44 banyak mengandung uap air berhembus sehingga terjadi musim hujan. Keadaan
ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan Oktober-November.
Menurut catatan Stasiun Klimatologi Sampali, pada tahun 2014 terdapat rata-rata 15 hari hujan dengan volume curah hujan sebanyak rata-rata 170 mm.
Curah hujan terbesar terjadi bulan Mei yaitu 427 mm dengan hari hujan sebanyak 23 hari. Sedangkan curah hujan paling kecil terjadi pada bulan Februari sebesar
24 mm dengan hari hujan 14 hari.
4.2 Gambaran Perekonomian Kabupaten Deli Serdang
Seiring adanya berbagai kebijakan moneter dan fiskal yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat dan berbagai kebijakan pembangunan daerah yang cukup
terkendali, membawa dampak yang positif bagi perkembangan perekonomian daerah Kabupaten Deli Serdang. Meskipun perekonomian ekonomi Kabupaten Deli
Serdang mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya, namun sampai dengan tahun 2014 kondisi perekonomian daerah Kabupaten Deli
Serdang relatif stabil dengan kondisi fluktatif di beberapa tahun terakhir.
Tabel 4.2 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten
Deli Serdang dan PDB Sumatera Utara persen Tahun 2011 sd 2013
.
Sumber : BPS PDRB Deli Serdang 2015
Tahun Deli Serdang
Sumatera Utara
2011 5,15
6,66 2012
4,99 6,45
2013 9,22
6,08
Universitas Sumatera Utara
45
Gambar 4.2 Grafik Laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Deli Serdang dan PDB SUMUT persen Tahun 2011-2014
Sumber : BPS PDRB Deli Serdang 2015 Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Deli Serdang mengalami perubahan pola pertumbuhan yang berbeda dengan Sumatera Utara yaitu mengalami perlambatan
pertumbuhan sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 dan meningkat di tahun 2013. Meskipun mengalami perlambatan pertumbuhan, posisi pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Deli Serdang berada diatas pertumbuhan Sumatera Utara yaitu 7,67 persen.
4.3 Perindustrian Kabupaten Deli Serdang
Sektor ini mencakup kegiatan untuk mengubah atau mengolah suatu barang organik dan anorganik menjadi barang baru yang mempunyai nilai yang
lebih tinggi, sedang pengolahannya dapat dilakukan dengan tangan atau mesin. Kegiatan sektor industri amat beragam dilihat dari komoditi yang dihasilkan
dengan cara pengolahannya, sehingga pengelompokkan kegiatan industri antar provinsi yang telah dilakukan oleh BPS didasarkan pada proses pembuatan dan
banyaknya tenaga kerja yang terlibat. Di sini dibedakan empat kelompok idustri yang meliputi industri besar, sedang, kecil, dan industri rumah tangga. Industri
2 4
6 8
10
2011 2012
2013 Deli Serdang
SUMUT
Universitas Sumatera Utara
46 besar adalah perusahaan yang menggunakan tenaga kerja lebih atau sama dengan
100 orang, industri sedang antara 20 sampai dengan 99 orang, industri kecil antara 5 sampai dengan 19 orang, dan industri rumah tangga lebih kecil atau sama
dengan 4 orang. Pengelompokkan lain dari kegiatan industri dibuat berdasarkan jenis
komoditi utama yang dihasilkan oleh masing-masing perusahaan. Di sini secara garis besarnya kegiatan industri dikelompokkan menjadi:
1. Industri makanan, minuman, dan tembakau. 2. industri kayu dan barang dari kayu termasuk alat-alat rumah tangga.
3. Industri kertas dan barang-barang dari kertas. 4. Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia, minyak bumi, batu bara,
karet dan plastik 5. Industri barang galian bukan logam kecuali minyak bumi dan batu bata.
6. Industri logam. 7. Industri barang dari logam, mesin dan peralatannya.
8. Industri pengolahan lainnya. Gambar 4.2 Banyaknya Industri Besar Dan Sedang Tahun 2011-2013
Sumber : BPS Deli Serdang 2015
340 345
350 355
2011 2012
2013
349 351
345
perusahaan
Universitas Sumatera Utara
47 Dari gambar diatas terlihat bahwa jumlah industri besar dan sedang dalam
tiga tahun terakhir. Pada tahun 2012 merupakan jumlah industri terbanyak dibanding tahun 2011 dan 2013, dapat dipastikan karena dinilai pada tahun 2012
adalah puncak dari munculnya industri besar dan sedang di Kabupaten Deli Serdang karena sektor industri pengolahan Kabupaten Deli Serdang tidak terlepas
dari sumbangan sub sektor industri pupuk, kimia dan barang dari karet dan sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau yang di dapat dari Dana Alokasi
Khusus Daerah. Namun pada tahun 2013 beberapa tenaga kerja yang berada pada
industri besar dan sedang memilih untuk menciptakan industri kecil dan industri rumah tangga, sehingga menurut jumlah pekerja yang berada dalam industri besar
dan sedang mengalami perubahan karena pengelompokan golongan industri besar dan sedang dilihat berdasarkan dari jumlah tenaga kerja yang ada.
Gambar 4.3 Persebaran Industri Besar dan Sedang Di Kabupaten Deli Serdang
Sumber : Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang diolah
Universitas Sumatera Utara
48 Keterangan:
Industri Besar Industri Sedang
Dari gambar diatas terlihat bahwa secara geografis terjadi konsentrasi industri di Kecamatan Tanjung Morawa dan sekitarnya. Fenomena inilah yang
mempertegas bahwa di Kabupaten Deli Serdang terjadi aglomerasi industri. aglomerasi ini terbentuk bukan atas rancangan pemerintah baik pemerintah pusat
maupun daerah melainkan perusahaan industri manufaktur tersebut yang ingin mencari potensi laba yang besar. Hal ini juga dikarenakan adanya pembatasan
terkait izin pendirian perusahaan industri pengolahan oleh pemerintah di Sumatera Utara sehingga banyak perusahaan besar dan menengah mendirikan industri
pengolahan mereka di Kabupaten Deli Serdang melalui perizinan oleh pemerintah daerah karena dianggap masih dekat dengan pusat kota atau pangsa pasar yang
besar. Adapun kecamatan dengan industri yang banyak dan terkonsentrasi ialah Kecamatan Tanjung Morawa sebanyak 104 perusahaan industri, Kecamatan
Sunggal sebanyak 131 perusahaan industri, Kecamatan Percut Sei Tuan sebanyak 31 perusahaan industri, dan Kecamatan Patumbak sebanyak 25 perusahaan
industri, kecamatan lainnya hanya terdapat kurang lebih 10 perusahaan industri dan bahkan ada beberapa kecamatan yang tidak terdapat industri pengolahannya.
4.4 Tenaga Kerja Kabupaten Deli Serdang