commit to user 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Skizofrenia merupakan masalah kesehatan dunia yang menuntut perawatan dan biaya sangat besar walaupun hanya mempengaruhi kurang
dari satu persen dari populasi dunia. Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan psikopatologi yang melibatkan banyak aspek, seperti
kognitif, emosi, persepsi, dan aspek perilaku lainnya Sadock dan Sadock, 2005; Sinaga, 2007. Secara klinis, skizofrenia dikarakteristikkan dengan
adanya gejala positif, negatif, dan gejala terdisorganisasi. Gejala positif umumnya meliputi manifestasi yang lebih aktif dari perilaku abnormal,
seperti delusi, halusinasi, kekacauan proses berpikir, waham curiga, agitasi, dan permusuhan. Sedangkan gejala negatif cenderung mengarah
kepada adanya defisit dalam perilaku abnormal, misalnya dalam hal pembicaraan dan motivasi Durand dan Barlow, 2007; Sinaga, 2007.
Onset terjadinya gejala-gejala tersebut bervariasi pada masing- masing pasien dan dari waktu ke waktu, tetapi efek dari penyakit selalu
parah dan biasanya berlangsung lama atau kronis Sadock dan Sadock, 2005. Pada 29 – 70 kasus, dapat mengalami kekambuhan atau
eksaserbasi akut lagi. Peningkatan terjadinya kekambuhan kemungkinan dipengaruhi oleh faktor psikopatologi, psikososial, dan pengobatan yang
diberikan Bankole et al., 2008.
commit to user 2
Pada umumnya pasien dengan skizofrenia akan mengalami penurunan fungsi kognitif. Sebagai konsekuensinya, mereka akan
mengalami ganggguan fungsi sosial dalam kehidupan sehari-hari mereka. Gangguan ini akan mempengaruhi kehidupan penderita maupun anggota
keluarganya karena menjadi beban bagi keluarga Durand dan Barlow, 2007.
Tujuan utama pengobatan skizofrenia pada masa lalu lebih dititikberatkan pada penurunan gejala psikologi dan gejala positif
dibandingkan dengan penyembuhan gangguan fungsi sosial pasien Deveci et al.,2008 ; Tomida et al., 2010. Sebagian besar penggobatan ini
seringkali menimbukan beberapa kesulitan maupun gejala sisa pada pasien seperti adanya gejala negatif, gangguan kognitif, gangguan kemampuan
hidup harian, dan fungsi sosial okupasional Narvaez et al., 2008. Pada saat ini, sebagai hasil dari dorongan adanya kebutuhan
pasien, konsep kualitas hidup quality of life telah dimasukkan ke dalam penatalaksanaan berbagai penyakit somatis terutama penyakit kronis
Dobre et al., 2007. Tujuan utama pengobatan skizofrenia pada saat ini telah diubah dari upaya penurunan gejala menjadi perbaikan kepuasan
pasien dalam melakukan aktivitas sosial. Oleh karena itu, evaluasi pengobatan penyakit dengan menggunakan kualitas hidup sebagai
indikatornya mulai dicoba untuk dilakukan diberbagai klinik, termasuk klinik psikiatri yang menangani pengobatan dan rehabilitasi untuk
skizofrenia Tomida et al., 2010.
commit to user 3
Kualitas hidup dianggap sebagai tujuan akhir yang penting dari sebuah pengobatan skizofrenia. Namun demikian, yang menentukan tinggi
rendahnya kualitas hidup hingga saat ini masih belum dapat diketahui secara pasti. Peningkatan kualitas hidup pada pasien skizofrenia diduga
berhubungan dengan penurunan gejala seperti depresi, kognitif dan kapasitas fungsional yang lebih baik Eack dan Newhill, 2007; Narvaez et
al., 2008. Pengukuran kualitas hidup dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan suatu program penatalaksanaan, monitoring kemajuan klinis dan hasil pengobatan yang nantinya diharapkan dapat mengurangi tingkat
ketergantungan atau beban bagi pasien, keluarga, dan lingkungan sekitar. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti mengadakan
suatu penelitian untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup antara pasien skizofrenia gejala positif dan gejala negatif menonjol dan untuk
mengetahui perbedaan proporsi pasien skizofrenia dengan gejala positif dan negatif menonjol yang memiliki kualitas hidup yang baik dan tidak
baik.
B. Rumusan Masalah