5283,879 1309,170 4738,0367 9507,1929 20306,418 270,979 Sumber : BP2TPDAS-IBB dan Interpretasi Citra Satelit oleh LAPAN Dengan menggunakan paket software SPSS dihasilkan output sebagai berikut : 1. Korelasi Pearson Tabel korelasi antara tingkat erosi dengan luas penggunaan lahan dapat dilihat pada lampiran 8 Dari tabel korelasi tersebut dapat dilihat bahwa korelasi antara tingkat erosi Y dengan variabel hutan, perkebunan, kebun campuran dan semak berkorelasi negatif. Artinya, setiap adanya peningkatan luas lahan tersebut akan menyebabkan penurunan erosi . Sebaliknya pemukiman, Sawah, tegal dan tanah terbuka berkorelasi positif terhadap besarnya erosi sehingga bila terjadi peningkatan luas penggunaan lahan tersebut akan meningkatkan pula terjadinya erosi. 91 91 2. Koefisien Korelasi Ganda R = 0,896 Harga Koefisien Korelasi Ganda R sebesar 0,896 menunjukkan hubungan yang sangat erat antara variabel independen X dengan variabel dependen Y. Menurut Young 1982 dalam Sulaiman 2004 besarnya korelasi antara 0.70 sd 1,00 menunjukkan adanya tingkat hubungan yang tinggi. 3. Uji F Dari tabel anova hasil uji statistik lampiran 9 dapat dilihat bahwa besarnya nilai signifikansi F 0,026 lebih kecil dari nilai taraf signifikansi α 0,05, dengan demikian Ho ditolak artinya ada hubungan antara variabel penggunaan lahan X dengan variabel dependen Y. 4 Model Regresi Dari tabel koefisien hasil uji statistik lampiran 9 dapat dilihat bahwa variabel penggunaan laha X yang berpengaruh terhadap tingkat erosi yaitu : hutan, perkebunan, pemukiman dan tanah terbuka. Dari hasil analisis tersebut menghasilkan model persamaan : Y = -18994,681 +5,017 X 1 + 23,588 X 2 + 8,059 X 4 – 2,466 X 8 Dimana : Y = Tingkat erosi tonhath X 1 = hutan ha X 3 = pemukiman ha X 2 = Perkebunan ha X 8 = tanah terbuka ha 92 92 5. Uji Determinasi R 2 = 0,803 Nilai Koefisien Determinasi R 2 = 0,803 Hal ini memberi pengertian bahwa besarnya prediksi hubungan variabel dependen tersebut terhadap variabel independen atau dengan kata lain bahwa variabel X secara bersama- sama mempunyai kontribusi dalam menentukan variasi atau dapat menjelaskan besarnya erosi Y sebesar 80,30 dan yang 19,70 dijelaskan faktor lain di luar variabel penelitian. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9.

d. Hubungan Perubahan Penggunaan Penutupan lahan terhadap Sedimentasi