19
pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, AMDAL, dan pengendalian pencemaran laut. Tingkat penaatan perusahaan dikategorikan tepat, apabila
memenuhi atau menaati seluruh persyaratan dan ketentuan yang diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika perusahaan memenuhi atau
menaati seluruh persyaratan dan ketentuan tersebut, maka akan memperoleh peringkat tertinggi, tetapi jika tidak maka merah atau hitam tergantung pada aspek
ketidaktaatannya.
2.1.2 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan adalah suatu proses studi formal yang dipergunakan untuk memperkirakan dampak terhadap lingkungan oleh
adanya atau oleh rencana kegiatan proyek yang bertujuan memastikan adanya masalah dampak lingkungan yang perlu dianalisis pada tahap awal perencanaan dan
perancangan proyek sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat keputusan.
Sedangkan menurut PP No. 27 Tahun 1999,pengertian Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha danatau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan kegiatan.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan mempunyai fungsi adalah sebagai berikut:
1. AMDAL berfungsi untuk menunjukkan tempat pembangunan yang layak pada suatu wilayah beserta pengaruhnya
20
2. AMDAL berfungsi sebagai masukan dengan pertimbangan yang lebih luas bagi perencanaan dan pengambilan keputusan pembangunan sejak
awal, dan 3. AMDAL berfungsi sebagai arahan atau pedoman bagi pelaksanaan
rencana kegiatan pembangunan termasuk rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan.
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat
ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada manfaat dari
dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak layak
lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.
2.1.3 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility CSR adalah tanggung jawab sosial perusahaan. CSR memiliki arti perusahaan mempunyai tanggung jawab terhadap
kegiatannya yang mempengaruhi manusia, komunitas, dan lingkungan dimana manusia dan komunitas tersebut berada. Perusahaan tidak hanya bertanggung jawab
terhadap pemegang saham pemilik, tetapi juga kepada semua pihak konsumen, pegawai, kreditur, yang memiliki kontribusi penting bagi keberhasilan perusahaan.
Sedangkan menurut Sudaryanto, 2011 CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam perkermbangan ekonomi yang
21
berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial,
dan lingkungan. Tanggung jawab sosial perusahaan dibagi dalam tiga level area
Cahyonowati dalam Januarti dan Apriyanti, 2006
yaitu : 1. Basic Responsibility merupakan tanggung jawab yang muncul karena
keberadaan perusahaan tersebut, misalnya kewajiban membayar pajak, mematuhi hukum, memenuhi standar pekerjaan dan memuaskan pemegang
saham. 2. Organisational Responsibility merupakan tanggung jawab perusahaan
untuk memenuhi perubahan kebutuhan stakeholder seperti : pekerja, konsumen, pemegang saham dan masyarakat sekitar.
3. Social Responsibility menjelaskan tahapan ketika interaksi antara bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat yang demikian kuat sehingga perusahaan
dapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan.
2.1.4 Teori Stakeholder Stakeholder Theory