28
tinggi pada pasien perempuan dari pada pasien laki-laki CDC, 2012. Hasil penelitian Hidayah pada tahun 2012 juga menunjukkan bahwa perempuan
merupakan jenis kelamin terbanyak yang menjadi pasien asma rawat inap yaitu sejumlah 60 orang 62,5 sedangkan laki-laki sebanyak 36 orang 37,5
Hidayah, 2014. Berdasarkan penelitian Schatz, et al., terdapat beberapa hal yang
menyebabkan peningkatan kejadian asma bronkial pada perempuan dibandingkan laki-laki, yaitu perbedaan hormon antara laki-laki dan perempuan, kecemasan dan
depresi yang sering menyerang perempuan Schatz, 2003. Penelitian Vrieze, et al., mendapatkan bahwa, selain kadar estrogen yang tinggi, fluktuasi kadar estrogen
yang besar pada saat menstruasi dan pada penggunaan kontrasepsi, terapi sulih hormon paskamenopause juga ikut mempengaruhi keadaan asma bronkial pada
perempuan. Fluktuasi kadar estrogen memicu reaksi inflamasi dan meningkatkan kadar substansi proinflamasi dalam tubuh, sehingga dapat memperburuk asma
bronchial Vrieze, 2007.
4.1.2 Karakteristik Pasien Asma Berdasarkan Usia
Pada penelitian ini pasien asma dikelompokkan menjadi 5 kelompok usia yaitu usia 0-2 tahun neonatus dan bayi, 3-12 tahun anak-anak, 13-18 tahun
remaja, 19-59 tahun dewasa dan 60 tahun keatas geriatrik. Karakteristik pasien asma rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan
berdasarkan usia dapat di lihat pada Tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
29
Tabel 4.2 Karakteristik Pasien Asma Berdasarkan Usia
No Usia
Tahun Jumlah pasien
Persentase
1 0 – 2
1 1,39
2 3 – 12
3 4,17
3 13 – 18
4 5,56
4 19 - 59
51 70,83
5 60
13 18,05
Total 72
100
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat, Usia pasien terbanyak pada penelitian ini yaitu pada usia dewasa antara rentang usia 19-59 tahun yaitu sebanyak 51 orang
70,83 kemudian diikuti usia 60 tahun keatas sebanyak 13 orang 18,05. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Hidayah, 2011 di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta yang menunjukkan usia pasien asma terbanyak adalah pada usia dewasa antara rentang 19 – 65 tahun sebesar 51 Hidayah, 2011.
Menurut Postma, Adanya perubahan hormonal yang terjadi pada masa dewasa memberikan kontribusi terhadap perkembangan asma bronkial Postma, 2007.
Selain hormonal faktor lain yaitu merokok, di negara-negara maju kurang lebih 25 orang dewasa dengan asma adalah perokok Thomson, 2004. penelitian Gillian,
dkk., mendapatkan merokok secara regular meningkatkan terjadinya asma pada dewasa muda Gilliland, dkk., 2006
4.1.3 Karakteristik Pasien Asma Berdasarkan Lama Perawatan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap pola penggunaan obat asma pada pasien asma rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota
Medan yang paling lama di rawat adalah 19 hari dan yang paling cepat dirawat adalah selama 1 hari.
Universitas Sumatera Utara
30
Tabel 4.3 Karakteristik Pasien Asma Berdasarkan Lama Perawatan.
No Lama rawat
Hari Jumlah pasien
Persentase pasien Hari x pasien
1 1
3 4,17
3 2
2 10
13,89 20
3 3
7 9,72
21 4
4 12
16,67 48
5 5
12 16,67
60 6
6 10
13,89 60
7 7
6 8,33
42 8
8 4
5,56 32
9 9
1 1,39
9 10
11 1
1,39 11
11 12
2 2,78
24 12
13 2
2,78 26
13 15
1 1,39
15 14
19 1
1,39 19
Total 72
100 390
Rata-rata lama perawatan
5,417
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, lama perawatan pada pasien asma rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan periode
Juli 2014 – Juni 2015 paling banyak adalah 4 dan 5 hari 16,67 diikuti dengan lama perawatan 2 dan 6 hari 13,89 kemudian lama perawatan 3 hari 9,72.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh karminingtyas di RSUP DR Sardjito Yogyakarta tahun 2005 dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa lama
rawat sebagian besar pasien adalah 1 – 5 hari dengan persentase mencapai 91,04. Satibi, 2010. Menurut penelitian Sipayung 2005 berdasarkan uji statistik terdapat
perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan tingkat keparahan, lama rawatan rata-rata pada penderita asma bronkhial berat lebih lama jika dibandingkan
dengan penderita asma bronkial ringan Sipayung, 2005. Lama rawatan pada pasien
Universitas Sumatera Utara
31
asma bronkhial tergantung pada tingkat keparahan, kondisi fisik pasien, komplikasi dan tindakan pengobatan yang dilakukan Soejadi, 1996. Selain itu juga terdapat
perbedaan bermakna secara statistik bahwa pada pasien asma yang merokok lebih lama dirawat dibanding pasien yang tidak merokok Rai, 2009.
Pada penelitian ini peneliti tidak bisa menyatakan ada tidaknya hubungan lama rawat dengan faktor-faktor yang disebutkan di atas karena data tentang tingkat
keparahan pasien dan riwayat merokok tidak semua tertera pada setiap rekam medis pasien yang menjadi sampel penelitian.
4.2 Persentase Penggunaan Obat Asma Berdasarkan Karakteristik 4.2.1 Jenis Kelamin