Tahap-tahap Menulis Kompetensi Menulis Karangan

25 Dalam karangan memiliki beberapa asas mengarang, menurut The Liang Gie 2002: 21 adalah: 1 Kejelasan: suatu karangan harus memaparkan ide sarana nyata sehingga tidak disalahtafsirkan. 2 Keringkasan: karangan tidak berlebih-lebihan kata, tidak mengulang butir ide yang dikemukakan, dan tidak berputar-putar menyampaikan gagasan. 3 Ketepatan: karangan dapat menyampaikan butir-butir ide kepada pembaca dengan kecocokan sepenuhnya seperti yang dimaksud penulis dan tepat dalam tatanan antara kebahasaan, ejaan, tanda baca, dan kelaziman penggunaan bahasa tulis. 4 Kesatupaduan: segala sesuatu yang disajikan dalam karangan harus berkisar pada satu gagasan pokok atau utama karangan dimana setiap alinea hanya memuat satu butir informasi pokok yang didukung dengan penjelasan- penjelasan yang bertalian dan bersifat padu. 5 Pentautan: karangan harus saling terkait antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain baik dalam alinea maupun antara alinea yang satu dengan yang lain. Sehingga tercipta aliran yang terus menerus dalam menyampaikan gagasan sejak awal sampai akhir karangan. Penghargaan: butir-butir ide yang penting diungkapkan dengan penekanan atau penonjolan tertentu sehingga mengesan kuat dalam pikiran pembaca.

d. Tahap-tahap Menulis

Di dalam pembelajaran menulis, perlu dijelaskan kepada siswa mengenai tahapan-tahapan menulis sehingga siswa memiliki konsep yang jelas mengenai alur penulisan. Di samping itu, model tulisan juga perlu ditentukan terlebih dahulu. Dengan demikian, siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang tugas menulis yang akan dikerjakannya. Kegiatan menulis yang sering didapati merupakan kegiatan yang penuh dengan kegiatan mulai dan berhenti , ditandai dengan istirahat yang lama untuk refleksi atau kebutuhan untuk membangkitkan konsentrasi. Kegiatan 26 menulis juga membutuhkan banyak kerja ulang untuk perbaikan sebelum si penulis merasa puas dengan hasil yang diinginkan. Harris, 1993: 45. Langkah-langkah proses menulis menurut Harris 1993: 83 adalah sebagai berikut: 1 Menyusun strategirencana a Membuat daftar pertanyaan. b Curah pendapat. c Mengatasiriset, termasuk di dalamnya membaca dan membuat catatan. d Membuat diagram. e Perencanaan pembuatan skema dan lembar kerja. f Penentuan tipe teks, tujuan, dan keterbacaan. 2 Membuat dan mengembangkan teks a Menyusun draf dengan teknik cut and paste untuk perbaikan teks. b Menangkap tanggapan atau respon dari pembaca guru, dan teman kelompok. c Penentuan ulang atau revisi tipe teks, tujuan, dan keterbacaannya. 3 Menyuntingmenyelaraskan a Membuat draf terakhir. b Membaca dengan cermat mengenai teks yang sudah berhasil disusun. c Mempublikasikan. Dari langkah-langkah tesrsebut di atas, kegiatan-kegiatan yang disusun di dalam kelas tersebut merupakan kemungkinan-kemugkinan alternatif dari sebuah pilihan yang dapat dibuat. Perlu diingat bahwa dalam pelaksanaan proses menulis itu tidak harus sesuai dengan skema yang direncanakan sebelumnya. Sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh David Nunan, yakni: 1 tahap prapenulisan, 2 tahap penulisan, dan 3 tahap perbaikan. Untuk menerapkan ketiga tahap menulis tersebut diperlukan kompetensi memadukan antara proses dan produk menulis dalam http:www.ialf. edukipbipapapers khaherudinkurniawan.doc. . 27 Kegiatan menulis memerlukan perencanaan yang baik dan sistematik yang mencakup tahapan prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap pascapenulisan. Dengan membuat perencanaan secara baik, seorang penulis akan dapat menulis dengan lebih mudah dan produktif. Perencanaan ini memberikan arah dan panduan sehingga tulisan yang dihasilkan akan lebih runtut, tuntas, tajam, dan menarik. Penulis dapat mengatur pola penyajian dan pengembangan karangan dengan sebaik-baiknya. Di samping itu, juga dapat membantu dalam pemilihan dan pengumpulan informasi yang diperlukan. Untuk itu, guru bahasa Indonesia tidak boleh mengesampingkan tugas sebagai guru untuk mengembangkan kompetensi menulis kepada siswa agar siswa terampil menuangkan ide-idenya.

e. Penilaian Pembelajaran Menulis

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

Peranan Model Ctl (Contextual Teaching Learning) Dalam Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Pkn ( Di Mis Irsyadul Khair)

0 22 179

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

PENGARUH METODE INKUIRI DENGAN TEKNIK MIND MAP TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA TUNA RUNGU WICARA KELAS VIII SMP DI SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 2010

1 14 88

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA TUNA RUNGU WICARA KELAS I SLB ABCD YPALB CEPOGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 17

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Melalui Latihan Bina Wicara Pada Anak Tuna Rungu Wicara Di Slb B Yrtrw Surakarta Tahun Ajaran 2008 2009

1 4 1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD TIMBULHARJO SEWON BANTUL.

0 0 158