BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan desain penelitian cross sectional potong lintang.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Medan. Penelitian dilaksanakan selama bulan Maret-November 2014, sedangkan pengambilan dan pengumpulan
data dilakukan selama bulan Juni-November 2014.
4.3. Populasi Sampel 4.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa siswi SMP Negeri 1 Medan kelas IX, yang nantinya keseluruhan jumlahnya akan dijadikan sebagai
sampel penelitian.
4.3.2. Sampel
Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan cara total sampling
, dimana seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah :
Kriteria Inklusi Siswa-siswi SMP Negeri 1 Medan kelas IX.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria Eksklusi Siswa-siswi yang tidak bersedia menjadi sampel penelitian.
4.4. Metode Pengumpulan Data 4.41. Data Primer
Pengumpulan data dimulai dengan membawa surat pengantar dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ke SMP Negeri 1 Medan, Kepala SMP
Negeri 1 medan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pemeriksaanlangsung dan wawacara dengan metode pengisian Form Status
Penelitian untuk data oleh responden.
4.4.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah jumlah populasi siswa siswi SMP Negeri 1 Medan yang didapatkan peneliti melalui bagian Hubungan Masyarakat SMP Negeri 1
Medan.
4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Semua data yang telah dikumpulkan, dicatat, dikelompokkan kemudian diolah dengan menggunakan komputer program SPSS statistical product and
service solution versi 17.0. untuk statistik yang sesuai dengan tujuan penelitian
yaitu faktor faktor yang pengaruhi terjadi kelainan refraksi pada siswa siswi SMP Negeri 1 Medan tahun 2014.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 1 Medan yang terletak di jalan Bunga Asoka No. 6, Medan, Sumatera Utara.
Sekolah Menengah Pertama ini merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama terfavorit di Medan dengan peringkat akreditasi A yang ditetapkan pada tanggal 1
Februari 2011. Sekolah Menengah Pertama ini memiliki 32 kelas, terdiri dari 11 kelas VII, 12 kelas VII dan 9 kelas IX. Selain itu, Sekolah Menengah Pertama ini
juga memiliki berbagai fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar, diantaranya laboratorium fisika, laboratorium komputer, laboratorium bahasa,
laboratorium IPA, laboratorium multimedia, ruang UKS, koperasi, dll.
5.1.2 Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswai SMPN 1 Medan kelas IX yang berjumlah 231 orang. Data diperoleh dengan cara mengumpulkan data primer dan data
sekunder. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data demografi dan hasil pemeriksaan tajam penglihatan yang diperoleh langsung dari
subjek penelitian. Data sekunder yang digunakan adalah jumlah populasi siswa- siswi SMPN 1 Medan yang didapatkan peneliti melalui bagian Hubungan
Masyarakat SMPN 1 Medan . Penelitian dilakukan mulai dari tanggal 27 September 2014 sampai 14 Oktober 2014.
5.1.2.1 Distribusi Subjek Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi data penelitian berdasarkan jenis kelamin siswai SMPN 1 Medan kelas IX dapat dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Distribusi Siswai SMPN 1 Medan Kelas IX berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase
Laki-laki 107
46,3 Perempuan
124 53,7
Jumlah 231
100.0
Berdasarkan tabel 5.1., dari 242 subjek penelitian, didapatkan 113 anak laki- laki 46,7 dan 129 anak perempuan 53,3.
5.1.2.2 Distribusi Subjek Penelitian berdasarkan Riwayat Kelainan Refraksi Dan Jenis Kelamin.
Distribusi data penelitian berdasarkan riwayat kelainan refraksi dan jenis kelamin siswai SMPN 1 Medan kelas IX dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden berdasarkan Riwayat Kelainan Refraksi dan Jenis Kelamin
No Jenis
kelamin Jumlah
Normal Kelainan Refraksi
n n
n
1 Laki-laki
56 52,3
51 47,7
107 100
2 Perempuan
42 33,9
82 66,1
124 100
Jumlah 98
42,4 133
57,6 231
100
Berdasarkan tabel 5.2., dapat diketahui bahwa subjek yang tidak mengalami kelainan refraksi adalah 98 orang yang terdiri dari 56 laki-laki dan 42
perempuan. Jumlah subjek yang mengalami kelainan refraksi adalah sebanyak 133 orang, terdiri dari 51 laki-laki dan 82 perempuan.
5.1.2.3 Distribusi Subyek Penelitian berdasarkan Lama Membaca Buku
Distribusi data penelitian berdasarkan lama membaca buku siswai SMPN 1 Medan kelas IX dapat dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Distribusi Subyek Penelitian berdasarkan Lama Membaca Buku No
Kelompok n
Mean JamHari
1 Normal
98 2,697
2 Kelainan Refraksi
133 3,141
Jumlah 231
Berdasarkan tabel 5.3., dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang tidak memiliki kelainan refraksi normal mempunyai kebiasaan lama membaca buku
rata-rata 2,697 jamhari sedangkan subjek yang memiliki kelainan refraksi adalah rata-rata 3,141 jamhari.
5.1.2.4 Distribusi Subyek Penelitian berdasarkan Lama Menggunakan Alat Eletronik
Distribusi data penelitian berdasarkan lama menggunakan alat eletronik siswai SMPN 1 Medan kelas IX dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.4. Distribusi Subjek Penelitian berdasarkan Lama Menggunakan Alat Eletronik
No Kelompok
n Mean JamHari
1 Normal
98 5,905
2 Kelainan Refraksi
133 6,580
Jumlah 231
Berdasarkan tabel 5.4., dapat diketahui bahwa lamanya penggunaan alat elektronik pada subjek yang tidak memiliki kelainan refraksi normal adalah
5,905 jamhari, sedangkan pada subjek yang memiliki kelainan refraksi adalah 6,580 jamhari.
5.1.2.5 Distribusi Subjek Penelitian berdasarkan Lama Menonton Televisi
Distribusi data penelitian berdasarkan lama menonton televisi siswai SMPN 1 Medan kelas IX dapat dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Distribusi Subjek Penelitian berdasarkan Lama Menonton Televisi
No Kelompok
n Mean JamHari
1 Normal
98 3,401
2 Kelainan Refraksi
133 3,144
Jumlah 231
Berdasarkan tabel 5.5., dapat diketahui bahwa lamanya penggunaan alat elektronik pada subjek yang tidak memiliki kelainan refraksi normal adalah
3,401 jamhari, sedangkan pada subjek yang memiliki kelainan refraksi adalah 3,144 jamhari.
5.1.2.6 Distribusi Subjek Penelitian berdasarkan Lama Menggunakan Komputer
Distribusi data penelitian berdasarkan lama menggunakan komputer siswai SMPN 1 Medan kelas IX dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.6. Distribusi Subjek Penelitian berdasarkan Lama Menggunakan Komputer
No Kelompok
n Mean JamHari
1 Normal
98 1,555
2 Kelainan Refraksi
133 1,684
Jumlah 231
Berdasarkan tabel 5.6., dapat diketahui bahwa lamanya penggunaan alat elektronik pada subjek yang tidak memiliki kelainan refraksi normal adalah
1,555 jamhari, sedangkan pada subjek yang memiliki kelainan refraksi adalah 1,684 jamhari.
5.2. Pembahasan
Pada tabel 5.1., terlihat bahwa frekuensi subyek kebanyakan adalah yang berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 124 orang 53,7 dan subyek yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 107 orang 46,3.
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 5.2., terlihat bahwa riwayat kelainan refraksi terbanyak dialami oleh subyek berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 82 orang 66,1 dari
seluruh subyek penelitian, sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 51 orang 47,7 dari seluruh subyek penelitian. Hasil penelitian ini memiliki
kesamaan dengan penelitian yang dilakukan Rosman M. 2009 dan Fachrian 2009. Menurut penelitian Rosman M 2009, kelainan refraksi lebih sering
terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki 61,1 berbanding 49,3. Sedangkan hasil penelitian Fachrian 2009 menunjukkan bahwa
jumlah responden perempuan 53,2 lebih banyak dari laki-laki 46,8.
Pada tabel 5.3., dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang tidak memiliki kelainan refraksi normal mempunyai kebiasaan lama membaca buku
rata-rata 2,697 jamhari sedangkan subjek yang memiliki kelainan refraksi adalah rata-rata 3,141 jamhari. Menurut penelitian Fachrian 2009 hasil menunjukkan
responden membaca buku lebih dari 2 jam sehari. Pada tabel 5.4., dapat diketahui bahwa lamanya penggunaan alat
elektronik pada subjek yang tidak memiliki kelainan refraksi normal adalah 5,905 jamhari, sedangkan pada subjek yang memiliki kelainan refraksi adalah
6,580 jamhari. Menurut penelitian Fachrian 2009 hasil menunjukkan responden bermain alat eletronik lebih dari 2 jam sehari.
Pada tabel 5.5., dapat diketahui bahwa lamanya penggunaan alat elektronik pada subjek yang tidak memiliki kelainan refraksi normal adalah
3,401 jamhari, sedangkan pada subjek yang memiliki kelainan refraksi adalah 3,144 jamhari. Hasil penelitian Kumar 2014 responden yang mengalami
kelainan refraksi menonton televise lebih dari 3 jam sehari. Hasil penelitian Rathod 2011 responden yang mengalami kelainan refraksi menonton 1 sampai 2
jam sehari banding sama responden yang tidak mengalami kelain refraksi menonton
≤ 1 jam sehari. Pada tabel 5.6., dapat diketahui bahwa lamanya penggunaan alat
elektronik pada subjek yang tidak memiliki kelainan refraksi normal adalah
Universitas Sumatera Utara
1,555 jamhari, sedangkan pada subjek yang memiliki kelainan refraksi adalah 1,684 jamhari. Menurut penelitian Fachrian 2009 hasil menunjukkan responden
menggunakan komputer lebih dari 8 jam sehari. Hasil penelitian Kumar 2014 responden yang mengalami kelainan refraksi menggunakan komputer lebih dari 3
jam sehari.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan