49
49 lebih banyak untuk dapat menjaga tersediaan jumlah aliran air tanah
sepanjang tahun. Dengan memperlakukan DAS sebagai suatu sistem yang pengembangannya
bertujuan untuk memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan, maka pengembangan DAS akan menciptakan ciri-ciri DAS yang baik sebagai berikut : 1 mampu
memberikan produktivitas lahan yang tinggi, 2 mampu menjamin kelestarian DAS yang diindikasikan oleh produktivitas yang tinggi, erosi sedimentasi yang rendah
dan fungsi DAS sebagai penyimpan air dapat memberikan ”water yield” yang cukup tinggi dan merata sepanjang tahun, 3 mampu menjaga adanya pemerataaan
pendapatan petani equity dan 4 mampu mempertahankan kelenturan DAS terhadap goncangan yang terjadi resilient Paimin, 2005.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang relevan dan dapat dijadikan referensi dalam penelitian ini antara lain :
1. Kajian Teknik Konservasi Tanah dan Air di Sub DAS Sigilang Sumut dan Pasudaan Kalsel Tahun 1999 oleh Tim BTPDAS Surakarta
Hasil : a. Perubahan penutupan lahan yaitu : Kebun pisang bertambah 35 Ha, Kebun
Karet 25 Ha dan terjadinya pengurangan lahan alang-alang dan semak belukar 53 Ha dan tegal sebesar 11 Ha ternyata menyebabkan meningkatnya hasil
50
50 sedimentasi yaitu dari 5618 ton pada tahun 1995 menjadi 8361 ton pada tahun
1998 DAS Pasudaan b. Tidak adanya pengolahan lahan pada tahun 1996 dan 1998 menyebabkan hasil
koefisien limpasan kecil, tetapi adanya penutupan lahan yang sebagian besar berupa semak belukar menghasilkan debit aliran, debit sedimen dan koefisien
limpasan menjadi rendah tetapi lahan tidak produktif. 2. Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Kondisi Hidrologi Sub Das
Dumpul oleh Irfan Budi P dan Sri Hartono 2000, dengan hasil : Perubahan penggunaan lahan dari tegal menjadi tebu 1983 sebesar 30 dari
luas DAS menyebabkan kenaikan sedimentasi sebesar 96 seiring dengan kenaikan curah hujan 10 . Pada tahun 1998 dengan kenaikan curah hujan 95
terjadi kenaikan sedimentasi dari tahun sebelumnya 16,4 tonhath menjadi 71,9 tonhath, juga diduga disebabkan oleh intensifikasi pemanfaatan lahan yang
berlebihan akibat krisis ekonomi. 3. Hasil penelitian secara simulasi di Sub DAS Cilalawi, Ciherang dan Cikao
2003, menghasilkan bahwa adanya hutan akan berpengaruh pada penurunan erosi. Peningkatan luas hutan 5 di Sub DAS Cilalawi dapat menurunkan aliran
permukaan sebesar 8,96 , menurunkan erosi permukaan 81, 32 yaitu dari 393.33 tonha menjadi 73,46 tonha dan menurunkan sedimen 25,78 yaitu dari
14504,30 tonha menjadi 10765,40 tonha. Selanjutnya peningkatan luas hutan 10 , aliran permukaan menurun sebesar 8,96 , erosi permukaan menurun 86,82
yaitu dari 393,33 tonha menjadi 51,84 tonha, sedimen menurun 40,47 .
51
51 Sedangkan untuk Sub DAS Ciherang, peningkatan luas hutan 5 dapat
menurunkan aliran permukaan sebesar 62,75 , menurunkan sedimen sebesar 2,21 . Peningkatan hutan 10 dapat menurunkan erosi permukaan sebesar 75
dan menurunkan sedimen sebesar 4,55 . Di Sub Das Cikao, peningkatan hutan 5 dapat menurunkan erosi permukaan sebesar 76,62 , menurunkan
sedimen 2,69 . Sedangkan peningkatan hutan 10 akan menurunkan erosi permukaan 80,85 dan menurunkan sedimentasi sebesar 5,72 http
:bariklimat.deptan.go.idhasil-penelitian , 2003 .
C. Kerangka berpikir