Daerah aliran Sungai DAS

20 20

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Daerah aliran Sungai DAS

Daerah Aliran Sungai atau sering di singkat DAS cathment, watershed, drainage basin menurut Linsley 1949 dalam Litbang Dephut 1999 adalah daerah yang dialiri oleh sungai atau sistem sungai yang saling berhubungan sedemikian rupa sehingga aliran yang berasal dari daerah tersebut keluar melalui aliran tunggal. Daerah Aliran Sungai DAS merupakan suatu wilayah daratan yang secara topografik dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama. Wilayah daratan tersebut dinamakan Daerah Tangkapan Air DTA atau catchment area yang merupakan suatu ekosistem dengan unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam tanah, air dan vegetasi dan sumber daya manusia sebagai pemanfaat sumberdaya alam Asdak, 2004. Daerah Aliran Sungai DAS biasanya di bagi menjadi daerah hulu, tengah, hilir dan pesisir. Sistem ekologi DAS bagian hulu pada umumnya dipandang sebagai suatu ekosistem pedesaan. Ekosistem DAS hulu terdiri atas empat komponen utama, yaitu desa, sawahladang, sungai dan hutan. Di dalam ekosistem DAS terdapat hubungan timbal-balik antar komponen. Fungsi suatu DAS merupakan fungsi gabungan yang 21 21 dilakukan oleh seluruh faktor komponen yang ada di dalam DAS. Apabila terjadi perubahan pada salah satu komponen maka akan mempengaruhi ekosistem DAS tersebut. Sedangkan perubahan ekosistem juga akan menyebabkan gangguan terhadap bekerjanya fungsi DAS. Gangguan terhadap suatu ekosistem DAS dapat bermacam-macam terutama berasal dari penghuni suatu DAS yaitu manusia. Apabila fungsi dari suatu DAS terganggu, maka sistem hidrologi yang merupakan fungsi utama DAS terganggu, penangkapan curah hujan, resapan dan penyimpanan airnyapun menjadi berkurang, atau sistem penyalurannya menjadi boros. Kejadian tersebut akan menyebabkan melimpahnya air pada musim hujan, dan sebaliknya sangat berkurangnya air pada musim kemarau. Hal ini menyebabkan fluktuasi debit sungai antara musim kemarau dan musim hujan berbeda tajam. Jadi jika fluktuasi debit sungai sangat tajam, berarti fungsi DAS tidak bekerja dengan baik, apabila ini terjadi berarti bahwa kualitas DAS rendah. Suatu DAS merupakan kumpulan dari banyak Sub DAS yang lebih kecil. Bila DAS dipandang sebagai suatu unit hidrologi, maka didalamnya terdapat hubungan antara hujan sebagai masukan dan aliran permukaan, sedimen serta bahan-bahan kimia terlarut sebagai keluarannya. Hasil keluaran tersebut bervariasi dan besarnya tergantung pada tanggapan DAS. Tanggapan DAS merupakan proses-proses yang terjadi di dalam DAS yang dipengaruhi oleh faktor karakteristik fisik DAS, seperti topografi, geologi, geomorfologi, tanah dan juga tata penggunaan lahan serta sistem pengelolaannya. 22 22 Dilihat dari segi curah hujan wilayah DAS dapat dibedakan menjadi 2 dua yaitu wilayah yang berfungsi sebagai wilayah peresapan dan wilayah yang berfungsi sebagai wilayah pengatusan drainase. Berfungsi tidaknya wilayah tersebut sangat terkait dengan penggunaan lahan.

2. Penggunaan Lahan dan Perubahannya