10
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini begitu banyak pencemaran lingkungan yang terjadi di Indonesia seperti pencemaran air, udara, tanah bahkan bahan kimia yang dapat membahayakan tubuh,
hal ini disebabkan oleh perusahaan-perusahan yang bergerak dibidangnya tidak peduli atau dengan sengaja melakukan pencemaran lingkungan yang membuat
dampak negatif bagi masyarakat sekitarnya. Sebagai contohnya perusahaan yang telah melakukan pencemaran lingkungan
seperti pertambangan batubara, khususnya di Kota Samarinda. Kota Samarinda, menjadi titik klimaks yang berdampak kerusakan terhadap lingkungan yang parah
baik berupa pencemaran udara, air dan tanah, banjir lumpur. Selain itu, pencemaran sungai juga terjadi di Cianjur sebagai akibat dari limbah PT IKPP yakni pabrik kertas
yang semakin membahayakan namun pemerintah kabupaten belum memiliki langkah konkrit untuk mengatasi pencemaran sungai cianjur tersebut. beritasatu.com diakses
20 Nov 2014 Prinsip ekonomi kapitalis yang saat ini banyak digunakan oleh perusahaan-
perusahaan menambah daftar pencemaran lingkungan dikarenakan perusahaan akan melakukan berbagai usaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya namun
tanpa memperhitungkan prinsip-prinsip maksimasi laba itu sendiri. Prinsip-prinsip yang di langgar itu ialah kaidah biaya ekonomi, ataupun biaya akuntansi. Implikasi
dari hal tersebut ialah terbengkalainya pengelolaan lingkungan dan rendahnya tingkat
11
kinerja lingkungan serta rendahnya minat perusahaan terhadap konservasi lingkungan.
Permasalahan lingkungan juga semakin menjadi perhatian yang serius, baik oleh konsumen, investor maupun pemerintah. Investor asing memiliki kecenderungan
mempersoalkan masalah pengadaan bahan baku dan proses produksi agar terhindar dari munculnya permasalahan lingkungan, seperti : kerusakan tanah, rusaknya
ekosistem, polusi air, polusi udara dan polusi suara. Senada denga para investor, pemerintah mulai memikirkan kebijakan ekonomi makronya terkait dengan
pengelolaan lingkungan dan konservasi alam Ja’far dan Arifah, 2006. Sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, sebaiknya dilakukan terlebih
dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik dampak sekarang maupun dimasa yang akan datang, hal tersebut biasa disebut Analisis Dampak
Lingkungan Hidup AMDAL. Pengertian Analisis Dampak Lingkungan Hidup AMDAL menurut PP No. 27 Tahun 1999 Pasal 1 adalah telaah secara cermat dan
mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan hidup adalah teknik untuk menganalisis apakah
proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak dan jika ya, maka diberikan jalan alternatif pencegahannya.
Kerugian yang ditimbulkan oleh perusahaan seharusnya menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk peduli dan teliti melihat keadaan suatu perusahaan, karena
12
perusahaan di anggap sebagai suatu lembaga atau wadah yang dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat dengan motif keuntungan.
Untuk itu pemerintah mengeluarkan UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 5 menyatakan : 1 setiap orang mempunyai hak
yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, 2 setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan
lingkungan hidup, 3 setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. UU RI No. 23 tahun 1997 mengenai Pengelolaan Lingkungan Hidup berlaku bagi semua Warga Negara Republik Indonesia, namun sampai saat ini pelaksanaanya
masih jauh dari harapan. Akuntansi sebagai alat pertanggungjawaban memiliki fungsi sebagai
pengendali terhadap aktivitas setiap unit usaha. Di dalam bidang Akuntansi, akuntan menjadi pihak yang berperan penting karena adanya akses bagi mereka untuk masuk
ke dalam informasi sebuah perusahaan. Penilaian serta perhitungan yang dilakukan oleh akuntan akan mempermudah manajer dalam pengambilan keputusan terkait
kebijakan pengelolaan serta pelestarian lingkungan. Tanggung jawab managemen tidak terbatas pada pengelolaan dana dalam perusahaan, tetapi juga meliputi dampak
yang ditimbulkan oleh perusahaan terhadap lingkungan sosialnya. Bentuk pertanggungjawaban akuntansi ini tentu saja harus diwujudkan dalam bentuk laporan
keuangan dengan menyajikan dan mengungkapkan setiap materi akuntansi informasi yang dibutuhkan,
13
Setiap perusahaan akan berbeda cara perhitungan, terutama perusahaan manufaktur yang memproduksi dari barang mentah sehingga menjadi barang jadi,
Setiap perusahaan memiliki strategi yang berbeda untuk tetap mempertahankan eksistensinya, tetapi tidak sedikit perusahaan yang lebih memilih untuk tidak
memperlihatkan strateginya agar terhindar dari tekanan lingkungan dan ancaman persaingan. Alasan-alasan lain untuk menjaga agar rencana strategi tetap dirahasiakan
karena alasan keamanan dan juga untuk menghindari pertentangan ke dalam atau keputusan akhir.
Environmental performance atau kinerja perusahaan merupakan kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik atau bersih. Hal ini sangat
penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pelaporan lingkungan
environmental disclosure oleh perusahaan telah mengalami peningkatan yang signifikan.
Environmental performancedapat memberikan pengaruhataupun risikoterhadap peningkatanpada perusahaan. Oleh karena itu, Environmental performanceyang
burukjuga memberikan dampak yang negatif terhadap environmental disclosure dan economic performance. Perusahaandengankinerja lingkunganyang burukharusbisa
memperbaikikekurangan tersebut agarpengaruh tersebut tidak membuat nama perusahaan menjadi buruk.
14
Secara umum penelitian mengenai environmental disclosure difokuskan pada hubungan antara kinerja lingkungan dengan environmental disclosure. Beberapa hasil
mengenai topik ini diantaranya, menurut penelitian Anggraini, 2008 tentang environmental disclosure, environmental performance dan return saham yang
mewakili economic performance. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa environmental performance tidak berpengaruh signifikan terhadap environmental
disclosure, tetapi berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan environmental disclosure mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap return
saham.Sedangkan menurut penelitianSuratno, Darsono, dan Mutmainah, 2006 tentang pengaruh environmental performance terhadap environmental disclosure dan
economic performance. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa environmental performance berpengaruh positif signifikan terhadap environmental disclosure dan
economic performance. Dan menurut penelitian Frazier, 1980, menemukan tidak adanya hubungan yang signifikan dalam pengujian hubungan antara environmental
disclosure dengan environmental performance. Berdasarkan hasil penelitian yang masih beragam ini maka penelitian ini di
lakukan untuk menguji kembali faktor-faktor yang telah digunakan dalam penelitian sebelumnya akan menunjukkan hasil yang konsisten atau tidak. Berdasarkan latar
belakang diatas maka judul penelitian ini ialah “Pengaruh Environmental Performance Terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance”
15
1.2 Rumusan Masalah